Liverpool selamat dari aksi “pembunuhan” klub kasta rendah, Bolton, ketika di “injuri time” aksi Coutinho memenangkan mereka di laga “replay” babak keempat Piala FA, Kamis dinihari WIB,
Aksi Coutinho ini merupakan jawab paling tuntas dari Liverpool setelah Raheem Sterling pada menit ke-delapan puluh enam menyamakan kedudukan , ketika Bolton bermain sepuluh orang lantaran Neil Danns menerima kartu kuning.
Liverpool pun berhasil lolos dari dari tebasan Bolton dari laga yang tidak mudan dan membutuhbkan perjuangan cukup sengit dan dramatis.
Bolton yang memang tidak diunggulkan. Tapi klub kasta rendah ini mampu mengimbangi permainan cepat Liverpool di sepanjang babak pertama. Bahkan, mereka juga mampu memberi tekandan berarti ke gawang Mignolet.
Kemenangan ini membawa The Reds akan bertandangan ke markas Crystal palace dalam putaran kelima Piala FA.
Dalam laga ini, Steven Gerrard, yang akan pergi dari Anfield di musim depan, dan berjanji memberi satu trofi untuk klubnya ini, harus berterima kasih terhadap Raheem Sterling dan Philippe Coutinho. Berkat gol dua pemain muda itu ke gawang Bolton Wanderers laga ke- tujuh ratus Gerrard bersama Liverpool berakhir bahagia.
Ia menjadi orang ketiga yang berhasil memainkan partai lebih dari tujuh ratus laga untuk klub Merseyside tersebut.
Penampilannya ini direkam dalam sepatu Adidas Predator yang digunakan kapten Liverpool tersebut dini hari tadi.
Pekan lalu, lewat akun instagram, Gerrard telah memperlihatkan sepatu barunya itu. Namun ia tak dimainkan Rodgers dalam laga melawan West Ham United.
Akhirnya kesempatan menggunakan sepatu itu pun dilakoni sang kapten dalam laga dini hari tadi. Uniknya pasangan sepatu nomor tujuh ratus itu dinamai Gerrard dengan nama dua anak perempuannya, Lilly dan Lexie.
Kemenangan ini merupakan obat penenang bagi penggemar Liverpool karena di musim ini mereka kecewa terhadap timnya yang hanya bisa sekedar masuk zona Liga Champions.
Menyadari peluang merebut titel Liga Inggris terbilang berat meski masih menyisakan lima belas pekan lagi, manajer Liverpool, Brendan Rogers, berharap Liverpool bisa meraih trofi di dua turnamen lainnya, Piala FA dan Liga Europa.
Di awal musim ini, fans Liverpool yang masih dibalut kekecewaan lantaran tergelincir di saat akhir dalam persaingan perebutan gelar juara dengan Manchester City, sempat memasang wajah optimistis menghadapi musim ini.
Kepergian Luis Suarez ke Barcelona juga masih bisa ditutupi oleh aksi Liverpool di bursa transfer.
Meski tak bisa memuaskan semua pihak, masih banyak suara optimistis yang mengalir melihat pergerakan Liverpool di musim panas lalu, di mana mereka memboyong banyak pemain.
Namun, semua ternyata tak berjalan sesuai rencana. Mereka kalah start dari tim-tim besar lainnya begitu kompetisi dimulai. Alhasil saat ini mereka tertinggal 15 poin dari Chelsea yang duduk di puncak klasemen.
Saat Liverpool mulai berpikir realistis bahwa perjuangan mereka untuk menyusul perolehan poin Chelsea amatlah berat, mereka justru kembali menemui hambatan. Harapan agar bisa terus melangkah di ajang Piala Liga harus buyar setelah Liverpool terhenti di tangan Chelsea di babak semifinal.
Dengan tertutupnya pintu menuju titel Piala Liga, maka kini Liverpool hanya tinggal punya dua jalan realistis untuk menuju gelar juara. Pertama, Piala FA dan yang kedua adalah ajang Liga Europa.
“Kami masih bertarung di dua kompetisi saat ini, Piala FA serta Liga Europa, dan tentu saja kami ingin melaju sejauh mungkin di dua ajang tersebut,” tutur Rogers seperti dikutip dari Soccerway.
Untuk Piala FA, Liverpool akan menjalani laga ulangan babak keempat menghadapi Bolton Wanderers di Macron Stadium, Kamis (5/2) dini hari nanti. Sebelumnya, Liverpool harus puas dengan skor 0-0 saat kedua tim berlaga di Anfield, 24 Januari lalu.
“Masih banyak tim hebat di ajang ini. Kami tidak boleh berpikir terlampau jauh,” ucap Rodgers kepada The Guardian.
“Kami harus bisa fokus pada tiap pertandingan yang kami hadapi, memenangkannya, dan baru setelah itu melanjutkan fokus pada pertandingan selanjutnya,” sambungnya.
Dengan gambaran kondisi di atas, maka Liverpool jelas memasang target tinggi untuk menjadi juara di Piala FA dan Liga Europa, plus berusaha untuk bisa finish di zona Liga Champions di akhir musim.
Tantangan untuk mewujudkan semua target di atas dimulai bukan dari segi teknik dan strategi, melainkan justru dari kondisi fisik.
Fisik para pemain Liverpool jelas harus kuat lantaran pertandingan demi pertandingan ke depan pastinya akan lebih ketat dan melelahkan.
“Sejak awal musim kami sudah paham bahwa musim ini kami akan menjalani pertandingan yang lebih banyak karena itulah kami melakukan sejumlah pembelian pemain untuk memperdalam skuat,” ucap Rogers.
Dalam sepuluh pertandingan terakhir di semua ajang, kekalahan Chelsea memang menjadi satu-satunya kekalahan yang diderita oleh Liverpool. Kembalinya Daniel Sturridge ke lapangan juga menjadi kekuatan tambahan bagi The Reds.
Jalan Liverpool menuju titel juara di Piala FA dan Liga Europa memang masih jauh. Namun, pelatih, para pemain, dan juga fans Liverpool sudah paham bahwa hanya dengan merebut trofi kekecewaan atas penurunan performa mereka di Liga Inggris musim ini bisa sedikit terobati.