Hari ini, Jumat pagi WIB, 08 Juni, harga emas di Merachantil Exchange Comex, New York, merangkak naik sehari menjelang pertemuan The Fed untuk menentukan suku bunga acuan Amerika Serikat.
Selain menunggu penetapan bunga acuan, kenaikan harga emas juga disebabkan pelemahan dolar Amerika Serikat
“Harga emas menguat terbatas lantaran pasar menunggu hasil pertemuan The Federal Reserve untuk menentukan kenaikan tingkat suku bunga acuan AS,” tulis laman ekonomi dan keuangan “bloomberg,” Jumat pagi ini..
Di pasar spot harga emas naik tipis, nol koma dua puluh empat persen per ounce.
Sebelum penutupan perdagangan harga emas sempat mencapai posisi tertinggi .
Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus juga naik tipis, nol koma satu per ounce.
“Kenaikan harga emas karena pelemahan dolar AS,” ujar Analis Ekonomi Capital, Simona Gambarini.
Pelemahan dolar AS akan mengangkat harga emas karena membuat harga logam tersebut lebih murah dan mendongkrak permintaan.
Namun demikian, investor berada dalam sikap melihat dan menunggu atau wait and see menjelang pertemuan The Fed
Mereka mengharapkan tingkat kenaikan pada suku bunga acuan dan sinyal pada prospek kebijakan moneter AS.
Suku bunga AS yang lebih tinggi cenderung akan meningkatkan dolar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga bisa mengurangi daya tarik non-imbal hasil emas batangan.
“Harga emas akan lebih baik lagi karena masih menunggu waktu enam hari untuk pertemuan The Fed berikutnya,” kata Direktur Pengelolaan RBC Wealth Management, George Gero.
Ekspektasi bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan Fed Fund Rate beberapa kali pada tahun ini didorong oleh data AS terkait tunjangan pengangguran yang turun.
Selain itu, faktor yang mempengaruhi harga emas adalah antisipasi investor pada pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan pimpinan Korea Utara Kim Jong-un pada 12 Juni dan pertemuan Bank Sentral Eropa pada 14 Juni mendatang.
Kedua peristiwa tersebut bisa mempengaruhi harga emas.
Bukan hanya harga emas yang naik, perak pun menguat hampir satu persen. Persisnya nol koma delapan persen per ounce
Sehari sebelumnya, Kamis, 07 Juni, harga emas dunia sempat terhempas bersamaan dengan munculnya data defisit perdagangan Amerika Serikat yang menyempit.
Selain itu, melemahnya harga emas juga dipicu aksi investor yang mengamati pertemuan negara-negara G7 pada akhir pekan ini.
Pada awal sesi, harga emas sempat menguat usai dolar Amerika Serikat melemah
Harga emas untuk pengiriman Agustus turun nol komasatu persen per ounce.
Pejabat pemerintahan negara G7 akan bertemu di Kanada pada akhir pekan ini.
Kemungkinan menteri keuangan negara G7 akan menegur langkah pemerintah AS di bawah pimpinan Donald Trump terkait tarif impor perdagangan.
“Meskipun perdagangan global tetap menjadi isu dominan, pergerakan harga emas juga membutuhkan katalis baru untuk mempercepat pergerakan harga emas,” ujar Analis FXTM Lukman Otunuga, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis pagi WIB.
Adapun katalis yang sangat dibutuhkan saat ini bisa dalam bentuk Presiden AS Donald Trump dapat menciptakan kekacauan dan ketidakpastian selama konferensi tingkat tinggi
Investor mungkin mendapatkan tanda-tanda kekhawatiran mereda usai Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin membebaskan Kanada dari tarif logam.
Selain itu, China menawarkan untuk membeli barang AS senilai tujuh pulouh miliar dollarr agar Trump meredakan ancaman tarifnya.
“Perang dagang adalah satu-satunya faktor memberikan dukungan untuk harga emas. Pembalasan adalah tindakan yang dimiliki oleh pelaku pasar, konsekuensi langsung dari tindakan Trump,” kata Naeem Aslam, Analis Think Markets.
Meksiko menyatakan produk AS yang ditargetkan kena impor senilai tiga miliar dollar untuk barang termasuk apel. Ini sebagai pembalasan dari penerapan pengenaan impor baja dan aluminium Meksiko oleh AS.
Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan defisit AS menyusut pada April.
Neraca perdagagan itu terjadi sebelum tarif Trump berlaku.
Defisit AS turun ke level terendah dalam tujuh bulan. Namun masih ada kesenjangan pada tahun ini, dan akan lebih melebar ke level tertinggi dalam satu dekade.
“Aspek lain di mana harga emas akan melihat sejumlah dampak dari pertemuan the Federal Reserve yang akan datang. Diharapkan the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi. Kekuatan dalam indeks dolar AS bisa mendorong harga emas kembali ke posisi terbaiknya,” ujar Aslam.
The Federal Reserve akan rilis pernyataan kebijakan moneternya. Kenaikan suku bunga riil berdampak pada biaya harga emas. Hal tersebut juga mendorong investor mengalihkan dana ke aset berisiko seperti saham.
Indeks dolar AS pun turun usai diperdagangkan di level terendah.