Site icon nuga.co

Ancelotti Ditendang dari Real Madrid?

Carlo Ancelotti berada di ambang kritis dan dipastikan akan meninggalkan Real Madrid di ujung musim ini.
Spekulasi kepergian “Don” Carlo, begitu ia selalu disapa, diungkapkan secara rinci oleh surat kabar terbitan Madrid, “Marca, dalam edisi onlinenya, Sabtu siang waktu setempat, 14 Maret 2015.

Mengutip berbagai sumber “Marca” sudah menyimpulkan masa depan Carlo Ancelotti bersama Real Madrid diyakini sudah berada di ujung tanduk.

Dalam beberapa pekan terakhir, Madrid memang tengah dirundung masalah konsistensi ketika berlaga di atas lapangan. Tercatat dari dua pertandingan terakhir, satu di antaranya merupakan kekalahan yang diterima dari Athletic Bilbao di kompetisi domestik.

Sejak saat itu, kelangsungan karier Ancelotti dianggap sudah berada di ujung tanduk. Terlebih lagi saat ditaklukkan Schalke 04 di Santiago Bernabeu pada tengah pekan ini, masa depan entrenador asal Italia itu semakin terancam.

Akibat rentetan hasil minor yang diterima El Real, spekulasi terhadap pelatih berjuluk Don Carletto itu santer terdengar.

Performa buruk Real Madrid belakangan disebut karena sang pelatih, Carlo Ancelotti, terlalu lembek pada pemainnya.

Klaim tersebut dibantah keras oleh pria asal Italia itu.

Ancelotti mengawali musim keduanya dengan sangat baik ketika dia mampu membawa Madrid meraih trofi Piala Super Eropa serta menjadi juara Piala Dunia Antarklub, selain tentunya menorehkan dua puluh dua kemenangan beruntun.

Tapi selepas pergantian tahun, tiba-tiba performa Madrid menurun drastis dan perlahan-lahan kritik mulai berdatangan. Los Blancos sudah kalah lima kali di tahun 2015 ini, yang kemudian berujung hilangnya puncak klasemen La Liga setelah disalip Barcelona pekan lalu.

Menurunnya penampilan trio lini depan, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gareth Bale, plus sejumlah pemain intinya, jadi alasan mengapa Madrid anjlok belakangan ini.

Disebut Ancelotti terlalu lembek dan tak punya power untuk mencadangkan pemain yang off form, termasuk Ronaldo.

Contohnya adalah ketika para pemain menghadiri pesta ulang tahun Ronaldo Februari lalu, tak lama setelah kekalahan telak di laga derby melawan Atletico.

Ancelotti sendiri tidak mengambil tindakan apapun.

Klaim ini kemudian dibantah oleh Ancelotti yang menyebut para pemain sangat respek pada dirinya, meski punya hubungan yang dekat.

“Hubungan dengan para pemain itu sangatlah penting, lebih penting dibanding hubungan dengan persiden. Jika hubungan Anda dengan pemain tidak akur, maka Anda tidak bisa apa-apa.”

“ Beberapa menyebutnya sebagai pertemanan; saya sendiri lebih suka menyebut respek, meski saya suka tertawa dan bercanda dengan mereka,” ujar Ancelotti seperti dikutip AS.

“Orang-orang cerdas tentu tahu kapan waktu untuk serius. Siapapun yang bilang saya orangnya ‘lembek’, itu tidak benar dan sudah bikin saya marah,” lanjutnya.

Disamping faktor lembeknya Ancelotti terhadap pemain muncul pulan spekulasi adanya konflik di ruang ganti, walaupun bek tengah Madrid, Sergio Ramos, menegaskan atmosfer timnya baik-baik saja.

Tim besutan Carlo Ancelotti itu baru saja kehilangan pucuk klasemen La Liga dan gagal menang di tiga pertandingan terakhirnya termasuk saat hampir terdepak dari Liga Champions setelah ditekuk oleh Schalke di Santiago Bernabeu.

Atas segala permasalahan yang sedang mendera Madrid sang presiden klub Florentino Perez sampai-sampai mesti menjelaskan situasi klubnya. Ramos, yang sedang memulihkan diri dari cedera menyatakan tidak ada konflik yang terjadi.

“Jika harus dikarakteristikan, ruang ganti kami penuh dengan kegembiraan dalam beberapa musim terakhir,” ucap Ramos yang dikutip Football Espana. “Musim ini dan musim lalu, kami telah mengalami momen-momen yang unik setiap harinya.”

“Untung saja, di ruang ganti kami atmosfernya hebat. Aku tidak menghiraukan cerita-cerita yang sudah beredar,” imbuh Ramos.

sumber : marca, as dan football espana

Exit mobile version