Juventus menemukan momentumnya menuju semifinal Europa League, setelah berhasil mencuri kemenangan atas klub Ligue 1, Olympique Lyonnis di Stade de Gerland, Jumat dinihari WIB, 4 April 2014. Leonardo Bonucci menjadi pahlawan atas kemenangan ini, usai mencetak gol ke gawang Anthony Lopes.
Sebagai tim tamu, Juve, yang akrab disapa “Si Nyonya Tua” mendominasi awal laga dengan menciptakan beberapa peluang. Salah satunya melalui tendangan bebas Andrea Pirlo, yang masih membentur pagar betis yang dibangun Lyon.
Peluang yang didapat oleh Tevez dari bola rebound, juga amblas karena posisinya yang kurang stabil kala membuat sundulan dan menyamping dari gawang..
Lyon, yang mencoba melepaskan tekanan Juve membangun serangan dari sayap kiri. Beberapa kali peluang yang didapatkan Lyon juga gagal mengancam gawang Buffon.
Sepanjang babak pertama pertandingan berjalan dengan tempo tinggi. Bahkan Tevez nyaris membahayakan gawang tuan rumah, setelah lolos dari jebakan offside. Beruntung bagi Lyon, kondisi Tevez yang sulit mengejar bola, membuat sepakannya masih bisa dihalau Lopes.
Meski kedua tim saling berbagi serangan, hingga pertandingan babak pertama usai tak satu pun gol yang bersarang, baik di gawang Juve maupun di gawang Lyon.
Babak dua, Lyon semakin gencar menekan pertahanan tim tamu. Yang paling membahayakan adalah peluang dari Samuel Umititi. Melakukan tendangan bebas, Umititi nyaris menghujam gawang Juve.
Petaka datang untuk Juve, ketika mereka harus kehilangan Tevez yang minta diganti lantaran mengalami cedera. Tevez keluar, dan Mirko Vucinic masuk menggantikannya. Buat Tevez, keluarnya dia di babak kedua ini memperpanjang puasa golnya di kompetisi Eropa.
Juve dibuat frustasi dengan permainan gemilang kiper tuan rumah. Beberapa kali tembakan yang datang dari lini serang Juve, sayang Lopes berkali-kali mengagalkan peluang tersebut dengan tangannya. Pertandingan pun masih tanpa gol.
Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya datang ketika Leonardo Bonucci membuat para pendukung Juve bersorak di Stade de Gerlands. Gol Bonucci datang melalui sepak pojok Pirlo yang diteruskan oleh Marchisio.
Juve yang di atas angin berhasil mengamankan keunggulan mereka hingga pertandingan berakhir. Dan kemenangan tipis ini membuat langkah Juve menuju semifinal Europa League terbuka lebar, karena pada leg kedua di Juventus Stadium nanti, Nyonya Tua hanya butuh hasil seri saja untuk lolos ke empat besar.
Olympique Lyonnais membutuhkan keajaiban untuk membalikkan keadaan untuk bisa bertahan di Liga Europa dalam laga tandangnya pekan depan..
“Saya memperingatkan para pemain bahwa Juventus akan berusaha mencetak minimal satu gol setelah turun minum. Jadi, kami seharusnya menekan mereka lebih kuat,” ujar pelatih Lyon, Remi Garde, kepada Sky Sport Italia.
“Kami punya peluang-peluang terbaik pada babak pertama. Tapi, kami tahu ketika Anda tidak mencetak gol di level ini maka itu akan menyulitkan,” tambahnya.
“Kami kecewa, tapi sebelum pertandingan kami tahu bahwa Juventus merupakan salah satu tim terbaik di Eropa. Jadi, sekarang ada gunung yang harus kami daki,” kata Garde.
“Saya senang dengan apa yang bisa dilakukan para pemain muda saya malam ini,” ujarnya.
Dengan kekalahan ini, Lyon harus bekerja ekstra keras pada pertemuan kedua yang akan dilangsungkan di Turin, pekan depan. Untuk lolos ke semifinal, mereka wajib mengalahkan Juve dengan selisih minimal dua gol.
Menurut gelandang Juve, Kwadwo Asamoah ada beberapa strategi yang membuat timnya meraih kemenangan.
“Di atas semuanya yang terjadi di babak kedua, kami bermain lebih baik. Pada babak pertama kami bermain baik-baik saja, tapi kami tidak melakukan cukup gerakan tanpa bola yang biasa kami lakukan saat latihan,” ucap Asamoah kepada Sky Sport Italia.
“ Kami juga melakukan lebih baik saat melakukan ball possession dan tidak ditekan balik oleh Lyon begitu banyak,” sambung pemain internasional Ghana tersebut.
Sementara itu, usai mencuri kemenangan atas Lyon, Asamoah langsung fokus pada persiapan Juve berikutnya yang akan melawan Livorno. Asamoah khawatir dengan kondisi para pemain yang dilanda cedera.
“Saat ini ada banyak pemain cedera, sehingga sisa dari kami harus bekerja dua kali lebih keras dibanding biasanya dan itu tidak mudah,” papar mantan pemain Udinese tersebut.