Kekalahan besar Manchester United di Stamford Bridge, dari Chelsea, Senin dinihari WIB, 24 Oktober 2016, meninggalkan jejak kekecewaan mendalam dari berbagai komunitas, yangt semuanya mengarah pada satu nama, Jose Mourinho.
Mourinho menjadi “tertuduh” utama dari kekalahan itu.
Dan untuk itu Mou tak mau menerima beban itu seorang diri dan melakukan pembelaan dengan menuduh manajer Chelsea Antonio Conte telah mempermalukan dirinya dan Manchester United, dengan membuat penonton di Stamford Bridge bergemuruh merayakan kemenangan pada itu
Conte meminta dukungan dari suporter Chelsea, ketika timnya sudah unggul empat gol tanpa balas jelang akhir pertandingan.
Dilansir dari Mirror, Senin 24 Oktober, Mourinho terlihat berbisik ke telinga Conte di akhir pertandingan.
Menurut Sky Italia, Mourinho berbicara dalam bahasa Italia, mengatakan pada Conte bahwa tindakannya meminta dukungan dari suporter saat timnya sudah kalah telak, sangat mempermalukan dirinya.
“Anda harusnya melakukan itu saat angka masih satu kosong,” kata Mourinho.
Mourinho ditanya setelah pertandingan, apakah kata-katanya itu bermaksud sebagai pujian bagi Conte.
“Tentu saja tidak, saya berbicara dalam bahasa Italia,” ujarnya. Tentang pertandingan, dia mengaku situasi berubah menjadi buruk hanya setelah beberapa detik pertandingan dimulai.
“Anda datang dengan sebuah strategi, Anda tidak dapat kebobolan satu gol dengan cara yang kami lakukan. Kami datang dengan pendekatan ofensif, kami ingin menciptakan banyak peluang, kami memperlihatkan itu setelah kemenangan satu gol,” ucap Mourinho.
Dia menyebut gol kedua dan ketiga Chelsea, terjadi dari serangan balik.
Selain menuding Conte, Mourinho juga menimpakan tanggungjawab kepada timnya yang melakukan kesalahan dalam bertahan.
“Ini hari di mana Anda memberi keuntungan pada lawan, dengan tidak berbuat apa-apa. Kami membuat kesalahan luar biasa, kesalahan individual, dan Anda harus membayarnya. Terkait poin, kami kehilangan tiga poin, kami sekarang butuh untuk menang,” ujarnya.
Kekalahan dengan mantan klubnya ini juga mendapat sindiran langsung dari Eidur Gudjohnsen, mantan pemain bintangnya di Chelsea.
Dilansir dari Mirror, Gudjohnsen membantu Mourinho memenangkan titel Premier League, selama dua musim berturut-turut.
Namun, dia tidak tahan untuk tak menyindir Mourinho, dengan kegagalannya melawan Chelsea.
“Jose masih tahu bagaimana mengeluarkan yang terbaik dari Chelsea,” tulis Gudjohnsen di media sosial.
Dia menyindir kegagalan taktik Mourinho untuk bertahan melawan Chelsea, yang justru menyebabkan Manchester United hilang kendali setelah gol cepat Pedro.
Mourinho merasakan dua periode yang sukses di Stamford Bridge, namun pencapaiannya mendapat noda dengan hasil buruk musim lalu, berujung pemecatan
Tekanan diyakini bakal dirasakan Mourinho, dengan kekalahan atas Chelsea.
Kini, MU tertahan pada posisi tujuh klasemen sementara. Mereka baru mengumpulkan 14 poin dari sembilan pertandingan, tertinggal lima poin dari Tottenham Hotspur di posisi lima.
Selain Gujohsen, mantan bintang Manchester United, Ryan Giggs juga sangat kesal melihat para pemain MU bertukar baju, setelah kalah dari Chelsea,
Apalagi, Zlatan Ibrahimovic dan beberapa bintang Setan Merah lainnya, tampak masih bisa tertawa setelah pertandingan.
“Anda bisa kalah dalam pertandingan sepakbola, tapi saat Anda dipermalukan dan bertukar baju, itu sesuatu yang tidak saya suka. Anda bisa menyebut saya kolot,” kata Giggs, seperti dikutip dari Mirror, Senin, 24 Oktober.
Rekaman video memperlihatkan David De Gea bercanda dengan bek Chelsea Marcos Alonso.
Sementara Zlatan Ibrahimovic dan Juan Mata tertawa dengan beberapa pemain Chelsea, sambil bertukar baju seusai laga.
“Jika Anda dilumat empat golo tanpa balas, Anda dapat memberikan selamat pada lawan, berterimakasih pada suporter, lalu Anda keluar dari lapangan. Anda tidak berjalan-jalan di lapangan, bertukar baju dan tertawa dengan tim yang baru saja mempermalukan Anda,” ujar Giggs.
Lasin dengan dengan komentar mantan pemain Setan Merah lainnya, Gary Neville, yang juga mengeluarkan kritik keras atas kekalahan bekas klubnya.
Dia menyorot buruknya permainan Paul Pogba dan Ander Herrera, terutama dalam proses gol Kante. Menurutnya, permainan pemain termahal di dunia itu memalukan dalam laga lawan Chelsea.
Mantan bintang Manchester United Gary Neville, berharap Jose Mourinho berani merevolusi skuatnya dalam enam bulan ke depan, setelah penampilan buruk yang membuat MU kalah
Dia menyebut pertahanan bekas klubnya sangat rapuh di Stamford Bridge.
“Saya pikir hari ini mereka buruk di babak kedua. Sungguh memalukan penampilan dari Paul Pogba dan Ander Herrera. Kante begitu saja melewati mereka. Mereka adalah para pemain gelandang tengah,” kata Neville, seperti dikutip dari Mirror, Senin 24 Oktober.
Dia mengatakan gol pertama Chelsea yang dicetak Pedro bagaikan lelucon, karena terjadi saat pertandingan baru berjalan tiga puluh detik.
Bukan hanya pertahanan MU yang dianggapnya buruk, tapi juga lini tengah yang belum efektif walau klub sudah mengeluarkan banyak dana, untuk membuat Pogba jadi pemain termahal di dunia.
“Sekitar tiga tahun lalu, ada banyak pembahasan tentang bagaimana MU belum memiliki seorang gelandang bertahan selama bertahun-tahun. Klub menghabiskan £180 juta untuk Marouane Fellaini, Ander Herrera, Morgan Schneiderlin, Paul Pogba. Saya tidak tahu, mana yang bisa kita sebut pasangan bagus,” ujarnya.
Penampilan Pogba juga menjadi sorotan netizen, karena dia membiarkan Kante melewatinya, sebelum bekas gelandang bertahan Leicester City, itu mencetak gol pertamanya bagi Chelsea musim ini.
Apalagi, Kante jauh lebih kecil dari fisik dan nilai transfernya dibandingkan Pogba.
Kekalahan dari Chelsea di Stamford Bridge, merupakan salah satu kekalahan terbesar yang dialami Manchester United di ajang Liga Primer Inggris.
Hal ini membuat mereka makin membenci bulan Oktober yang beberapa kali menghadirkan hasil buruk untuk mereka.