Harga emas di pasar global, terutama di Mercanthil Exchange Comex, Jumat WIB, 02 November, membuat kejutan dengan kenaikan sebesar satu persen setelah sehari sebeljumnya ambruk di tengah penguatan dollar Amerika serikat.
“Harga emas naik lebih dari satu persen dan. kenaikan ini berbalik arah dari pelemahan sebelumnya yang membuat harga logam mulia ini berada di posisi paling rendah dalam tiga pecan,” tulis laman keuangan terkenal “bloomberg,” .Jumat pagi WIB.
Pendorong utama dari kenaikan harga emas pada perdagangan Kamis adalah pelemahana dolar aS dari level tertinggi.
Setelah jatuh selama tiga hari, harga emas di pasar spot naik satu koma dua persen per ounce.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik 1satu koma tiga persen per ounce.
The dollar index yang merupakan indeks pengukur nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya turunnol koma tujuh persen. indeks ini turun dari level tertinggi selama enam belas bulan.
Emas telah mencapai titik terendah sejak pertengahan Oktober pada hari Rabu lalu
“Meskipun reli belum dapat diperkirakan, harga emas di USD 1.250 per ounce akan menjadi level yang harus diperhatikan jika dolar AS melemah lebih lanjut atau pasar saham mengecewakan,” kata analis Commerzbank Eugen Weinberg.
Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga emas turun ke posisi terendah dalam tiga minggu didorong dolar Amerika Serikat yang menguat dan saham tertekan.
Namun, sepanjang Oktober lalu, harga emas menguat seiring indeks saham AS yang merosot.
Wakil Presiden Direktur GoldMining Inc, Jeff Wright, menuturkan, rilis data ekonomi AS terutama sektor tenaga kerja ADP menguat pada Oktober menekan harga emas. ADP melaporkan tenaga kerja sektor swasta mencapai dua ratus dua puluh tujuh ribu pada Oktober.
Angka ini di atas harapan ekonom sekitar sefratus tujuh puluh delapan ribu tenaga kerja baru.
Sepanjang Oktober 2018, harga emas naiksatu koma enam persen berdasarkan kontrak yang aktif. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Desember turun satu koma dua persen
“Dolar AS yang menguat dan pemulihan nyata di pasar saham global membebani harga emas. Secara teknikal juga harga emas tertekan sehingga membuat investor berorientasi jangka pendek enggan bertaruh untuk harga emas,” tulis analis Commerzbank, seperti dikutip dari laman Marketwatch.
Kamis, 01 Noveber, harga emas dunia di Comex Exchange, New York, ambrfuk ke posisi terendahnya selama sebulan terakhir akibat penguatanm dollar Amerika Serikat di pasar keuangan.
Nemun begitu, sepanjang Oktober harga emas telah lebih dahulu menguat seiring indeks saham AS yang merosot.
Wakil Presiden Direktur GoldMining Inc, Jeff Wright, menuturkan, rilis data ekonomi AS terutama sektor tenaga kerja ADP menguat pada Oktober menekan harga emas.
ADP melaporkan tenaga kerja sektor swasta mencapai dua ratus dua puluh tujuh ribu pada Oktober. Angka ini di atas harapan ekonom sekitar seratus tujuh puluh delapan ribu tenaga kerja baru.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun nol koma delapan per ounce. Level harga emas itu terendah sejak pertengahan Oktober.
Sepanjang Oktober, harga emas naik satgu koma enam persen berdasarkan kontrak yang aktif.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Desember turun satu koma dua persen per ounce.
Selain itu harga perak susut dua koma sembilan persen.
“Dolar AS yang menguat dan pemulihan nyata di pasar saham global membebani harga emas. Secara teknikal juga harga emas tertekan sehingga membuat investor berorientasi jangka pendek enggan bertaruh untuk harga emas,” tulis analis Commerzbank, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis pagi WIB
Seperti diketahui, bursa saham Amerika Serikat atau wall street juga jadi sentimen pengaruhi harga emas.
Harga emas menguat yang didorong indeks saham Dow Jones