Liverpool kini dihadapkan pada pilihan, mengejar puncak klasemen Liga Primer, atau lempar handuk, dan cukup berada di posisi Liga Champion
Bersamaan dengan makin rumitnya posisi Si Merah, di posisi empat Liga Primer, sang pelatih Juergen Klopp, belakangan semakin lekat dengan alasan aneh di balik hasil tak memuaskan anak asuhnya.
Keluhan-keluhan itu seperti jadi ‘senjata’ mantan pelatih Borussia Dortmund itu usai hasil negatif yang dialami Mohamed Salah dan kawan-kawan
Klopp pernah menyalahkan salju, angin, lapangan, jadwal pertandingan, hingga menuding tim lain lebih diuntungkan dalam sebuah pertandingan. Berikut tujuh alasan aneh Klopp selama menukangi Liverpool seperti dilansir dari Daily Mail:
Klopp sempat menyoroti waktu istirahat Man City selama periode Natal. Klopp merasa Man City lebih baik mendapatkan waktu istirahat ketimbang Liverpool usai terdapat pemain positif Covid di tim.
“Saya pikir City mendapatkan dua pekan libur karena alasan Covid,” ucap Klopp yang kemudian dibantah oleh Pep Guardiola.
Selain itu Klopp pernah melontarkan kegeramannya atas keputusan wasit yang tidak memberikan penalti saat Liverpool ditekuk Southampt dan menuding Manchester United paling banyak dapat hadiah penalti.
“Saya dengar sekarang Manchester United mendapatkan lebih banyak penalti dalam dua tahun dibandingkan yang saya dapatkan selama lima setengah tahun di sini,” kata Klopp.
Di awal musim ini, Klopp kesal karena timnya bermain hari Sabtu siang setelah melakoni laga Liga Champions pada Rabu malam. Di laga melawan Brighton itu, Liverpool harus puas bermain imbang
“Saya tidak tahu seberapa sering saya harus mengatakan ini, ” ucapnya.
Selain itu Klopp jadi pelatih yang paling vokal terkait perubahan jumlah pergantian pemain. Namun, ide Klopp ini ditentang pelatih Sheffield United, Chris Wilder yang merasa ide itu akan menguntungkan klub besar.
“Chris Wilder atau siapapun yang mengatakan saya egois. Saya pikir yang semua katakan menunjukkan bahwa dialah yang egois.”
Klopp juga pernah mengeluhkan kualitas lapangan saat Liverpool menang atas Ajax Amsterdam di Johan Cruyff Arena dalam ajang Liga Champions.
“Mengejutkannya, lapangan tidak bagus. Saya pikir tim sepak bola akan mempunyai lapangan yang bagus,” tuturnya.
Bahkan Klopp pernah menyalahkan angin sebenarnya bukan hal yang baru buat Klopp. Salah satu yang paling diingat usai Liverpool takluk dari Southampton di leg kedua Piala Liga
“Babak pertama, itu sulit. Anginnya benar-benar aneh, sulit untuk diatasi. Benar-benar sulit bermain sepak bola dengan angin seperti ini.”
Bahkan di dua musim silam ketika Liverpool ditahan imbang oleh Leicester di Anfield. ia frustrasi Klopp karena kondisi cuaca yang bersalju.
“Anda lihat bola tidak benar-benar menggelinding. Jika Anda kemudian memegang bola selama tujuh puluh hingga delapan persen, itu membuat Anda tidak nyaman,” katanya.
Kini Liverpool berada di posisi yang tidak mengenakkan , makin jauh dari jalur perburuan gelar juara Liga Inggris usai kalah dari Citizen. Suka tak suka, mereka harus belajar mengikhlaskan trofi tersebut kepada Man City.
Kekalahan telak dari Man City jadi bukti bahwa Liverpool tak sanggup lagi bersaing meraih puncak klasemen.
Sementara Man City kokoh di puncak klasemen Skuad arahan Pep Guardiola bahkan masih bisa berlari lebih jauh lagi dari Liverpool karena masih memiliki satu tabungan pertandingan lebih banyak.
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp bahkan menganggap Man City saat ini unggul tiga belas poin atas mereka. Sisa satu pertandingan dianggap sebagai kemenangan tertunda.
Dengan sumber daya yang lebih besar, Man City bakal jadi tim yang sulit dikejar tim manapun apalagi Liverpool yang sudah tertinggal jauh.
Liverpool sebenarnya tampil tidak jelek-jelek amat saat melawan Man City. Namun, kesalahan-kesalahan kecil yang terjadi di laga besar malah jadi malapetaka.
Di babak pertama, Liverpool mampu mengimbangi City yang datang dengan skuad lebih komplet. Gol pembuka dari Ilkay Gundogan di awal babak kedua mampu disamakan penalti Mohamed Salah.
Tetapi, petaka hadir ketika Alisson melakukan dua blunder fatal yang membuka celah bagi Gundogan dan Raheem Sterling untuk unggul. Tembakan keras Phil Foden menambah penderitaan Liverpool di Anfield.
Kekalahan ini menjadi sinyal Liverpool gagal mempertahankan gelar Liga Inggris musim ini. Sejumlah statistik juga memperkuat The Reds bakal tak mampu juara Premier League musim ini.
Opta melansir, perolehan poin Liverpool musim ini jauh lebih rendah dua puluh tujuh poin dari musim lalu dalam jumlah pertandingan yang sama.
Musim lalu Liverpool hanya kehilangan dua poin dari dua puluh tiga pertandingan di Liga Inggris. Sekarang Liverpool sudah kehilangan dua puluh sembilan angka.
Rekor buruk yang dialami Liverpool musim ini bisa menjadi tanda kegagalan mereka dalam upaya mempertahankan gelar Liga Inggris. Terutama, mereka sudah tiga kali kalah beruntun di kandang.
Anfield seakan tak lagi angker bagi tim lawan. Bahkan sebelum kalah lawan City, Liverpool dipermalukan dua tim papan bawah: Burnley dan Brighton.
Kekalahan beruntun di tiga laga kandang merupakan rekor memalukan bagi tim berlabel juara bertahan. Ternyata, Liverpool menyamai rekor buruk yang pernah dialami Chelsea
Kekalahan dari Man City menambah daftar panjang rekor buruk Liverpool.
Sederet rekor buruk yang dialami Liverpool ini menjadi pertanda mereka sudah bisa lempar handuk dalam persaingan juara Liga Inggris. Klopp harus realistis dan beralih ke Liga Champions.
Liverpool sendiri bakal menghadapi RB Leipzig pada leg pertama babak enam belas6 besar Liga Champions, pertengahan Februari mendatang.
Tim Merseyside tak boleh lengah melawan tim yang sukses menyingkirkan Manchester United di fase grup. Jika tidak, mimpi untuk merebut gelar bergengsi musim ini bakal buyar.
Oleh karena itu, persiapan melawat ke markas Leipzig tak boleh terganggu. Artinya, Liverpool juga harus menang saat melawat ke markas Leicester City di Liga Inggris
Leicester juga bukan tim sembarangan. Saat ini The Foxes berada di peringkat ketiga atau satu tingkat di atas Liverpool yang
Seandainya kalah, maka Liverpool memang sudah waktunya melempar handuk di Liga Inggris dan segera mengalihkan konsentrasi ke Liga Champions.