Site icon nuga.co

Martunis “Kado” CR7 di “Gala Dinner”

Sebuah reuni yang mengharukan. Martunis, siang itu tidak lagi bocah kumuh berbaju kaos merah dengan lambang Portugal yang kedodoran dan bernomor punggung sepuluh yang disorot kamera televisi di sebuah sudut “Gampong” Tibang yang porak poranda.

Martunis, kini, adalah sosok remaja yang tumbuh dengan kepribadian Aceh dan difasilitasi oleh Artha Graha untuk menjadi “kado” bagi Cristiano Ronaldo dalam kunjungannya ke Bali sebagai “duta mangrove.”

Dan pertemuan dua “saudara” ini berlangsung Rabu malam dalam sebuah jamuan makan tertutup di restoran tempat sang bintang menginap bersama pasangannya. Dan Martunis menjadi bagian penting dari jamuan itu.

Memang, kedatangan Ronaldo yang dikaitkan dengan mangrove tak bisa dilepaskan dari Martunis. Bocah “Gampong” Tibang itu setelah sepuluh hari terlunta-lunta di permainkan ombak usai humbalang tsunami ditemukan tersangkut di batang bakau.

Untuk itu, bila Ronaldo menanam bakau di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali, bersama Presiden SBY, itu adalah bagian dari keberadaan martinis. Dan ketika menanam bakau itu Ronaldo memberi cenderamata “jersey” atau kaos bola untuk sang presiden. Dan itu mengingatkan orang kepada Martunis yang menjadi bagian dari seremoni global itu.

Dalam acara itu pula Martunis kembali disapa SBY, ditanya kegiatannya dan diingatkankan kembali tentang “persaudaraannya dengan Romaldo. Martunis hanya mengangguk dan tampil dengan kesederhanaannya. Lugu.

Martunis ketika itu pula, delapan tahun lalu, menggegerkan dunia dan membuat Cristiano Ronaldo tercekat. Seorang bocah, nun di sana, di sebuah negeri yang sebelumnya antah berantah, datang menjemput semangat kebersamaan yang menggenggam “pluralitas” sebagai intinya.

Martunis menjadi “ikon.” Tidak hanya bagi Ronaldo dan komunitas tim Portugal, tapi ia juga mengusik komunitas FIFA yang membuat Sepp Blater mengundangnya ke markasnya di Swiss untuk mendengungkan solidaritas dunia untuk Aceh.

Martunis, saat itu, menjadi “duta” Aceh di jagat global. Ia disandingkan dengan Ronaldo sebagai dua “ikon” dari latar belakang dan kehidupan yang berbeda. Dan Ronaldo memperkenalkannya kepada dunia. Memperkenalkan tentang Aceh, usai yang datang dan bertemu Martunis untuk kemudian melanglangbuanakan bocah itu nun ke negeri Europa sana.

Saat itu, secara klub Ronaldo masih bergabung dengan Manchester United. Tapi kelekatan Martunis dengan Ronaldo adalah lewat kostum Portugal. Betapa tidak, ketika bocah itu ditemukan setelah hanyut dari humbalang tsunami setelah “surprise” melewati maut dengan sebilah pelampung papan ia masih dalam kostum tim Portugal yang kedodoran.

Di Bali, hari itu, Cristiano Ronaldo yang datang sebagai “Duta Forum Peduli Mangrove Bali” tak bisa dipisahkan dari simpatinya terhadap kisah bocah korban tsunami Aceh yang selamat dari maut dengan bertahan di atas pohon mangrove.

Kisah CR7 itu, sapaan nama Ronaldo, diungkapkan kembali oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat memberi sambutan di acara penanaman pohon mangrove di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Rabu pagi..

”Semuanya berawal saat kunjungan Ronaldo ke Aceh menemui korban bencana tsunami di Aceh. Ada anak bangsa bernama Martunis, kelas III SD, kehilangan orang tua dan keluarganya,” tutur Zulkifi. Ketika bencana tsunami 2004, Martunis sempat terkatung-katung selama sembilan hari di laut. Sampai kemudian dia tersangkut di pohon mangrove dan berhasil diselamatkan.

Saat itu, Martunis mengenakan kaus Rui Costa, rekan CR7 di tim nasional Portugal. Berita mengharukan perjuangan seorang bocah bertahan dari dahsyatnya tsunami tersebut akhirnya sampai ke telinga CR7.

Akhirnya, CR7 berkeinginan kuat pergi ke Provinsi Serambi Makkah guna menemui Martunis. ”Itulah sebabnya, Ronaldo sangat mencintai pohon mangrove dan menyatakan bersedia menjadi duta mangrove Bali,” tandasnya.

Sementara itu, saat menyampaikan sambutan dalam bahasa Portugal, CR7 berharap keberadaannya di Indonesia sebagai duta mangrove Bali dapat memberi semangat kepada masyarakat untuk menyelamatkan hutan mangrove.

Martunis, yang dipertemukan kembali dengan Ronaldo berangkat ke Bali hari Senin dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, didampingi Camat Syiah Kuala. Kuala, Mustafa, atas perintah Walikota Banda Aceh, Mawardi Nurdin.

Dua bulan lalu, Mawardi Nurdin memberitahu lewat telepon kepada sang camat untuk membawa Martunis ke Bali. Mustafa sendiri, pada saat itu, mengaku belum tahu dalam agenda apa penyerang Real Madrid, Cristiano Ronaldo berada di Bali

Sedangkan Martunis sendiri mengaku cukup bahagia bisa bertemu kembali dengan sang bintang, mengingat delapan tahun lalu, keduanya pernah bertemu di Aceh, 11 Juni 2005. Sepekan sebelum jumpa di Aceh, Martunis dan ayahnya Sarbini diundang ke Portugal dari 30 Mei – 4 Juni 2005.

Martunis dan Ronaldo diperkirakan akan bertemu pada gala dinner tertutup Rabu malam. Sedangkan siang harinya, pesepakbola yang sedang diincar bekas klubnya Manchester United itu akan meluangkan waktu untuk bertemu media di hotelnya.

Exit mobile version