Site icon nuga.co

Emas Global Hari Ini Kembali Tergelincir

Harga emas hari ini, Rabu 11 September,  kembali anjlokpada titik terendah selama sebulan terakhir Hal ini didorong oleh meningkatnya imbal hasil obligasi dan dolar membuat daya tarik aset safe haven.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg” Rabu pagi WIB,  harga emas di pasar spot gold turun nol; koma lima delapan persen pada seribu empat ratus delapan puluh sembilan dollar per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak pertengahan Agustus, pada  posisi seribu empat ratus delapan puluh enam dollar

Sedangkan harga emas berjangka AS tergelincir nol koma sembilan puluh  persen menjadi seribu empat ratus sembilan puluh tujuh dollar  per ounce.

Imbal hasil AS naik ke puncak multi-minggu, mengikuti obligasi Jerman, karena harapan meredakan ketegangan perdagangan AS dan China dan ekspektasi langkah-langkah stimulus fiskal oleh bank sentral global yang mendorong sentimen risiko.

“Kami melihat likuidasi safe haven di pasar, tidak ada alasan untuk safe haven saat ini. Meskipun ekuitas menarik kembali hari ini, mereka menunjukkan beberapa kekuatan residual,” kata Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures.

Harga emas telah turun lebih dari empat persen, atau lebih dari enam puluh dollar0 dalam waktu kurang dari seminggu, terutama dipengaruhi oleh kenaikan yang luas di pasar ekuitas.

Mempertimbangkan banyaknya posisi net long dalam emas, “semua orang yang terlambat masuk ini mulai melikuidasi posisi mereka sekarang. Kami (juga) melihat hasil sedikit naik,” tambah Streible.

Investor sekarang menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) Kamis, yang secara luas diperkirakan akan memberikan penurunan suku bunga. Federal Reserve AS juga diperkirakan akan menurunkan suku bunganya minggu depan karena pembuat kebijakan berlomba untuk memerangi risiko penurunan global.

Namun, para analis mengatakan lintasan positif keseluruhan harga emas masih utuh.

“Kami sekarang mengharapkan harga emas untuk diperdagangkan lebih kuat lebih lama, mungkin menembus dua ribu dollar  per ounce dan memposting siklus tertinggi baru di beberapa titik dalam satu atau dua tahun mendatang,” tulis analis bank Citi dalam sebuah catatan.

Sehari sebelumnya harga emas global  ambruk  dan merupakan terendah dalam dua pekan terakhir dengan menembus angka level psikologis seribu lima ratus dollar per ounce.

Penurunan harga emas ini karena selera risiko baru dari imbal hasil surat utang pemerintah yang lebih menarik jika dibandingkan dengan logam mulia.

Seperti ditulis ;laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB,  harga emas di pasar spot jatuh nol koma tiga persen menjadi seribu lima rtus dua dollar per ounce.

Harga logam mulia ini sempat menyentuh level seroibu empat ratus sembilan puluh tujuh per ounce yang merupakan harga terendah sejak Agustus.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS turun nol koma tiga persen menjadi seribu lima ratus sepuluh dollar per ounce.

Kepala analis TD Securities Toronto, Bart Melek, mengatakan bahwa imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan memunculkan selera risiko baru dan membebani harga emas.

“Kenaikan harga emas sudah cukup oanjang sehingga saat ini tidak terlalu mengejutkan jika ada aksi ambil untung dan memperpanjang eksposur jangka pendek,” jelas dia.

Imbal hasil obligasi AS naik sementara pasar saham menguat seiring ekspektasi bahwa Bank Sentral di beberapa negara akan meluncurkan langkah-langkah stimulus untuk mendukung ekonomi.

Harga emas pekan ini diprediksi tetap meneruskan trend bullish meski sempat turun pekan lalu. Jumat kemarin, emas ditutup turun nol koma enam puluh enam persen ke level seribu lima ratus lima belas dollar per ounce.

Namun, kabar negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, serta meredanya protes Hong Kong mengancam harga emas.

Kedua kabar itu bisa mendorong gerakan risk on di pasar yang menyebabkan investor menjadi lebih berani berinvestasi ke komoditas yang berisiko ketimbang emas.

“Pada awal pekan lalu, ada hingar bingar yang cukup positif seputar perang dagang AS dan China yang terjadi dengan kedua pihak setuju bertemu bulan ini. Meski semua ‘hingar bingar’ perang dagang harus diperlukan dengan waspada, kehadiran gerakan positif akan memberi pasar dorongan risk on yang tajam dan mendorong harga emas jatuh ke bawah seribu lima ratus dollar per ounce,” ujar analis Daily FX

Sisi positif yang mendorong harga emas adalah potensi turunnya suku bunga AS dan pertumbuhan kerja pada bulan Agustus yang lebih lemah dari ekspektasi. Pemerintahan Donald Trump menambah seratus tiga puluh ribu pekerjaan bulan lalu, tetapi ekspektasinya adalah seratus lima puluh ribu.

“Emas bisa mendapat keuntungan dari laporan tersebut, tetapi tidak banyak. Angka ketenagakerjaan mengalami pelemahan tetapi itu tak membuat Fed (Federal Reserve/Bank Sentral terlalu cemas,” ujar kepala strategi global TD Securities, Bart Melek, kepada Kitco

Sebelumnya  para analis memprediksi  harga emas akan tetap  meneruskan trend bullish meski sempat turun pekan lalu.

Di akhir pekan lalu  emas ditutup turun nol koma enam puluh enam

Exit mobile version