Site icon nuga.co

City “Sembelih” Kuda Kecil Chelsea di Etihad

Kali ini kemenangan milik Manuel Pellegrini. Bukan Jose Mourinho. Dan di Piala FA, Minggu, 16 Februari 2014, dinihari WIB, Manchester City “menyembelih” Chelsea di Etihad Stadium dengan dua gol tanpa balas dalam laga putaran kelima Piala FA, yang membuat “kuda kecil” Mourinho tersedak dari kompetisi prestise di Inggris itu.

Kekalahan Chelsea ini menyebabkan “perang” retorika antara Pellegrini dengan Jose Mourinho makin “kasar” dan memberi angin bagi media Inggris untuk “membakar” perkelahian keduanya hingga Premier League usai.

Bagi Pellegrini, yang mengenal “kegaduhan” kata-kata Mourinho ketika masih sama-sama melatih klub Spanyol, kemenangan ini merupakan isyarat tentang kehebatannya sebagai pelatih papan atas. Sebelumnya dalam “duel” klub asuhan mereka, Pellegrini selalu menjadi nomor dua di banding Mourinho.

Ketika melatih Malaga FC di La Liga, musim lalu, Pellegrini tidak pernah mengalahkan Jose Mourinho sebagai “bos” Real Madrid. “Kali ini tidak. Dia harus kalah,” ujar Pellegrini kepada “The Mirror.”

Kemenangan Manchester City atas Chelsea di Piala FA menjadikan klub Etihad itu h bertahan di empat kompetisi berbeda, dan punya kans untuk meraih quadruple. Namun, bagi Manuel Pellegrini, quadruple bukanlah sesuatu yang perlu untuk dibicarakan.

City lolos ke perempatfinal Piala FA setelah di babak kelima mengalahkan Chelsea dua gol tanpa balas.mereka dicetak oleh Stevan Jovetic dan Samir Nasri.

Selain di Piala FA, City juga masih punya kans juara di tiga kompetisi lainnya. Mereka masih berada di papan atas Liga Primer Inggris, lolos ke final Piala Liga Inggris, dan akan segera menghadapi Barcelona di babak 16 besar Liga Champions.

Meski peluang menyapu bersih gelar masih terbuka, Pellegrini tak mau terlalu memikirkannya.

“Kami tidak membicarakan soal itu (quadruple),” ujar Pellegrini di situs resmi klub.

“Kami akan berusaha berjuang di semua kompetisi. Namun, saya tak pernah bicara soal quadruple,” katanya.

“Ini adalah satu langkah lebih jauh di sebuah kompetisi. Bagi saya, hal paling penting yang kami lakukan hari ini adalah mengalahkan sebuah tim hebat dan juga, saya punya banyak pertanyaan setelah melawan Chelsea, apakah kami akan mengubah cara main kami. Tapi, saya ulangi: kami tidak akan mengubah cara main kami,” tutur manajer asal Chile ini.

“Hari ini penting untuk menunjukkan kenapa kami terus bermain dengan cara yang sama,” kata Pellegrini.

Dalam laga di Etihad itu, kedua tim bermain dengan tempo lambat pada menit-menit awal.. City memperoleh peluang lebih dulu lewat aksi Yaya Toure pada menit ke-15. Sayang, bola tendangan keras Toure masih dapat ditepis cukup baik oleh kiper Chelsea, Petr Cech.

Satu menit berselang, upaya City akhirnya membuahkan hasil. Menerima umpan matang dari Edin Dzeko, Jovetic sukses melepaskan tendangan keras yang bolanya tidak dapat dihalau oleh Cech untuk membawa tim tuan rumah unggul 1-0.

Chelsea berusaha membalas. Peluang terbaik mereka di babak pertama diciptakan oleh Branislav Ivanovic pada menit ke-21. Namun, kesempatan itu gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Ivanovic karena bola tendangannya seusai menerima umpan Samuel Eto’o masih lemah sehingga dapat dengan mudah diantisipasi kiper City, Costel Pantilimon.

Selepas turun minum, pelatih Chelsea, Jose Mourinho menarik keluar Eto’o untuk digantikan dengan Mohamed Salah. Akan tetapi, perubahan taktik itu tidak terlalu membuat perbedaan karena para pemain Chelsea masih kesulitan menembus rapatnya barisan pertahanan City yang tampil cukup disiplin sepanjang laga.

Ingin berusaha menyamakan kedudukan, Chelsea justru harus kembali kebobolan setelah pemain pengganti Samir Nasri sukses mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-67. Gol tersebut diciptakannya setelah melakukan kerjasama satu dua dengan David Silva di kotak penalti Chelsea.

Unggul dua gol, City semakin nyaman menguasai pertandingan. Bahkan, mereka sebenarnya mampu kembali menceploskan bola ke gawang Chelsea melalui torehan Joleon Lescott pada menit ke-73. Namun, wasit menganulir gol tersebut karena Lescott lebih dulu berada di posisi offside.

Memasuki sepuluh menit terakhir, Chelsea berusaha menekan pertahanan City. Namun, sejumlah peluang yang mereka peroleh selalu dapat dimentahkan dengan baik oleh barisan belakang The Citizens. Skor 2-0 untuk tuan rumah pun bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Exit mobile version