Harga emas hari ini, Jumat, kembali menggeliat karena didorong oleh sinyal positif sengketa perang dagang antara Amerika melawan Cina.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumat pagi WIB, harga emas naik pada perdagangan hari ini karena didorong oleh adanya sinyal positif dari sengketa perdagangan AS-China.
Harga emas naik nol koma satu persen menjadi seribu empat ratus sembilan puluh delapan dollar per ounce. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik nol koma triga persen pada posisi seribu lima ratus tujuh dollar.
Harga emas memangkas kenaikan di awal. Ini didorong oleh Presiden AS Donald Trump yang telah mempertimbangkan untuk menawarkan kesepakatan perdagangan terbatas ke China yang akan menunda atau mungkin memutar kembali beberapa tarif, dengan imbalan jaminan atas kekayaan intelektual dan pembelian pertanian.
“Harga emas belum dapat pulih dari itu meskipun seseorang dalam pemerintahan Trump keluar dengan penolakan,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Indeks pasar saham global menyentuh level tertinggi sejak akhir Juli pada hari Kamis di tengah harapan kemajuan dalam sengketa perdagangan AS-China.
Ini berdampak pada imbal hasil obligasi turun dari posisi terendah sebelumnya setelah langkah-langkah stimulus baru Bank Sentral Eropa.
Harga emas telah naik sebanyak satu koma tujuh persen di awal sesi setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga deposito dan meluncurkan pelonggaran kuantitatif, memperkuat harapan untuk sikap dovish dari bank sentral AS pada pertemuan minggu depan.
Sehari sebelumnya, harga emas juga mengalami kenaikan Dan kenaikan ini ditengah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral AS.
Seperti ditulis laman “bloomberg,”, harga emas di pasar spot naik nol koma tujuh persen menjadi Useribu empat ratus sembilan puluh enam dollar per ounce.
Sebelumnya, harga emas sempat turun ke level terendah sejak pertengahan Agustus di angka seribu empat ratus delapan puluh tiga dollar per ounce
Harga emas berjangka AS naik nol koma tiga persen per ounce.
“Jika Bank Sentral Eropa mengumumkan pemangkasan suku bunga, itu akan meningkatkan harga logam mulia dan itulah yang memberi nada positif untuk emas,” kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di TIAA Bank.
“Suku bunga rendah dan perlambatan pertumbuhan global membantu penawaran emas tetap baik. Hanya untuk mendorongnya kembali keseribu lima ratus, kita perlu melihat peningkatan ketegangan dan lebih banyak harapan dari tarif yang lebih rendah,” tambahnya.
Imbal hasil obligasi Wall Street naik, dengan fokus investor beralih ke keputusan kebijakan moneter oleh ECB pada hari Kamis, ketika bank secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga.
Keputusan ECB kemungkinan akan diikuti oleh Federal Reserve AS dan Bank of Japan minggu depan.
Sementara indikator ekonomi baru-baru ini mungkin mendorong penurunan suku bunga dua puluh lima basis poin oleh Fed A.S, “Pemotongan besar lima puluh basis poin tidak akan dilakukan,” kata Gaffney dari TIAA Bank.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang surat berharga dan membebani dolar, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Investro melihat perdagangan AS-China, dengan China membebaskan barang-barang AS tertentu dari tarif pembalasan beberapa hari jelang pembicaraan Oktober dalam upaya untuk mengurangi eskalasi perselisihan yang berlarut-larut.
Sehari sebelumnya, Rabu, harga emas anjlok pada titik terendah selama sebulan terakhir Hal ini didorong oleh meningkatnya imbal hasil obligasi dan dolar membuat daya tarik aset safe haven.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg” harga emas di pasar spot gold turun nol; koma lima delapan persen pada seribu empat ratus delapan puluh sembilan dollar per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak pertengahan Agustus, pada posisi seribu empat ratus delapan puluh enam dollar
Sedangkan harga emas berjangka AS tergelincir nol koma sembilan puluh persen menjadi seribu empat ratus sembilan puluh tujuh dollar per ounce.
Imbal hasil AS naik ke puncak multi-minggu, mengikuti obligasi Jerman, karena harapan meredakan ketegangan perdagangan AS dan China dan ekspektasi langkah-langkah stimulus fiskal oleh bank sentral global yang mendorong sentimen risiko.
“Kami melihat likuidasi safe haven di pasar, tidak ada alasan untuk safe haven saat ini. Meskipun ekuitas menarik kembali hari ini, mereka menunjukkan beberapa kekuatan residual,” kata Phillip Streible, Ahli Strategi Komoditas Senior di RJO Futures