Site icon nuga.co

Ge-Er Temuan Gas Andaman

Saya dalam perjalanan ke Yogyakarta ketika membaca “straight news” di laman media online cnbc tentang temuan gas alam di kawasan Andaman. Lepas pantai Aceh. Pekan lalu.

Andaman yang laut lepas dan luas di ujung sumatera hingga sri lanka, india, myanmar dan thailand. Yang bentangannya sendiri menjadi bagian dari lautan hindia.  Lebih persisnya andaman yang berhampiran dengan teluk benggala.

Laut andaman memiliki gugusan pulau dengan nama yang sama. Gugusan kepuluaam andaman.  Ada andaman utara dan andaman selatan. Plus ada gugusuan pulau  Nikobar. Yang kedua gugusan pulau itu  menjadi bagian federasi india,

Kepulauan andaman dan nikobar di huni suku bamar, Dikenal sebutan anak shompen. Garis turunannya datang dari puak benggali. Benggali yang  mayoritas menjadi penduduk bangladesh.

Benggali yang menyebar ke banyak tempat. Tak terkecuali ke aceh.

Andaman yang saya baca pekan lalu itu adalah lokasi ditemukannya gas alam. Jaraknya seratus lima puluh kilometer bila ditarik garis lurus dari daratan pantai terujung Aceh. Garis lurus daratan lhokseumawe.

Penarikan garis lurus ini sesuai dengan konvensi hukum laut pe-be-be. Konvensi yang mengesahkan eksistensi sebuah negara atas teritorialnya. Teritorial  negara kepulauan yang dinamakan zona ekonomi eksklusif. Populernya zee.

Pengakuan zona ekonomi eksklusif ini diatur dalam pasal-pasal hukum laut internasional. Yang beberapa pasalnya mengatur jarak wilayah laut zona ekonomi.

Pengesahan hukum internasional merupakan karya dan perjuangan putra bangsa indonesia. Draft naskahnya berasal dari kampiun ahli hukum laut internasional Mochtar Kusumuatmadja.

Karya dan perjuangan hebat untuk sebuah negara kepulauan besar yang dimulai sejak tahun lima puluhan di abad silam.

Saya kenal dengan pak Mochtar yang abang dari Sarwono ini. Kedua mereka pernah menjadi menteri di satu era  dan era berbeda. Perkenalan saya terjadi ketika ia menjadi menteri luar negeri. Dan saya seorang reporter media jakarta.

Ia menjadi “anak” kesayangan Bung Karno dan menjadi asset Soeharto dalam diplomasi keutuhan wilayah Indonesia di zaman “ganyang malaysia” dan era pembangunan berkelanjutan.

Lima tahun  menjadi menteri kehakiman dan sepuluh tahun sebagai mentei luar negeri dengan prestasi memenangkan kedaulatan laut Indonesia.

Penampilan dan bicaranya kalem. Ia telah berpulang setahun lalu dalam usia sembilan puluh dua tahun

Karya terkenalnya “rights over natural resources: The Indonesian Experience

Jasa Mochtar inilah yang menyebabkan eksplorer gas andaman menjadi milik kita. Menjadi milik aceh. Walaupun jaraknya sejauh seratus lima puluh kilometer dari jarak lurus pantai terdekat.

Zona ini disepakati dunia. Diambil  dari titik pantai terujung pulau terluar sebuah negara. Eksklusifnya dua ratus kilometer.

Ini yang menjadikan sebagian laut andaman milik kita. Dan menjadi milik kita juga  lima puluh kilometer lagi dari temuan gas itu. Lima puluh kilometer klaim teritori indonesia.

Terima kasih pak Mochtar yang menjadikan laut andaman milik kami di penemuan gas itu

Penemu cadangan gas alam itu adalah premier oil limited. Yang menurut cnbc, isian sumurnya sangat besar. Saya nggak tahu sebesar apa. Apakah sebesar sumur a blok arun?

Entahlah.

Kalau cadangan blok arun itu, dulunya, saya tahu. Sebesar gajah bengkak. Terbesar di dunia. Yang kini sudah mengering. Ditinggalkan exxon mobil. Dianggap nggak fiseable lagi.

Sumur kering usai exxon mobil pergi dikelola oleh pertamina hulu menyertakan sebuah badan usaha daerah.  Anak perusahaan pt pembangunan aceh. Pema. Yang ada ujung namanya gas.

Yang di ujung kegubernuran Nova Iriansyah menyetor deviden sebesar dua puluh satu milyar rupiah ke pemda provinsi.

Pema itu juga punya kawasan industri Ladong. Kawasan industri yang tenant-nya hanya alpine green energie. Pabrik tempuring sawit. Atau cangkang sawit. Dan saya kick dalam sebuah tulisan beberapa waktu lalu.

Untuk itu saya menyarankan Anda untuk tidak membandingkan pema dengan premier oil limited yang untuk pencarian minyak dan gas di blok andaman saja menuangkan  dana seratus juta dollar lebih. Satu setengah triliun rupiah lebih.

Saya mendapat bacaan premier oil  limited itu adalah kontraktor kontrak kerjasama dengan badan pengelola migas hulu. Merupakan bagian dari grup perminyakan harbour energy company, operator blok andaman dua.

Penemuan itu merupakan hasil perjudian dari premier oil usai menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi timpan-berkode satu. Pada kedalaman air empat ribu feet lebih. Dan preimer memenangkannya.

Anda pasti tahu. Pencarian minyak dan gas itu sejak dulunya adalah sebuah permainan gambling. Perjudian. Perjudian berdasarkan analisa dari seismik kandungan minyak dan gas peta besar bumi.

Semuanya itu dilakukan lewat pengeboran berdasarkan pembagian blok. Premier memenangkan pertaruhan ini di blok andaman usai sistem  pengeboran vertikal. Total pada kedalaman  tiga belas ribu delapan ratus feet di bawah laut.

Hingga straight news di publis cnbc itu, baik gas maupun cadangannya sedang dalam pengujian

Tapi prakiraan cadangannya sudah dibocorkan. Dua puluh tujuh juta kaki kubik per hari. Ditambah seribu delapan ratus delapan puluh empat barel kondensat per hari.

Tentu saya tak percaya penuh dengan informasi awal ini. Informasi  dari press release. Sepihak. Istilah jurnalistiknya “talking.” Kalau dijadikan sebuah berita ia disebut  “talking news.” Berita sepihak. Dari pihak pemberi release.

Apakah jenis berita begini tak bisa dipercaya? Bisa..bisa…  Tapi nggak moncer validitasnya. Kurang lengkap. Hanya menenang dan menyenangkan. Biasanya, jenis berita begini jadi “mainan” wartawan …. Ya, entahlah..

Bagi saya “talking news” menjadi garis start untuk sebuah “hunting.” Pengejaran ke sumber informasi agar bisa lebih aktual dan faktual.

Untuk itu saya menelepon seorang kawan yang anaknya consultan di sebuah perusahaan perminyakan offshore. Lepas pantai.  Saya minta bantu agar saya terhubung dengan anaknya.

Anak sang teman itu latar belakangnya perminyakan. Menyelesaikan diploma tiganya dengan tesis peranan rig dalam pencarian minyak lepas pantai. Tesisnya ini, setelah dijadikan buku, pernah dikirim ke saya. Hanya untuk koleksi.

Manalah saya ngeh dengan istilah teknis yang berjejalan di bukunya itu. Maklum sebuah tesis. Yang lebih banyak penelitian dan sumber tulisan. Berisi segerobak pendapat ahli dan orang lebih ahli.

Setelah terhubung dengan si anak teman informasi shahih byar… “Benar om..premier oil andaman limited, menemukan gas di blok andaman,”katanya.

Yang terus ditambahnya, masih dilakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan itu.

Dan dia menginformasikan temuan gas lepas pantai itu bagian dari cekungan sumatera utara.

“Kok cekungan sumatera utara?”  tanya saya

“Ya begitu,” jawabnya.

“Bukan cekungan aceh?”

“Nggaklah om. Ini kan bukan masalah nama. Ini masalah istilah teknis pembagian blok,” ujarnya ketawa cekikan. Yang menyebabkan mulut saya masam.

Sumatera utara lagi gemeretak di otak saya. Padahal dua bulan lalu mulut saya juga masam ketika empat pulau di bagian barat paling selatan aceh, pulau panjang, pulau mangkir selatan dan utara…. menjadi milik manduamas, barus, sumatera utara.

“Kasus temuan cadangan gas ini lain om.. Nama boleh sumatera utara tapi wilayahnya aceh. Om nggak boleh ngerajuk. Tenang aja. Nggak kan lepas. Kali ini tak ada “semua urusan maunya uang tunai,” ejeknya  bergurau menyindir saya tentang istilah sumut.

Anda jangan tuduh si anak teman ini bocor. Saya memang sering bercanda dengannya. Dengan keluarganya.

Ia juga mengungkapkan, bahwa premier oil kedepannya akan fokus pada pencarian struktur-struktur di area barat yang memiliki play yang sama dengan yang discovery sekarang ini.

Ini adalah kabar menggembirakan dan optimis. Kedepannya akan ditemukan lagi cadangan migas di blok ini

Sang anak teman yang consultan itu mengatakan, momentum harga minyak dunia yang tinggi diprediksi akan berlangsung dalam waktu yang lama dapat membantu meningkatkan keekonomian pengembangan proyek hulu migas.

Kesempatan itu bisa dipakai premier oil untuk  melakukan plan of development atas hasil penemuan tersebut.

Lantas?

Temuan ini saya anggap biasa dari gambling pencarian minyak. Apakah ia offshore atau pun inshore. Gambling itu, seperti ditulis cnbc, hanya dengan kalimat: memiliki cadangan besar.

Tak tahu sebesar apa. Sebab media yang “franchais”nya terhubung dengan cable news network-cnn-itu hanya mengutip press release penemuan itu dari pejabat minyak dan gas hulu.

Semula saya ingin melewatkan berita ini karena ia hanya “straight.” Ini berita biasa di media. Lurus. Nggak ada narasi, cross check, balances maupun indepth-nya. Berita macam tonjokan lurus kalau dalam olahraga tinju.

Seperti straight tangan kiri yang sering dilontarkan oleh “si mulut besar” Mohamad Ali ketika jayanya di ring tinju, Tonjokan lurus yang pernah bikin wajah Holyfield, sang lawan, bonyok. Tapi nggak knock down. Menangnya lewat angka

Saya mendiamkan news ini hingga semingguan. Seminggu yang merupakan waktu lama untuk seorang reporter sekelas saya. Memendamnya sebagai upaya pencarian sumber informasi yang lebih akurat.

Tapi apa yang terjadi?

Belum sampai hitungan pekan pencarian saya kegalauan pun datang. Galau dari pernyataan para pejabat dan pengamat di negeri saya tentang temuan berita “straight news” itu.

Pernyataan galau yang dimuat media mainstream secara cepek.  Isinya seperti pernyataan para buzzer di media sosial yang ge-er nya ampun.

“Mabuk,” umpat saya terhadap pernyataan dan tulisan itu.

Umpatan tentang halusinasi bahwa pendapatan gas ini akan langsung dibagi tujuh puluh – tiga puluh persen. Yang tiga puluh itu menjadi milik daerah. Selain itu ada juga pernyataan bahwa kemakmuran aceh akan datang dari pendapatan itu.

Pendapatan dari pembagian produksi gas.

Bahkan sebuah media online yang sebelumnya saya pernah mengacungkan jempol terhadap narasi beritanya hanyut ketika menuliskannya.

Celakanya lagi media online itu memuat foto headshot seorang politisi dalam posisi mengangkat genggaman tangan lewat pernyataan tentang harapan baru kemakmuran bagi provinsi ini.

Saya ngakak melihat “action”nya yang nggak “camera face.”

Stateman sang politisi juga nggak cas. Ia katakan jarak temuan itu seratus lima puluh kilometer dari pulau Rondo. Beda dengan pernyataan pihak es-ka-ka minyak dan gas yang seratus lima puluh kilometer dari lhokseumawe.

Entah mana yang ngelantur tentang temuan di laut andaman ini. Saya tak tahu. Mungkin sang politiisi saking semangatnya alpa menelisik laut andaman itu di peta.

Yang membuat kita-kita yang awam ini jadi ngakak dengan “standup” ini.

Stand up yang sebenarnya ingin saya luruskan tegakkannya lewat gambar illustrasi letak andaman yang perut buncitnya berisi gas. Ahh.. nggak perlulah. Ngapain bete. Yang seharusnya meluruskan media online itu sendiri.

Ya beginilah kalibernya seorang politisi. Anda jangan terpengaruh dengan tulisan ini sehingga tak memilihnya nanti ketika  kembali mencalonkan diri. Itu namanya Anda terkena hasutan. Terserah Anda sajalah baik buruknya.

Walaupun ngakak dengan stand up comedian style ini sayai nggak ngakak tentang kata harapan.

Sebab harapan itu milik tengadah langit. Yang entah kapan turun ke bumi untuk menjadi kenyataan.  Saya nggak tahu. Itu urusan langitlah. Kalau Anda lebih tahu ya sudah.

Bagi saya yang biasa menulis tentang temuan-temuan ini ketika masih menjadi reporter ekonomi bisnis di sebuah majalah dulunya tentu menggembirakan.

Apalagi saya baru saja takziah dengan seorang teman di awal Juni lalu ke Arun dan Blang Langcang. Saya telah menulis dua naskah di “kolom bang darman” media online acehtimes. Tentang jelaga awan hitam jilatan lidah api blang lancang dan sumur tua arun.

Saya tahu jika uji gas andaman ini selesai dan so pasti senang bila lidah api blang lancang kembali menyapa cunda. Menyapa karena train kilang Arun akan berdengung kembali.

Dan kapal tanker sejenis “gemini”  berbentuk silinder bulat akan hilir mudik di selat malaka.

Saya tak tahu apakah enam train itu akan hidup. Ini juga masih harapan. Harapan dapat diproduksinya gas alam cair atau el-en-ge Dengan begitu, keenam train Arun gemuruh lagi dalam operasi skala penuh.

Hari-hari ini  sebagian besar fasilitas arun masih menganggur lantaran pasokan gasnya menyusut. Itupun bila “hopefully. Kalau benar.  Ada giant discovery. Infrastruktur yang sudah ready  bisa menghidupkan arun lagi

Kabar yang saya dapatkan badan pengelola minyak dan gas juga ingin masuk ke andaman. Blok ini bisa  menjadi blok masela kedua yang dimilikinya

Para analis migas tahu ke depannya potensi hulu migas akan didominasi dari laut dalam.  Keberhasilan pengeboran sumur eksplorasi timpan satu dapat menggairahkan investor berinvestasi di pengeboran laut dalam

Sebenarnya saya ingin menulis tentang tantangan pencarian minyak lepas pantai dilanjutan tulisan ini. Untuk menjadi pencerahan bagi saya dan Anda bagaimana sulit dan ampun besaran dananya.

Ampun sulitnya bagi teknologi yang terus diperbarui. Dan bagaimana deritanya pekerja di offshore seperti yang saya dengar dari pengalaman seorang anak muda yang kini dengan status manajer di perusahaan asing.

Nantilah. Kapan-kapan, Setelah otak saya nggak miring lagi mendengar celotehan tentang kemakmuran, bagi hasil dan entah apa lagi yang dioralkan secara tabeu oleh anak nanggroe keu.

Adios preimer oil. Semoga tak ada pengulangan kesalahan anak bangsa saya yang menghidupkan janji kemakmuran di awang-awang.

Exit mobile version