Sehari setelah mengalami penurunan tajam akibat data ekonomi Amerika Serikat, hari ini, Jumat pagi WIB, harga emas global kembali melambung ke posisi tertingginya selama sepekan terakhir
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumat pagi, harga emas dunia menguat setelah sempat turun hampir dua persen pada sesi sebelumnya, yang memicu minat beli.
Kenaikan harga tetap terjadi di tengah penguatan dolar Amerika Serikat.
Harga emas di pasar spot naik nol koma tiga persen menjadi seribu lima ratus tujuh dollar per ounce. Sementara harga emas berjangka menguat nol koma dua persen menjadi seribu lima ratus lima belas dollar.
“Kami melihat peningkatan volume dalam dana yang diperdagangkan di bursa untuk memposisikan emas pada aksi jual. Ini menunjukkan bahwa penurunan mendorong pembelian oleh investor,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Sebagai bukti sentimen investor dalam emas, kepemilikan SPDR Gold Trust, melonjak pada hari Rabu, naik satu koma delapan persen dari hari sebelumnya.
Namun, seakan menolak daya tarik emas, Dolar AS menguat menuju puncak tertingginya dalam tiga minggu dipengaruhi ketidakpastian politik di Amerika Serikat.
Kondisi ini seiring penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump yang mendorong para investor mencari investasi yang aman.
Komite Intelijen AS merilis versi yang tidak diklasifikasikan dari laporan whistleblower yang menuduh bahwa Trump menggunakan kantornya untuk meminta campur tangan dalam pemilihan presiden tahun depan dari negara asing
Perkembangan baru terkait dengan Ukraina, mendorong indeks saham AS dan yield Treasury turun, mengimbangi sinyal perdagangan positif dari China.
Sebelumnya, Beijing mengatakan bersiap untuk membuat kemajuan pembicaraan perdagangan dengan AS pada bulan Oktober.
“Data ekonomi global yang melemah dan risiko politik harus menjaga stimulus kuat dari Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa dan Bank Rakyat China,” ujar Analis Pasar Senior di OANDA, Edward Moya, dalam sebuah catatan.
Dia menuturkan jika setelah periode konsolidasi berakhir, harga emas bisa mencapai level seribu enam ratus dollar per ounce.
Investasi bisnis AS mengalami kontraksi lebih tajam dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal kedua dan pertumbuhan laba perusahaan dilaporkan tidak berubah. Ini memberikan bayangan pada ekonomi yang sedang dibuntuti oleh kekhawatiran pasar keuangan akan resesi.
“Kami terus berpendapat bahwa sinyal pertumbuhan global masih melemah dan pertanyaannya adalah apakah akan masuk ke Amerika Serikat dan mendorong Fed untuk menurunkan suku bunga lebih agresif daripada yang diantisipasi pasar saat ini,” kata TD Securities Ghali.
Emas cenderung dipengaruhi ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, yang mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion.
Sehari sebelumnya hrga emas turun sebesar dua persen.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” pada hari yang sama, harga emas tergelincir hingga dua persen
Hal ini membuat harga emas turun puncak tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.
Penurunan harga emas tersebut didorong oleh ketidakpastian politik di Amerika Serikat yang berasal dari penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, kemudian mendorong investor menyimpan dolar dan membatasi daya tarik terhadap emas batangan.
Harga emas di pasar spot turun satu koma delapan persen menjadi seribu lima ratus empat dollar per ounce.
Harga sebelumnya turun sebanyak dua persen menjadi seribu lima ratus satu dollar per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun satu koma delapan persen pada seribu lima ratus dua belas dollar per ounce.
Indeks dolar mencapai level tertinggi dua minggu pada minat safe haven di antara investor yang ingin melakukan lindung nilai terhadap risiko yang muncul dari penyelidikan terhadap Trump yang menuduhnya mencari bantuan asing untuk mengotori saingan dari kubu Demokrat Joe Biden menjelang pemilihan tahun depan. Hal ini pada gilirannya membatasi daya tarik terhadap emas.
“Itu (mundurnya harga emas) dimulai dengan kekuatan dolar melemahkan logam dan minyak mentah; dolar tampaknya menjadi surga, ”kata George Gero, Direktur Pelaksana di RBC Wealth Management.
“Harga emas, bagaimanapun, akan terus didukung karena di samping kekhawatiran pemakzulan, di mana pun investor melihat, ia tidak melihat apa pun kecuali kekhawatiran baru yang mendukung harga emas seperti kelanjutan masalah Timur Tengah, pembicaraan tarif dengan China dan lain-lain,” lanjut dia.
Pada hari sebelumnya, harga emas mencapai level tertinggi sejak September
Menambah latar belakang yang semakin rapuh pada geopolitik global, Sekretaris Negara A.S. Mike Pompeo pada Rabu mengumumkan Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap entitas China tertentu karena secara sadar mentransfer minyak dari Iran.
“Faktor mendasar utama memegang emas di dekat tertinggi adalah utang yang ada di luar sana dengan semua negara ini dan suku bunga negatif … jadi ketika Anda memilikinya, Anda perlu memiliki emas, apa lagi yang akan Anda gunakan untuk melindungi inflasi, ”Kata Michael Matousek, Kepala Pedagang di US Global Investors.
“Anda dapat menggunakan bitcoin, tetapi emas tidak bisa diretas; bitcoin bisa diretas, emas adalah bitcoin yang tidak bisa diretas,” kata dia.