Laga Liga primer di ujung pekan ini akan menyajikan pertandingan prestise antara Liverpool melawan Manchester City di Anfield Stadium, sekaligus akan mempetaruhkan reputasi dua pelatih, Pep Guardiola dan Juergen Klopp
Sehari menjelang laga, hari ini, Klopp mengakui timnya kini terseok-seok di peringkat empat liga karena faktor kelelahan. Selain kelelahan, badai cedera juga silih berganti melanda pasukan The Reds.
Seperti ditulis laman media Inggris terkenal Sky Sport, Klopp menganggap Man City lebih punya waktu istirahat yang lebih banyak dari anak asuhnya.
Dia merujuk pada akhir tahun lalu ketika Man City dilanda wabah corona yang membuat beberapa pilar utamanya isolasi mandiri.
Menurut Klopp, wabah itu membuat The Citizens punya waktu ‘istirahat’ dua pekan karena aturan FA yang melarang tim bermain ketika skuadnya terserang corona.
“Kami tidak mendapat banyak istirahat, saya pikir Man City mendapat istirahat dua minggu karena alasan Covid,” kata Klopp.
“Ini benar-benar sulit, ini tahun yang sulit, musim yang sulit. Saya tahu untuk beberapa tim sepertinya lebih buruk, tetapi bagi kami jelas untuk alasan yang Anda tahu, ini sulit,” tambahnya.
Man City menutup tempat latihan mereka selama dua hari jelang melawan Everton pada akhir Desember lalu.
Gabriel Jesus baru kembali turun lapangan ketika melawan Chelsea pada pekan pertama Januari, dengan enam pemain tim utama absen akibat infeksi corona.
Guardiola kemudian kesal dengan ocehan Klopp yang menuding timnya punya waktu istirahat dua pekan
“Klopp membuat kesalahan. Jurgen harus melihat kalender lagi,” kata Guardiola.
“Kami dilanda wabah, kami punya satu minggu libur dan kami bermain dengan empat belas pemain di Stamford Bridge,” tambahnya
Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu terkejut Klopp bisa berkomentar seperti itu. Pep mengatakan akan membahas masalah itu dengan Klopp ketika mereka bertemu besok.
“Saya terkejut, saya pikir Jurgen bukan tipe manajer seperti itu. Jadi saya tidak mengharapkan komentar itu,” tambah bos City itu.
“Mungkin itu kesalahpahaman. Jika dia melihat kalender lagi, dia akan menyadarinya, bahwa itu bukan dua minggu,” kata Guardiola.
Menurut berbagai media Inggris Liverpool dan The Citizens bakal bentrok dengan modal yang bertolak belakang
Meski demikian, berdasarkan catatan Opta, Liverpool sangat perkasa kala menjamu Man City. Dari dua puluh sembilan kali kali pertemuan kedua tim di Anfield di semua kompetisi, The Kop nyaris sempurna.
Mereka baru kalah sekali dengan sembilan belas kemenangan dan sembilan kali seri.
Catatan lainnya, Liverpool baru saja menelan dua kekalahan kandang terakhir yang mencoreng rekor enam puluh delapan laga tak terkalahkan di rumah sendiri. Mereka keok masing-masing satu gol saat menjamu Burnley dan Brighton and Hove Albion.
Man City saat ini memimpin klasemen sementara Liga Inggris hingga pekan dan Manchester biru itu unggul tiga angka di atas Manchester United di posisi kedua.
Sedangkan Liverpool terseok-seok selepas tahun baru. Mereka kini tercecer di urutan empat dengan 40 poin usai sempat memimpin klasemen di beberapa pekan pada akhir tahun lalu.
Liverpool berhasil menutup tahun lalu dengan memuncaki klasemen sementara Liga Inggris. Namun, hanya sebulan berselang The Reds justru berada dalam periode sulit jika tak ingin disebut krisis.
Sejak pergantian tahun, Liverpool mendadak kehilangan taji. Skuad asuhan Jurgen Klopp yang dikenal lewat permainan menyerang tak lagi menakutkan bagi tim-tim lawan.
Alih-alih ingin terus mempertahankan puncak klasemen, Liverpool malah terlempar dari zona tiga besar. Sang juara bertahan dilewati duo Manchester, Manchester City dan Manchester United hingga tim kuda hitam, Leicester City.
Penyebabnya adalah tiga kekalahan dan satu hasil imbang dari enam laga terakhir di Premier League.
Mengenaskannya, dua kekalahan yang dialami Mohamed Salah dkk terjadi di Anfield, stadion yang hampir empat tahun terakhir begitu angker buat tim-tim tamu.a pelabuhan justru
Kekalahan mengejutkan dari Burnley membuat Liverpool takluk untuk kali pertama di Anfield sejak empat musim terakhir
Rentetan hasil buruk itu berpotensi menutup pintu juara Liverpool di Premier League musim ini. Hal ini lantaran Liverpool sudah tertinggal tujuh poin dari Man City yang tidak terkalahkan dalam tiga belas laga terakhir.
Selisih poin itu bahkan bisa melebar jadi tiga belas poin. Liverpool bisa tertinggal sepuluh poin jika kalah dari Man City di Anfield pada akhir pekan ini.
Jarak poin di antara kedua tim bakal semakin lebar karena The Citizens punya tabungan satu laga. Jika satu laga itu bisa dimenangi Man City maka Liverpool bakal tertinggal tiga belas poin, jarak poin yang terbilang mustahil untuk dikejar hingga sisa musim ini.
Masa sulit yang dialami Liverpool itu jelas bikin pusing Klopp. Juru racik formasi asal Jerman itu pun beralasan timnya mengalami kelelahan baik dari segi fisik maupun mental usai kalah dari Brighton.
Faktanya bukan hanya Liverpool yang mendapat ujian mental dan fisik karena jadwal padat. Tim-tim pesaing mereka, Man City dan Man Utd juga merasakan situasi serupa.
Alasan paling logis di balik kemunduran Liverpool karena mereka terkesan takabur usai melaju sendirian saat merengkuh gelar Liga Inggris musim lalu.
Manajemen Liverpool agaknya tak sadar tim-tim pesaing berbenah dengan mendatangkan pemain untuk menjegal tim pengoleksi sembilan belas gelar Liga Inggris itu.
Liverpool seperti tak punya solusi begitu tiga bek tengah mereka bertumbangan karena cedera. Kedalaman yang kurang di jantung pertahanan turut mengganggu kestabilan permainan The Reds.
Masalah bertambah pelik karena Klopp dan manajemen melepas Dejan Lovren ke Zenit St. Petersburg tanpa mendatangkan pemain pengganti. Ben White (Brighton), Aissa Mandi (Real Betis), dan Ozan Kabak sempat dilaporkan masuk bursa pengganti Lovren.
Namun, tidak satu pun dari ketiga pemain itu yang berseragam Liverpool pada awal musim ini. Di sisi lain, Liverpool bisa merampungkan transfer Diogo Jota dari Wolverhampton Wanderers dan Thiago Alcantara yang didatangkan secara gratis.
Kabak memang akhirnya bisa didatangkan oleh Liverpool. Hanya saja, pemain asal Turki itu baru datang pada bursa transfer Januari, bersama bek tengah Preston North End, Ben Davies.
Sebelum itu, Klopp mengakali badai cedera di jantung pertahanan dengan mengubah posisi pemain. Fabinho jadi yang paling sering diplot sebagai bek tengah diikuti kapten tim, Jordan Henderson yang belakangan juga digeser dari posisinya sebagai pemain tengah.
Akan tetapi, perubahan komposisi pemain belakang ini tidak pernah membuat pertahanan Liverpool benar-benar sulit. The Reds terlihat begitu merindukan Van Dijk yang bertipe pemimpin di lini belakang.
Kabak dan Davies mungkin bisa jadi solusi jangka pendek buat menambal lubang di pertahanan hingga sisa musim ini. Namun, situasi pelik di pertahanan Liverpool sejatinya bisa diakali jika tidak terjadi salah urus transfer di awal musim.
Kini, Liverpool dengan kondisi pertahanan mereka yang seadanya hanya bisa berharap punya modal yang cukup untuk mengalahkan Man City. Andai hal itu gagal dilakukan maka perburuan gelar juara Liga Inggris hampir pasti selesai buat armada Klopp.