Site icon nuga.co

Harga Emas Tergelincir Oleh Data Ekonomi

Sehari setelah mengalami kenaikan, hari ini, Jumat pagi WIB, 26 Juli, harga emas global di Comex kembali tergelincir kerena membaiknya ekonomi Amarika Serikar berdasarkan data yang disiarkan.

Seperti yang ditulis laman keuangan “bloomberg,” Jumat pagi WIB, harga emas untuk perdagangan hari ini menunjukkan pelemahan akibat data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan. Dengan demikian, investor kembali menunggu pertemuan The Fed minggu depan.

Harga spot emas turun nol koma tujuh puluh dua persen per ounce. Sedangkan harga emas berjangna AS turun  nol koma lima puluh; lima persen

Sebelumnya, harga sempat naik sebanyak setengah persen. Ini menjadi harga tertinggi selama satu minggu, setelah ECB mempertahankana suku bunga acuannya. Kepala bank sentral Eropa juga menyatakan tidak akan membuat kebijakan signifikan tentang moneter di akhir masa jabatannya.

“Harga emas turun dampak berita positif dari AS dengan fakta bahwa kita akan memasuki pertemuan Fed minggu depan,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Angka klaim pengangguran mingguan AS turun ke level terendah sejak tiga bulan. Hal ini menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja. Sementara angka pesanan baru tentang barang modal di AS melonjak  satu koma sembilan persen pada Juni.

“Namun, dua angka ini akan berlalu begitu saja, hari terus berjalan dan para pedagang akan kembali fokus pada Fed minggu depan. Orang-orang ingin menunggu hasil pertemuan,” kata Haberkorn.

Pelaku pasar saat ini fokus untuk pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS akhirJuli di mana ia diharapkan untuk memangkas suku bunga setidaknya dua puluh lima basis poin.

“Jika bank sentral AS mengecewakan pada penurunan suku bunga, emas bisa turun dengan cepat, dengan volatilitas berpotensi diperburuk oleh posisi buy yang tinggi,” tambah analis dari Bank of America Merrill Lynch.

Sehari sebelumnya, harga emas mengalami kenaikan  bersamaan dengan kebijakan ekspektasi  pelonggaran suku bunga The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat.

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” pagi ini,harga emas naik pada penutupan  sebelumnya  karena didorong oleh harapan terhadap kebijakan stimulus ekonomi Bank Sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve

Harga emas mengalami lonjakan dibandingkan perdagangan sebelumnya di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dari bank sentral untuk menopang perekonomian global. Meskipun dolar AS yang lebih kuat menahan kenaikan.

Harga emas di pasar spot naik nol koma empat persen per ounce. Namun tidak setinggi pekan lalu yang mencapai puncaknya

“Berlanjutnya minat investasi yang kuat dan pembelian emas, ekspektasi penurunan suku bunga, ketegangan geopolitik tinggi mengenai Iran dan prospek ekonomi global yang suram menopang harga emas hari ini,” kata Analis Commerzbank, Carsten Fritsch.

Bank Sentral Eropa  diharapkan memberi sinyal kebijakan moneter yang lebih mudah ketika bertemu pada hari Kamis. Investor juga melihat ke depan untuk pertemuan kebijakan The Fed pada  akhir bulan inii, di mana diharapkan untuk memotong suku bunga pinjaman acuan

Futures tetap dihargai seratus persen untuk pemotongan suku bunga dua puluh lima basis poin dari The Fed minggu depan dan bahkan menyiratkan peluang delapan belas persen dari  lima puluh basis poin.

Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi telah mendorong bank sentral di seluruh dunia untuk meninjau kembali sikap mereka terhadap kebijakan moneter.

IMF pada hari Selasa menurunkan perkiraan untuk pertumbuhan global tahun ini. IMF juga memperingatkan bahwa lebih banyak tarif AS, China, atau tarif otomatis Brexit dapat mengenai pertumbuhan, melemahkan investasi dan mengganggu rantai pasokan.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang nonyield bullion. Terhadap mata uang lainnya, dolar AS naik tipis ke tertinggi lima minggu setelah naik hampir nol koma lima persen pada hari sebelumnya.

Analis teknis Reuters Wang Tao mengatakan bahwa emas spot terlihat netral dalam kisaran sempit

Sehjari sebelumnya, harga emas turun  karena  tertekan penguatan dolar AS.

Meskipun data ekonomi AS tak menunjukkan perbaikan, namun dolar AS tetap mampu menguat karena sentimen penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve

Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg,” Rabu , harga emas di pasar spot turun, setelah sempat menyentuh level terendah selama sesi tersebut

Harga emas sempat naik tinggi menyusul penjualan rumah AS yang lebih lemah dari perkiraan para analis dan ekonom.

Sedangkan harga emas berjangka AS juga  turun .

“Data perumahan yang sebenarnya tidak terlalu berdampak banyak tampaknya memicu aksi beli emas. Namun itu tak berlangsung lama,” jelas analis derivatif dari BMO, Tai Wong.

“Harga emas kemungkinkan akan tetap dalam koridor ” ia memprediksikan.

Dolar AS menguat dan bertahan di dekat level tertinggi dalam lima minggu, didukung oleh kesepakatan untuk memperpanjang batas utang pemerintah AS.

“Saya pikir harga emas terkunci dalam kisaran ini,” kata Ryan McKay, analis komoditas di TD Securities.

“Harga berbalik ketika berita tentang Boris Johnson terpilih. Ada alokasi dana untuk emas hanya karena risiko Brexit tidak ada kesepakatan.” tutur dia.

Exit mobile version