Harga emas global masih dipertanyakan dalam pekan ini bersamaan dengan menguatnya dollar dan beralihnya para spekulan ke portofolio lain di akhir pekan lalu.
Hari ini pula, Senin, 03 Oktober 2016, emas milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, mengalami kenaikan tipis sebesar Rp 1.000 per gram dan bertengger di angka Rp 601.000 per gramnya.
Pada sesi perdagangan global sebelumnya, emas memperpanjang tekanan dengan bergerak sedikit lebih rendah pada awal perdagangan New York setelah beberapa data ekonomi AS dirilis lebih baik dari perkiraan.
Namun, logam emas berhasil rebound ketika perdagangan saham bergerak ke level yang lebih rendah.
Saham Deutsche Bank turun lebih dari enam persen memimpin pergerakan di pasar saham dengan bergerak ke bawah. Ada kabar yang beredar bahwa kelangkaan dolar sedang berkembang di Eropa.
Penularan yang terjadi sektor perbankan berpotensi akan membuat emas kemungkinan akan menjadi semakin menarik sebagai investasi safe haven. Yang akhirnya dapat memberikan dorongan untuk logam emas keluar dari kisaran rendah baru-baru ini.
Bank Sentral Rusia terus bersiap untuk membeli emas untuk meningkatkan cadangan emas dan devisa, ujar Deputi Gubernur Pertama Bank Sentral rusia Dmitry Tulin, pada hari Rabu, pekan lalu.
“Kami saat ini tidak menjual mata uang asing tetapi tetap membeli emas walaupun harga terus meningkat dan telah menyebabkan kenaikan cadangan moneter,” ujar Tulin kepada wartawan.
Rusia berencana untuk meningkatkan persediaan emas sekitar dua ratus ton pada tahun ini dan hampir menyamai pembelian dua ratus delapan ton itu yang dilakukan pada tahun lalu, menurut Anton Navoiy, wakil kepala departemen statistik di Bank Sentral Rusia.
Navoiy menjelaskan bahwa pembelian tersebut sangat menguntungkan bagi negara karena Rusia akan memimpin produksi emas dunia.
Pesanan beli untuk emas terus mencapai rekor ketika para spekulan di pasar uang melarikan uang mereka ke tempat yang aman di tengah ketidakstabilan di pasar mata uang dan obligasi karena ketidakpastian atas kebijakan moneter Jepang dan AS. Stabilitas harga relatif emas telah membuatnya menjadi aset populer pada saat ketidakstabilan geopolitik. Harga emas dan dolar AS sering bergerak berlawanan arah.
Harga emas berjangka menetap turun di penutupan perdagangan Jumat kemari. Penurunan disebabkan reli dari saham bank Jerman Deutsche Bank.
Perhatian para investor kini kembali ke pasar saham dan meninggalkan pasar komoditas emas.
Dilansir dari Marketwatch, Sabtu, sebenarnya harga emas secara bulanan masih naik, namun penurunan Jumat kemarin menghapus kenaikan secara kuartalan.
Emas untuk pengiriman Desember jatuh .
Secara kontrak yang aktif secara bulanan, harga emas naik dibanding bulan sebelumnya. Namun secara kuartalan turun menurut Factset data.
“Kuartal keiga adalah periode konsolidasi bagi emas setelah pergerakan cepat sejauh ini,” ujar Brien Lundin, editor dari Gold Newsletter dilansir dari Marketwatch.
Saham Deutsche Bank awalnya turun ke level terendah pada Jumat kemariin setelah adanya laporan menyebutkan bahwa banyak investor besar menarik dananya dari bank tersebut.
Namun, saham ban Jerman itu reli setelah JP Morgan melaporkan bahwa denda yang dikenakan Departemen Keadilan lebih rendah dari yang diperkirakan.
Hari ini Senin pagi WIB, 03 Oktober 2016, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 601 ribu per gram.
Sementara harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan buyback dipatok tetap di Rp 548 ribu per gram.
Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas maka Antam akan membelinya di harga Rp 548 ribu per gram. Harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram.
Hingga pukul 08:31 WIB, Sebagian ukuran emas sudah habis terjual antara lain ukuran 2 gram, 250 gram dan 500 gram.