Site icon nuga.co

Emas Sulit Menembus Posisi Harga Terbaik

Setelah mengalami gonjang ganjing harga selama dua pekan terakhir para  pengamat,  analis  dan pelaku pasar memperkirakan bahwa harga emas sangat sulit untuk kembali menembus level terbaiknya di angka seribu lima ratus dollar per ounce.

Sejauh ini belum ada sinyal yang bisa membuat harga emas kembali ke level tersebut.

Seperti ditulis laman keuangan “blomberg,” Senin pagi WIB,  pasar emas bersiap untuk melanjutkan kerugian dalam tiga pekan berturut-turut.

Pesimisme mulai merambah pasar emas karena permintaan akan safe haven mulai melemah.

Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember terakhir di perdagangkan di seribu empat ratus sembilan puluh enam dollar per ounce, turun lebih dari satu persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Menurut beberapa analis, ada peluang kerugian lebih lanjut di pasar emas pada pekan ini karena kemungkinan besar Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) gagal memenuhi harapan dovish.

The Fed menjadi pusat perhatian pada minggu ini karena mereka tengah mempersiapkan untuk menyesuaikan kebijakan moneter. Menurut CME FedWatch Tool, pasar sepertinya pesimistis bahwa the Fed akan melakukan pemotongan suku bunga  dua puluh lima basis poin.

Ketua The Fed Jerome Powell enggan mengumumkan dimulainya siklus pelonggaran baru.

Pekan lalu, ia relatif optimistis terhadap ekonomi AS

“Pasar tenaga kerja dan kepercayaan konsumen dalam kondisi yang baik. Tidak akan ada resesi tetapi ada risiko yang kami pantau,” katanya.

Analis komoditas TD Securities, Ryan McKay, mengatakan bahwa serentetan data ekonomi baru-baru ini dan meredanya perang dagang telah memberi Federal Reserve sedikit ruang untuk mengambil sikap yang lebih netral pada kebijakan moneter.

“Ada ruang bagi emas untuk kecewa,” katanya.

McKay menambahkan, ia mengharapkan harga emas untuk bisa bertahan dan terus berada di kisaran USD 1.500 per ounce. Dia mengatakan bahwa ada risiko yang cukup di pasar untuk menjaga tawaran yang solid.

Richard Baker, editor Eureka Miner Report, mengatakan bahwa dia memperkirakan harga emas akan terus melayang USD 1.500 per ounce.

Pada hari Sabtu pekan lalu  terjadi lagi penurunan  emas.

Penurunan ini menjadi  yang ketiga minggu berturut-turut.

Hal ini disebabkan karena data penjualan ritel AS yang positif dan harapan untuk mencairnya ketegangan perdagangan China-AS.

Harga emas di pasar spot turun nol koma enam puluh tiga persen dan telah turun sekitar nol koma tujuh persen untuk minggu ini.

Harga emas berjangka AS turun nol koma tujuh persen menjadi setribu empat ratus sembilan puluh enam dollar  per ounce.

“Dengan data yang lebih baik dari perkiraan memningkat dengan kenaikan pasar ekuitas global, kami melihat emas jatuh dari tertinggi sebelumnya. ”

“tentang perdagangan telah mendorong bangkitnya ekuitas global dan berkurangnya kebutuhan akan komoditas safe-haven seperti emas, ”kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

“Tema yang mendasari pelonggaran bank sentral global terus menjadi faktor pendukung untuk harga emas di satu sisi dan Anda memiliki beberapa tekanan yang datang dari ekuitas global dan prospek perdagangan yang lebih baik,” tambahnya.

Imbal hasil AS naik di seluruh papan setelah data menunjukkan penjualan ritel AS naik pada Agustus. Hal ini menunjukkan risiko resesi di ekonomi terbesar dunia itu terus berkurang.

Exit mobile version