Brasil menemukan jalan “kematiannya” setelah dua “tragedi” menyakitkan menimpa mereka pada lanjutan babak penyisihan grup Copa America, Kamis pagi WIB, 18 Juni 2015, berupa kekalahan satu gol tanpa balas dari Kolombia dan dilayangkannya kartu merah untuk “sang bintang,” Neymar da Silva, yang menyebabkannya tidak bisa tampil jika “Selecao” lolos ke perempat final.
Neymar, seperti ditulis oleh surat kabar terbitan Sao Paolo, “O’Globe,” tersandung ketidaknyamanan ketika ia menjadi target pelanggaran pemain Kolombia.
Brasil sendiri takluk satu gol atas Kolombia, yang dilesakkan oleh Jeison Murillo pada babak pertama.
Kemenangan ini bagi Kolombiamerupakan penuntasan dendam kekalahan di perempatfinal Piala Dunia 2014 ketika mereka disingkirkan Brasil.
Sementara untuk Brasil, kekalahan ini membuat mereka gagal menjadi tim pertama yang memastikan diri lolos ke perempatfinal, dan harus berjuang di pertandingan terakhir melawan Venezuela.
Dalam pertandingan itu, Brasil tampak frustrasi dalam membongkar pertahanan ketat yang diperagakan oleh anak-anak asuhan Jose Pekerman. Dari sembilan kali percobaan yang dilakukan, cuma dua kali sepakan yang menemui sasaran.
Emosi Neymar beberapa kali terpancing akibat provokasi pemain Kolombia. Sebelum wasit melayangkan kartu merah, Neymar sudah mengantongi kartu kuning pada menit empat pula lima akibat melanggar Murillo.
Dalam pertandingan itu, Neymar dicatat oleh Soccernet dilanggar sebanyak empat kali, dan melakukan pelanggaran satu kali lebih banyak.
Saat laga berakhir, wasit yang memimpin laga harus mengganjar Neymar dengan kartu kuning kedua. Meski wasit sudah meniup peluit panjang, dia masih menendang bola hingga akhirnya mengenai punggung Pablo Armero.
Saat berjalan menuju ruang ganti, wasit “mengejar” Neymar dan mengacungkan kartu merah. Bacca juga diberikan kartu yang sama oleh sang wasit.
Neymar membuat marah para pemain Kolombia karena masih menendang bola walaupun wasit sudah meniup peluit panjang. Bola tendangannya mengenai punggung Pablo Armero.
Melihat kejadian itu, Murillo langsung mendekati Neymar dan tampak memprotes kelakuannya. Neymar kemudian terlihat menanduk kepala Murillo — walaupun mungkin tidak terlalu keras. Seketika para pemain berkerumun. Dari belakang, striker Kolombia Carlos Bacca mendorong keras Neymar. Ricuh.
Saat berjalan menuju ruang ganti, wasit “mengejar” Neymar dan mengacungkan kartu merah. Bacca juga diberikan kartu yang sama oleh sang wasit.
Soal kartu merah Neymar, Willian memberikan pendapat. Dia menilai pemain asal Barcelona itu memang menjadi target.
“Wasit harus menunjukan respek lebih pada Neymar. Dia selalu menjadi target,” kata Willian di Reuters.
Neymar juga pernah mempunyai pengalaman buruk saat melakoni laga melawan Kolombia. Dia pernah mengalami cedera retak tulang punggung akibat terjangan Juan Zuniga pada laga perempatfinal Piala Dunia 2014.
Selain Neymar, Kolombia juga mendapatkan kerugian dari pertikaian tersebut. Ya, Bacca juga mendapatkan kartu merah dan memaksa bintang Sevilla tersebut absen membela Peru di laga terakhir, Senin, 22 Juni 2015.