Levante “mencampakkan” Atletico Madrid dari jalur juara La Liga setelah “membunuh”nya lewat kekalahan dua gol berbanding satu, di Estadio Ciudad, Senin dinihari WIB, 09 Mei 2016, dan membiarkan Real Madrid membuntuti Barcelona untuk title juara musim ini.
Laga-laga La Liga di pengujung kompetisi Senin dinihari WIB, 09 Mei 2016, memang mendebarkan, terutama untuk tiga tim papan atas.
Barcelona sendiri melumat Espanyol lima gol tanpa balas di di Nou Camp pada saat yang sama sementara real Madrid mengalahkan Valencia tiga gol berbanding dua di Bernabue.
Dengan kekalahan Atletico ini menjadikan klub yang dilatih Diego Simeone itu tersisih dalam perburuan gelar La Liga.
Hasil tersebut membuat Atletico mengoleksi delapan puluh lima poin, tertinggal tiga angka dari Barcelona yang menang atas Espanyol di waktu bersamaan.
Meski masih bisa menyamai perolehan poin Barcelona, namun Atletico dipastikan gagal juara karena kalah head to head dari klub asal Katalonia tersebut.
Simeone yang tak bisa memimpin Atletico dari sisi lapangan karena terkena hukuman tiga pertandingan menyebut rapor Atletico musim ini terbilang bagus.
Atletico sukses bersaing dengan dua raksasa Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, serta menghidupkan peluang juara hingga Liga Spanyol tersisa dua pekan lagi.
“Saya sangat bangga dengan performa yang ditunjukkan oleh para pemain. Mereka menjalani musim yang luar biasa sejauh ini,” kata Simeone seperti dikutip dari situs resmi klub.
Kekalahan Atletico dari Levante sendiri bisa dibilang patut disesali karena Levante merupakan tim yang sudah pasti terdegradasi musim ini.
Namun Simeone justru menilai Levante layak menang karena tampil habis-habisan di laga lawan ‘Los Rojiblancos’.
“Di balik kekalahan ini, saya senang karena Atletico menghadapi tim yang lebih baik di hari ini.”
“Para pemain Levante bermain sangat baik. Mereka bekerja keras untuk memenangkan pertandingan,” kata Simeone.
Meski gagal mengulang pencapaian dua musim silam, kekalahan dari Levante juga memiliki nilai positif bagi Atletico.
Dengan tertutupnya peluang jadi juara Liga Spanyol, maka fokus Fernando Torres dan kawan-kawan kini hanya tertuju pada final Liga Champions, 28 Mei mendatang.
Mereka bisa beristirahat dan rileks selama tiga pekan ke depan, sementara Real Madrid yang bakal jadi lawan mereka di final nanti tetap harus fokus di pekan terakhir Liga Spanyol lantaran masih memiliki peluang jadi juara liga.
Real Madrid sendiri sukses memberikan tekanan Barcelona di puncak klasemen La Liga berkat kemenangan tipis tiga gol berbanding dua atas Valencia di Stadion Santiago Bernabeu.
Kemenangan Madrid membuat gelar La Liga akan ditentukan pada pekan terakhir.
Gelar La Liga akan ditentukan antara Barcelona dan Madrid.
Barcelona sendiri berhasil mempertahankan posisi puncak klasemen Liga Spanyol setelah menang telak atas rival sekota, Espanyol di Stadion Camp Nou.
Kemenangan ini membuat Barcelona kini mengoleksi delapan puluh delapan poin.
Barcelona unggul dua angka atas Real Madrid dan tiga angka atas Atletico Madrid.
Dengan kekalahan Atletico atas Levante, maka musuh utama Barcelona dalam perburuan titel La Liga saat ini hanya tinggal Madrid.
Dal;am laga itu Lionel Messi menunjukkan sihirnya lewat tendangan bebas.
Lewat kaki kiri andalannya, Messi mengirim bola ke pojok kiri gawang tanpa mampu dijangkau oleh Pau Lopez.
Meski berhasil unggul cepat, Barcelona gagal mencetak gol tambahan di babak pertama lantaran lini pertahanan Espanyol bermain lebih disiplin usai kebobolan.
Sebelum pertandingan kedua tim, media-media Spanyol kembali mengungkit memori Tamudazo kala dipengujung kompetisi Barcelona tersingkir dari juara akibat kekalahan dari tim satu kotanya itu.
Tentang kasus ini Enrique, sang pelatih Barca, tak peduli dengan memori itu.
“Tamudazo tidak menarik minat saya. Saya tidak mengingat apa yang terjadi empat pekan lalu, apalagi sembilan tahun silam. Saya hanya ingin lebih baik dari Espanyol,” kata Enrique seusai kemenangan Barca.
Enrique menilai partai kali ini akan berbeda dengan sembilan tahun lalu. Apalagi, Tamudo sudah tidak ada di skuad Espanyol.
Barcelona sebenarnya juga bisa membalikkan memori buruk atas Espanyol dengan mengunci gelar juara pada pekan ketiga puluh tujuh.
Syaratnya, mereka memenangi derbi, sedangkan Real Madrid dan Atletico Madrid menelan kekalahan dari lawannya.