Site icon nuga.co

Harga Emas Global Hari Ini Kembali Ambruk

Harga emas global hari ini, Selasa, 10 September, kembali ambruk  dan merupakan terendah dalam dua pekan terakhir dengan menembus angka level psikologis seribu lima ratus dollar per ounce.

Penurunan harga emas ini karena selera risiko baru dari imbal hasil surat utang pemerintah yang lebih menarik jika dibandingkan dengan logam mulia.

Seperti ditulis ;laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB,  harga emas di pasar spot jatuh nol koma tiga persen menjadi seribu lima rtus dua dollar per ounce.

Harga logam mulia ini sempat menyentuh level seroibu empat ratus sembilan puluh tujuh per ounce yang merupakan harga terendah sejak Agustus.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS turun nol koma tiga persen menjadi seribu lima ratus sepuluh dollar per ounce.

Kepala analis TD Securities Toronto, Bart Melek, mengatakan bahwa imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan memunculkan selera risiko baru dan membebani harga emas.

“Kenaikan harga emas sudah cukup oanjang sehingga saat ini tidak terlalu mengejutkan jika ada aksi ambil untung dan memperpanjang eksposur jangka pendek,” jelas dia.

Imbal hasil obligasi AS naik sementara pasar saham menguat seiring ekspektasi bahwa Bank Sentral di beberapa negara akan meluncurkan langkah-langkah stimulus untuk mendukung ekonomi.

Harga emas pekan ini diprediksi tetap meneruskan trend bullish meski sempat turun pekan lalu. Jumat kemarin, emas ditutup turun nol koma enam puluh enam persen ke level seribu lima ratus lima belas dollar per ounce.

Namun, kabar negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta meredanya protes Hong Kong mengancam harga emas.

Kedua kabar itu bisa mendorong gerakan risk on di pasar yang menyebabkan investor menjadi lebih berani berinvestasi ke komoditas yang berisiko ketimbang emas.

“Pada awal pekan lalu, ada hingar bingar yang cukup positif seputar perang dagang AS dan China yang terjadi dengan kedua pihak setuju bertemu bulan ini. Meski semua ‘hingar bingar’ perang dagang harus diperlukan dengan waspada, kehadiran gerakan positif akan memberi pasar dorongan risk on yang tajam dan mendorong harga emas jatuh ke bawah seribu lima ratus dollar per ounce,” ujar analis Daily FX

Sisi positif yang mendorong harga emas adalah potensi turunnya suku bunga AS dan pertumbuhan kerja pada bulan Agustus yang lebih lemah dari ekspektasi. Pemerintahan Donald Trump menambah 130 ribu pekerjaan bulan lalu, tetapi ekspektasinya adalah seratus lima puluh ribu.

“Emas bisa mendapat keuntungan dari laporan tersebut, tetapi tidak banyak. Angka ketenagakerjaan mengalami pelemahan tetapi itu tak membuat Fed (Federal Reserve/Bank Sentral terlalu cemas,” ujar kepala strategi global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco

Sebelumnya  para analis memprediksi  harga emas akan tetap  meneruskan trend bullish meski sempat turun pekan lalu.

Di akhir pekan lalu  emas ditutup turun nol koma enam puluh enam persen ke level seribu lima ratus lima belas dollar per ounce.

Namun, kabar negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat  dan China, serta meredanya protes Hong Kong mengancam harga emas.

Kedua kabar itu bisa mendorong gerakan risk on di pasar yang menyebabkan investor menjadi lebih berani berinvestasi ke komoditas yang berisiko ketimbang emas.

“Pada awal pekan lalu, ada hingar bingar yang cukup positif seputar perang dagang AS dan China yang terjadi dengan kedua pihak setuju bertemu bulan ini”

“Meski semua ‘hingar bingar’ perang dagang harus diperlukan dengan waspada, kehadiran gerakan positif akan memberi pasar dorongan risk on yang tajam dan mendorong harga emas jatuh ke bawah seribu lima ratus dollar per ounce,” ujar analis Daily FX s

Sisi positif yang mendorong harga emas adalah potensi turunnya suku bunga AS dan pertumbuhan kerja pada bulan Agustus yang lebih lemah dari ekspektasi.

Pemerintahan Donald Trump menambah seratus tiga puluh ribu pekerjaan bulan lalu, tetapi ekspektasinya adalah seratus lima puluh ribu.

“Emas bisa mendapat keuntungan dari laporan tersebut, tetapi tidak banyak. Angka ketenagakerjaan mengalami pelemahan tetapi itu tak membuat Fed  terlalu cemas,” ujar kepala strategi global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco.

Jumat kemarin ucapan Gubernur Fed Jerome Powell membuat harga emas sempat jatuh satu persen karena berkata ekonomi dalam keadaan sehat.

Namun, keputusan Federal Reserve pada pertengahan  September diprediksi memberi dukungan pada emas, sebab suku bunga diprediksi kembali dipangkas nol koma dua puluh lima persen.

Melek pun optimistis pekan depan emas akan naik, meski tidak besar.Senada, analisa Daily FX menyebut harga emas masih akan di sekitar level saat ini dengan kecenderungan naik sedikit.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu harga emas sempat  turun satu persen pada perdagangan Jumat karena pernyataan yang optimistis dari Ketua Bank Sentral Amerika Serikat  atau The Federal Reserve   Jerome Powell.

Pernyataan dari orang tertinggi di The Fed ini mengimbangi laporan pendapatan di luar pertanian AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Dengan penurunan pada perdagangan Jumat ini, harga emas mengalami kerugian mingguan kedua berturut-turut.

Mengutip CNBC, , laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan melambat lebih dari yang diharapkan pada Agustus. Perekrutan di sektor ritel juga mengalami penurunan selama tujuh bulan.

Sedangkan Powell menyebutkan bahwa laporan pekerjaan konsisten dengan pasar tenaga kerja yang cukup kuat. Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di Zurich.

Menurutnya, meskipun ada ketidakpatian perdagangan, dia tidak melihat bahwa Amerika Serikat sedang dalam tahap resesi.

Harga emas sedikit turun karena nada Powell sedikit optimistis. Dia menunjukkan bahwa ekonomi AS masih berkinerja baik. Padahal pasar mengharapkan ucapannya sedikit dovish,” jelas Edward Moya, analis pasar senior dengan OANDA.

Exit mobile version