Hari ini, 20 Maret 2015, Bumi akan didatangi gejala alam “spektakuler” berupa gerhana Matahari total. Gejala alam ini, selain akan memberikan ketakjuban, juga diyakini oleh sebagian penghuni Bumi sebagai pertanda makin dekatnya kiamat.
Gerhana Matahari total yang akan terjadi hari ini dan akan dirasakan oleh sebagian besar penduduk dunia.
Salah satu negara yang paling merasakan dampak dari fenomena alam ini, adalah Inggris dan Jerman.
Sayangnya, gerhana Matahari tahun ini tidak bisa dirasakan masyarakat Indonesia, karena fase-nya tahun ini berada di beberapa wilayah, seperti Asia Barat bagian Utara, Eropa, Afrika Utara dan Samudra Atlantik bagian Timur.
“Indonesia tahun ini tidak akan merasakan dampak langsung Gerhana Matahari,”rilis Lapan.
Namun demikian, masyarakat Indonesia tidak perlu kecewa, karena masih bisa merasakan gerhana Bulan yang jatuh pada 04 April 2015 mendatang.
Menurut keterangan Lapan, gerhana Bulan total hampir dinikmati di seluruh wilayah Indonesia.
Seperti diketahui, gerhana Matahari total ini bakal melumpuhkan operator jaringan listrik lokal di Jerman, mengingat negara tersebut menggunakan energi surya sebagai cadangan listrik.
Karena itu, penduduk Jerman harus ekstra berjuang bagaimana memproduksi listrik.
Sedangkan di Inggris seperti London Timur dan Selatan akan melihat kejadian bencana gerhana matahari ini sekira delapan puluh lima persennya.
Kejadian gerhana yang akan menimpa Inggris, kabarnya juga adalah kejadian yang bisa dilihat terbesar selama enam belas tahun terakhir.
Juga di kepulauan Faroe di Inggris, yang dipercaya bisa melihat kejadian gerhana matahari total selama dua menit lebih. Serta wilayah Skotlandia yang akan melihat sekira sembilan puluh lima persen gerhana.
Sementara itu Lembaga antariksa NASA mengingatkan,, sinar pancaran Matahari hanya bisa dilihat langsung dengan filter yang dirancang khusus untuk melindungi mata.
Lapisan filter ditutupi dengan bahan sejenis kromium atau alumunium, sehingga bisa melemahkan pancaran radiasi inframerah.
Beberapa pendeta Kristen orthodox menyambut gerhana Matahari ini dengan mengatakan bahwa gejala alam ini adalah tanda akhir zaman.
Ini merupakan cara bagaimana dunia akan berakhir, bukan melalui sebuah ledakan, tetapi gerhana Matahari.
Dilansir Independent, sebagian penduduk mungkin cemas terhadap gerhana Matahari 20 Maret 2015.
Fenomena ini dikaitkan dengan tanda akhir zaman atau pesan.
Seperti diketahui, teori dalam sains menjelaskan bahwa kemungkinan dunia berakhir melalui peristiwa tabrakan yang langka dan terjadi pada Jumat. Fenomena Supermoon dan Spring equinox juga dikaitkan dalam berbagai budaya di seluruh dunia.
WorldNetDaily, sebuah situs Amerika yang berafiliasi dengan hak politik Amerika melaporkan, para ahli Alkitab percaya bahwa pesan tersebut adalah tanda penghakiman dari Allah kepada orang-orang di Bumi.
Salah satu pendiri website Kristen Root Source, Bob O’Dell mengatakan bahwa pesan itu tanda penghakiman. Gerhana Matahari itu akan terjadi total di Kutub Utara, sehingga tidak menunjuk pada orang tertentu.
“Kutub Utara tidak bisa benar-benar disebut wilayah bangsa atau orang-orang tertentu. Ini mungkin pesan dari Allah ke seluruh dunia,” ujar O’Dell.
Gerhana Matahari ini disebut-sebut akan memberikan dampak terbesar untuk area di Eropa Utara. Menurut pastur yang diwawancarai oleh WND, pesan tersebut seharusnya diperhatikan oleh orang yang berada di area tersebut.
“Dalam tradisi Yahudi, gerhana Matahari total merupakan peringatan bagi bangsa-bangsa dan tanda penghakiman atas bangsa-bangsa,” ungkap O’Dell. Hubungan antara gerhana Matahari dan akhir dunia datang sebagian dari ‘Blood Moon Prophecy’.
‘Blood Moon Prophecy’ mengacu pada teori bahwa ‘tetrad’, yakni empat gerhana Bulan berturut-turut dengan enam bulan penuh di antaranya adalah sebuah tanda bahwa dunia akan segera berakhir.