Juara Liga Inggris musim ini sah menjadi milik Manchester City.
Ya, City meraih juara dengan ketegangan luar biasa karena beberapa saat sebelumnya gelar itu berada digenggaman Liverpool.
Liverpool, hanya bisa menikmati gelar juara itu selama dua puluh satu menit.
Ini dimulai sejak Sadio Mane mencetak gol pada menit ketujuh belas hingga menit ketiga puluh delapan saat pertandingan terakhir kompetisi musim ini.
Ya, Liverpool kembali harus menunggu lebih lama untuk bisa mengangkat trofi Liga Primer Inggris. Sejak kompetisi era ini dimulai Liverpool sudah dua puluh enam tahun tak merasakan gelar tersebut.
Dalam kurun lebih dari dua dekade Liga Primer belangsung, Merseyside Merah tercatat dua kali nyaris menjadi juara di akhir musim
Cerita kegagalan Liverpool menjuarai liga kali ini memiliki kemiripan dengan dua puluh enam tahun lalu.
Liverpool sempat berada di puncak klasemen, lalu melakukan kesalahan, dan gagal menjadi juara. Tim yang mengalahkan klub asal kota pelabuhan itu juga sama: Manchester City.
Tim asuhan Brendan Rodgers kala itu gagal menang saat menjamu Chelsea, Liverpool justru kalah dua gol.
Kapten Liverpool di masa itu, Steven Gerrard, membuat kesalahan. Gerrard terpeleset usai gagal menerima operan rekan setimnya, bola lalu direbut Demba Ba yang akhirnya bisa membobol gawang Pepe Reina.
Akibat blunder Gerrard dan kekalahan dari Chelsea tersebut Liverpool turun satu peringkat ke posisi kedua. City yang menang 2-0 atas Crystal Palace menyodok ke puncak klasemen. City dan Liverpool sama-sama mengoleksi 80 poin, tapi The Citizens unggul selisih gol.
Dan juara Liga Primer Inggris pun jadi milik Man City.
Situasi lima musim lalu serupa dengan yang terjadi di musim ini. Di pekan kedua puluh The Reds sempat unggul tujuh poin atas City. Tetapi memasuki pergantian tahun, performa Liverpool mulai limbung, dari City.
Kekalahan itu membuat jarak keduanya terpangkas menjadi hanya selisih empat angka. Selisih empat poin itu bertahan hingga dua pekan berikutnya. Liverpool sempat memperlebar jarak lagi menjadi lima poin ketika City dari Newcastle United.
Tetapi lagi-lagi Mohamed Salah dan kawan-kawan tidak bisa konsisten dengan keunggulan mereka. Di pekan kedua puluh lima Liverpool kembali terpeleset saat diimbangi West Ham United sementara City menang atas Arsenal. Selisih poin keduanya menipis jadi tiga angka.
Dua pekan berikutnya giliran Man United menjadi sandungan bagi tim asuhan Juergen Klopp dengan hasil akhir tanpa gol di Old Trafford. City pun sukses memangkas jarak jadi satu poin usai menang atas Everton.
Bisa jadi, pekan kedua puluh sembilan akan jadi penyesalan terberat bagi Liverpool di musim ini ketika ditahan imbang Everton 0-0. Kondisi sebelumnya yang unggul satu angka atas Man City berubah menjadi tertinggal satu poin di kesempatan itu. Di awal Maret City menang satu gol atas Bournemouth.
Memasuki akhir-akhir kompetisi Liverpool bisa konsisten dengan performa mereka yang selalu menang di setiap pertandingan. Tetapi performa tim asuhan Pep Guardiola juga tetap stabil dan tidak pernah gagal meraih kemenangan.
Persaingan gelar juara pun ditentukan di pekan terakhir, pekan ketiga puluh delapan.
Di pertandingan pemungkas saat menjamu Wolverhampton Wanderers di Anfield Liverpool tampil bagus dengan skuat terbaiknya. Sempat berhati-hati dalam menyerang, Merseyside Merah bisa unggul lebih dahulu di menit ketujuh belas lewat gol Sadio Mane memanfaatkan assist Trent Alexander-Arnold yang membentur kaki pemain Wolverhempton.
Keunggulan atas Wolverhampton itu membuat Liverpool naik ke puncak klasemen dan di ambang juara Liga Primer Inggris untuk kali pertama. Di saat yang sama, Man City masih ditahan imbang Brighton and Hove Albion di Stadion American Express.
Aura-aura Liverpool akan juara kian terasa ketika The Citizens kebobolan berkat gol sundulan Glenn Murray di menit kedua puluh tujuh memanfaatkan tendangan sudut Pascal Gross.
Saat hasil sementara pertandingan Man City diumumkan seisi Stadion Anfield bersorak kegirangan. Pendukung Liverpool seperti punya keyakinan besar penantian panjang mereka akan berakhir di musim ini.
Sampai dengan saat itu, Liverpool sudah juara selama sepuluh menit sejak Mane mencetak gol. Karena mereka sudah unggul dua poin atas City yang tengah tertinggal daeri Brighton.
Bahkan ketika Sergio Aguero menyamakan kedudukan di menit kedua puluh delapan memanfaatkan assist David Silva, Liverpool juga tetap berada di puncak klasemen dengan keunggulan satu poin.
Namun situasinya berbeda sebelas menit kemudian, saat bek Aymeric Laporte membalikkan kedudukan untuk Man City menjadi dua gol berbanding satu gol. Gol Laporte membawa City kembali ke posisi teratas klasemen sementara, unggul satu poin atas Liverpool.
Gol kaki kanan Riyad Mahrez di menit ke-36 membuat publik Anfield sedikit terdiam, karena City makin menjauh dengan keunggulan tiga gol berbanding satu gol. Tak ada sorakan kesenangan atau tepuk tangan kegembiraan di markas Liverpool. Mereka cemas penantian panjang itu akan berlangsung hingga musim depan.
Keyakinan pendukung Liverpool bahwa mereka tidak pernah merayakan gelar juara Liga Primer Inggris menjadi kenyataan saat Ilkay Guendogan membuat City unggul lewat tendangan bebas. Dalam kondisi itu, sulit berharap City bisa terpeleset dengan Brighton dapat mencetak tiga gol dengan waktu yang tersisa.
Gol kedua Sadio Mane pun disambut dengan seadanya oleh penonton di Stadion Anfield. Tak lagi riuh seperti di menit ketujuh belas. Begitu peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiupkan, saat itu juga Liverpool hanya juara dalam dua puluh satu menit menjadi kenyataan.
Bagi pendukung Liverpool, kegagalan menjadi juara Liga Primer Inggris musim ini sangat tragis mengingat mereka sudah unggul tujuh poin atas City di tengah kompetisi.
Kondisi itu makin menyakitkan dengan melihat sederet penghargaan individu disabet pemain-pemain Liverpool. Mohamed Salah dan Sadio Mane jadi top skor Liga Inggris musim ini dengan torehan dua puluh dua gol, bek Virgil van Dijk terpilih sebagai Pemain Terbaik versi PFA dan Liga Primer.
Salah satu rekrutan baru Liverpool di musim ini Alisson Becker terpilih menjadi Kiper
Dengan torehan-torehan di atas, Liverpool sudah cukup memiliki modal untuk jadi juara. Akan tetapi, kesalahan-kesalahan dengan banyak kehilangan poin menjadi ganjalan bagi Liverpool untuk menjadi yang terbaik.
Liverpool bisa juara Liga Primer Inggris jika tidak banyak melakukan kesalahan. Karena dari statistik yang ada, Merseyside Merah lebih layak juara musim ini.
Sementara itu, Manchester United makin tertinggal dari rival sekota mereka, Manchester City,
Man City menjadi juara Liga Inggris musim ini setelah mengalahkan Brighton and Hove Albion Sementara MU berada di peringkat keenam klasemen akhir dan menelan kekalahan dari tim yang terdegradasi, Cardiff City, di Old Trafford.
Kekalahan dari Cardiff memperburuk rekor selisih poin Man United dengan tetangga sekota mereka, City. Dikutip dari Sky Sports, dalam empat musim terakhir performa Setan Merah kian jauh di belakang The Citizens.
Meski buruk di klasemen akhir liga, namun The Red Devils masih bisa meraih sejumlah trofi. Mulai dari Community Shield, Piala Liga Inggris, sampai Liga Europa untuk kali pertama yang menyelamatkan mereka lolos ke Liga Champions di musim berikutnya.
Musim kedua Mourinho di Man United berujung buruk. MU sama sekali tanpa trofi di musim lalu. Namun, Mourinho bisa memperbaiki peringkat MU di klasemen akhir liga dengan menempati posisi runner-up.
Tetapi tetap saja, perbedaan poin MU dengan City makin lebar lantaran The Citizens yang menjadi juara
Keterpurukan MU di musim ini membuat jarak poin dengan City bertambah lebar. City untuk kali kedua menjadi juara secara beruntun, namun tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu tercecer di urutan keenam klasemen akhir dan tak bisa tampil di Liga Champions musim depan.