Usai menjalani delapan pertandingan disemua ajang di bawah asuhan pelatih Juergen Klopp, Liverpool menjalani musim dinginnya dengan sapaan anyar “Red Hot,” karena tengah panas-panasnya.
Kamis dinihari WIB, 03 Desember 2015, di ajang Piala Liga, Liverpool pesta besar di kandang Southampton, dan dicatat sebagai kemenangan ketujuh The Reds dalam delapan pertandingan terakhir.
Tertinggal lebih dulu, Liverpool berhasil membalikkan keadaan dan bahkan meraih kemenangan besar dengan Divock Origi membuat hat-trick untuk menutup laga dengan kemenangan enam gol berbanding satu gol.
Kemenangan besar di St Mary Stadium meneruskan rangkaian hasil oke Liverpool.
Ini menjadi kemenangan ketujuh The Reds dalam delapan pertandingan terakhir, di mana satu-satunya kegagalan dapat poin penuh adalah saat tunduk di tangan Crystal Palace.
Bukan rangkaian kemenangan biasa yang didapat skuat besutan Jurgen Klopp karena dalam periode tersebut Liverpool di antarnya mengalahkan Chelsea di Stamford Bridge dan menggilas Manchester City di Etihad Stadium.
“Kami pekerja keras, itu saja. Kami tahu sedikit soal sepakbola dan kami bekerja untuk sebuah klub yang fantastis.”
“Kami mencintai klub ini, karena tidak mungkin Anda berada di Liverpool karena cuacanya. Itu pasti karena klubnya dan segalanya berjalan baik,” sahut Klopp usai pertandingan.
Sejak Klopp datang ke Anfield menggantikan Brendan Rodgers pada 8 Oktober, Liverpool mengalami kemajuan sangat pesat. Dari sebelas pertandingan yang dijalani di semua kompetisi, Liverpool cuma menelan satu kekalahan.
Liverpool untuk sementara duduk di posisi enam Premier League. Dengan cuma berjarak enam angka dari Manchester City di posisi teratas, ‘Si Merah’ kini dinilai punya kans untuk bersaing di papan atas dan bahkan bersaing dalam perebutan gelar juara.
“Anda butuh keberuntungan dengan (pemain yang) cedera dan skuat ini benar-benar kuat untuk menjadi penantang.”
“Kami tidak harus merasa bisa lebih baik lagi dibanding saat ini karena kini kami ada di posisi enam, atau apapun itu, begitulah adanya,” lanjut Klopp dikutip dari DailyMail.
Dengan performa yang ditunjukkan Liverpool belakangan ini, mereka diyakini akan bisa melaju jauh di semua kompetisi.
Keyakinan ini diungkapkan oleh mantan pemain Liverpool yang kini menjadi komentator, Jamie Redknapp.
“Pada saat ini, tak ada batas untuk apa yang bisa dilakukan oleh Liverpool. Saya terpesona oleh apa yang sudah Klopp capai sejauh ini. Mereka benar-benar menyenangkan untuk ditonton,” ujar Redknapp kepada Sky Sports.
“Di setiap pertandingan, mereka membuat pernyataan demi pernyataan. Mereka memainkan para pemain muda, kemajuan untuk para pemain seperti Jordon Ibe, Origi membuat hat-trick,” lanjutnya.
“Dia juga punya banyak pilihan. Dia tak memainkan Firmino malam ini. Dia punya Benteke di bangku cadangan.”
“Dia bisa memainkan Sturridge lagi. Origi, yang sebelumnya khawatir tidak akan sukses, apa efek hat-trick untuk kepercayaan dirinya?” tutur Redknapp.
“Seisi klub sedang sangat bersemangat. Dia tampaknya punya sebuah tongkat sihir. Dia datang dan tampaknya sudah menebarkan debu sihir kepada semua orang, karena mereka semua terlihat seperti pemain-pemain yang benar-benar berbeda,” katanya.
Dalam laga melawan Soton, Klopp terkesan dengan penampilan Daniel Sturridge. Ia pun minta wartawan menulis, “Daniel Sturridge bisa jauh lebih oke dari sebelumnya”.
Kebangkitan Liverpool itu dimulai lewat gol Sturridge, yang membuat kedudukan berimbang. Cuma berselang empat menit kemudian, ia kembali menjebol gawang tim tuan rumah. Dua gol itu menginspirasi Liverpool yang akhirnya menang.
Performa Sturridge itu rupanya benar-benar meninggalkan kesan kuat untuk Klopp.
Saat Klopp datang ke Anfield, Sturridge memang masih dibekap cedera sehingga sebelum ini baru berkesempatan tampil sebagai pemain pengganti lawan Swansea City akhir pekan lalu.
“Saya bilang kepadanya usai laga, ‘Sekarang saya tahu apa yang dibicarakan orang-orang’. Tentu saya tahu kualitasnya. Penting buat kami untuk punya penyerang-penyerang bagus seperti dirinya,” ucap Klopp di talkSport.
“Bagaimana mungkin saya tahu apa Sturridge akan bisa kembali memperlihatkan performa seperti dua musim lalu? Mungkin saja ia bisa. Tulis ini saja deh, ‘Daniel Sturridge bisa jauh lebih baik dari sebelumnya’,” lanjutnya mendiktekan.
“Tidak Sturridge tak perlu awal meyakinkan. Masalah dengan Daniel sebelumnya adalah kami tidak tahu seberapa lama ia bisa tampil. Pramusimnya tidak sempurna. Saya harus bilang memainkannya di laga ini adalah sebuah keputusan bagus,” tuturnya.