Site icon nuga.co

Harga Emas Naik Lebih dari Satu Persen

Harga emas global di Comex Merchantil Exchange hari ini, Rabu pagi WIB, naik lebih dari satu persen menyusul  data manufaktur AS  yang melemah.

Kenaikan ini sekaligus memperkuat kekhawatiran penurunan ekonomi

Sementara ketidakpastian atas perdagangan AS-China dan Brexit semakin meningkatkan membuat daya tarik safe-haven.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Rabu pagi,  harga emas di pasar spot naik nol koma delapan puluh tiga persen menjadi seribu lima ratus empat puluh tiga dollar per ounce, tidak jauh dari level tertinggi selama enam tahun di posisi seribu lima ratus lima puluh empat dollar

Sementara harga emas berjangka AS melonjak satu setengah  persen menjadi

Aktivitas manufaktur AS mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada Agustus. Hal ini menambah kekhawatiran pasar terhadap ekonomi global.

“Data manufaktur yang lemah akan semakin menguatkan pandangan bahwa Federal Reserve AS akan lebih agresif dengan penurunan suku bunga,” kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.

“Ada banyak ketidakpastian mulai dari Brexit, politik di Italia, juga protes di Hong Kong, banyak hal yang positif untuk harga emas,” tambah dia.

“Dolar juga dipandang sebagai aset safe-haven. Bahkan Treasury naik, dolar naik, perak naik, emas naik, itu semua aset safe-haven,” kata Phillip Streible, ahli strategi komoditas senior di RJO Futures.

Sementara itu, mata uang Eropa seperti Euro dan Pound telah melemah terhadap Dolar karena para pedagang tetap waspada terhadap perkembangan yang akan segera terjadi di Inggris yang keluar dari Uni Eropa dan kekacauan politik Italia.

Di bidang perdagangan, China telah mengajukan keluhan di Organisasi Perdagangan Dunia atas bea masuk A.S. Hal ini dianggap melanggar konsensus yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara pada pertemuan di Osaka.

“Emas telah secara agresif mendorong pemotongan suku bunga Fed. Dengan sedikit memberi peluant bagi oara pemegang emas dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi terkait dengan meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Cina, selera investor untuk logam kuning telah meningjat,” tulis analis BNP Paribas dalam sebuah catatan.

Dia memperkirakan harga emas rata-rata naik di atas seribu enam ratus dollar per ounce karena  didorong oleh The Fed terkait pelonggaran moneter.

Federal fund futures menyatakan pesar melihat kemungkinan  sembilan puluh satu persen pemotongan suku bunga dua puluh lima  basis poin akan dilakukan oleh Federal Reserve AS bulan ini.

Kemarin harga emas juga naik  setelah Amerika Serikat  dan China memberlakukan tarif baru.

Namun penguatan dolar AS membatasi gerak logam mulia tersebut.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Selasa pagi WIB,  AS mulai memberlakukan tarif sebesar lima belas persen untuk berbagai barang impor dari China pada hari Minggu kemarin.

Barang-barang yang dikenakan antara lain alas kaki, jam tangan pintar, dan televisi layar datar.

Hal tersebut dilakukan setelah sebelumnya China menerapkan kenaikan tarif impor lima persen pada impor minyak mentah AS.

Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kedua belah pihak masih akan bertemu untuk membicaraan mengenai perang dagang ini pada akhir September.

Harga emas di pasar spot naik nol koma dua persen ke level  seribu lima ratus dua puluh dua dollar per ounce setelah jatuh ke level terendah dalam satu pekan  pada sesi sebelumnya.

Sedangkan harga emas berjangka naik sangt tipis, nol koma satu  persen ke level seribu lima ratus tiga puluh satu dollar per ounce.

“Secara keseluruhan, tidak ada yang terjadi selain fakta bahwa dolar AS lebih kuat. Harga emas tidak terlalu banyak bergejolak karena perang tarif ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar,” jelas analis ABN Amro Georgette Boele.

“Kami sebenarnya berharap harga emas terkoreksi karena di awal logam mulia itu bergerak terlalu cepat,” tambah dia.

Perang dagang, meningkatkan kekhawatiran atas penurunan ekonomi global. Bank Sentral di seluruh dunia harapan untuk penurunan suku bunga. Hal tersebut berkontribusi pada kenaikan harga emas lebih dari  seratus dollar pada bulan Agustus.

Investor logam mulia kini mengalihkan perhatian mereka ke prospek ekonomi AS. Itu disebabkan Bos The Fed Jerome Powell kemungkinan akan memberikan ‘petunjuk’ terakhirnya sebelum pertemuan bank sentral terkait kebijakan moneter September ini.

Exit mobile version