Dipertengahan pekan kedua Desember ini harga emas dunia terus menguat bersamaan denga melemahnya nilai tukar dollar Amerika Serikat dan munculnya data ekonomi negara itu yang melempem
Seperti yang ditulis laman media keuangan terkenal “bloomberg,” hari ini, Kamis pagi WIB, harga emas menguat usai data menunjukkan inflasi Amerika Serikat cenderung mendatar pada November.
Selain itu, dolar AS juga melemah memberi angin segar untuk pergerakan harga emas.
Harga emas untuk pengiriman Februari naik nola koma dua persen . Harga perak untuk pengiriman Maret bertambah satu setengah persen .
Indeks harga konsumen tidak berubah pada November. Hal ini sama seperti yang diprediksi para ekonom. Indeks harga konsumen dipengaruhi pergerakan harga pangan dan biaya energi naik naik nol koma dua persen. Ini sejalan dengan harapan.
Selain itu, harga emas juga ambil posisi dari dolar AS dan harapan the Federal Reserve atau bank sentral AS akan kurang agresif untuk menaikkan suku bunga pada 2019. Indeks dolar AS melemah nol koma empat persen terhadap sejumlah mata uang lainnya.
Dolar AS juga tertekan usai pound sterling menguat seiring Perdana Menteri Inggris Theresa May yakin dapat memenangkan pemungutan suara.
Dolar AS melemah dapat mengangkat harga komoditas termasuk emas lantaran membuat lebih murah bagi pengguna mata uang lainnya. Sebelumnya pada perdagangan Selasa, dolar AS menguat sehingga menekan harga emas.
“Meski dua hari tertekan, harga emas tetap di atas USD 1.240. Ini mengkonfirmasi kalau jadi gambaran positif untuk emas,” tutur Carlo De Casa, Analis ActivTrades, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis ( pagi WIB.
Sehari sebelumnya, harta emas juga bersinar bersamaan dengan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS atau The Federal Reserve akan memperlambat rencana kenaikana suku bunga di tahun depan.
Dengan adanya ekspektasi tersebut, nilai tukar dolar tertekan dan memicu minat investor untuk mengumpulkan atau memindahkan dananya ke emas.
Seperti ditulis laman keuangan global “bloomberg,” Rabu pagi WIB, harga emas di pasar spot naik nol koma tiga persen per ounce pada Selasa siang waktu New York.
Sebelumnya harga emas sempat menyentuh level tertingginya
Sedangkan untuk harga emas berjangka juga naik nol koma tiga persen per ounce.
“Rencana kenaikan suku bunga the Fed mengurangi ekspektaasi pelaku pasar untuk kenaikkan selama 18 bulan ke depan dan telah membuat dolar AS mengalami tekanan sehingga mendorong harga emas,” jelas Marcus Garvey, analis di ICBC Standard Bank.
“Kami pikir the Fed akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga. Oleh karena itu menurut kami harga emas bisa terus naik di atas level USD 1.200 per
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas turun seiring penguatan dolar Amerika Serikat , meski volatilitas pasar saham dan prospek laju kenaikan suku bunga AS yang lebih rendah mempertahankan harga emas mendekati posisi puncak dalam lima bulan.
“Dengan suara pada Brexit ditarik, ada kenaikan dolar yang menekan harga emas pada saat ini,” kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar senior di RJO Futures.
Akibat masalah Brexit, Pound turun ke level terlemahnya dalam hampir satu hingga satu setengah tahun terhadap dolar. Ini usai Perdana Menteri Inggris Theresa May menunda pemungutan suara parlemen atas kesepakatan Brexit-nya.
Adapun dolar rebound setelah membukukan penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan pekan lalu karena data ekonomi AS yang lemah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku pada pertemuan pekan ketiga Desember, tetapi fokusnya adalah pada seberapa banyak kenaikan yang akan terjadi di tahun depan.
Emas cenderung menguat ketika ekspektasi kenaikan suku bunga turun. Ini karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion yang tidak menghasilkan dan membebani dolar.
Sementara itu, kerugian pada saham global semakin meningkat dipicu tanda-tanda baru muncul bahwa masalah perang perdagangan AS-Cina berdampak lebih dalam pada pertumbuhan ekonomi dunia.
Harga emas memang sempat terjerembah sehari sebelumnya,
Harga emas terpelanting kembali oleh menguatnya dollar.meski volatilitas pasar saham dan prospek laju kenaikan suku bunga AS yang lebih rendahpada depan.
Seperti ditulis laman keuangan dunia “bloomberg,” Selasapagi WIB, harga emas di pasar spot turun nol koma persen per ounce, usai menyentuh posisi tertinggi sejak Juli.
Adapun harga emas berjangka AS tercatat nol koma dua persen lebih rendah
“Dengan suara pada Brexit ditarik, ada kenaikan dolar yang menekan harga emas pada saat ini,” kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar senior di RJO Futures.
Dolar rebound setelah membukukan penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan pekan lalu karena data ekonomi AS yang lemah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku pada pertemuan pekan depan, tetapi fokusnya adalah pada seberapa banyak kenaikan yang akan terjadi di tahun mendatang.