Site icon nuga.co

MU Jadi Tim “Mediakore” di Old Trafford

Perbedaan level antara MU dan City di musim ini membenarkan ucapan Manuel Pellegrini, yang menempatkan tim Old Trafford sebagi “mediakore,” dan menghapus tantangan David Moyes bahwa hanya ada satu Manchester yang bernama “United.”

Tampil di “the dreams of theatre,” Rabu dinihari WIB, 26 Maret 2014, “derby Manchester,” yang sehari sebelumnya diwarnai perang kata-kata antara kedua tim, menjadi malam perjamuan terindah bagi City dan malam paling buruk bagi MU.

“The Citizens” tidak hanya tampil meng-gigit, tapi juga superior dengan membunuh “denting” Wayne Ronney- Juan Mata, yang di ujung pekan lalu memaklumatkan kehebatannya ketika menyudahai perlawan West Ham.

Perbedaan level antara City dan United diperjelas oleh skor akhir ketika “Manchester Biru Langit “ itu memberondong gawang Manchester Merah itu dengan tiga gol lewat dua gol Edin Dzeko dan satu lainnya Yaya Toure. Sementara itu, MU tak sekali pun bisa membalas.

Tampil di kandang sendiri, menghadapi rival sekota, lalu dihajar tiga gol tanpa balas menjadi malam paling buruk bagi Manchester United ketika mereka menjamu Manchester City pada laga derby.

“Kami mencetak tiga gol dan memiliki tiga atau empat peluang bagus lain untuk mencetak gol. Saya tak ingat berapa peluang gol yang Manchester United ciptakan. Kami bermain untuk menang sejak menit pertama,” ujar Pellegrini.

“Bagi saya, sangat penting tidak kebobolan. Kami tahu, kami bisa mencetak banyak gol. Kami sangat kompak dan bekerja dengan solid, baik ketika menyerang maupun bertahan.”

“Merupakan hal penting untuk memiliki skuad yang Anda butuhkan sejak awal musim. Kami harus melakoni begitu banyak pertandingan. Sangat penting memiliki begitu banyak penyerang. Namun, saya sangat bahagia akan pertahanan kami. Kami adalah tim yang sangat seimbang saat ini,” tuturnya.

Bagi David Moyes, tak ada kata-kata, selain memuji Manchester City sebagai sebuah tim yang sangat bagus dan saat ini bermain di level yang lebih tinggi daripada Manchester United.

Moyes berharap MU bisa menyamai level City pada waktu mendatang.

“Saya pikir kami menghadapi sebuah tim yang sangat bagus dan itu adalah semacam standar dan level yang harus kami inginkan pada saat ini,” ucap Moyes kepada Sky Sports.

“Saya pikir kami harus bermain lebih baik. Kami perlu naik beberapa tingkat pada saat ini, dan kami belum sampai di sana,” tambahnya.

Kekalahan dari City membuat MU sudah kalah sepuluh kali di Premier League musim ini. Enam kekalahan di antaranya mereka dapatkan di kandang sendiri. Sebelumnya, mereka juga dipecundangi Liverpool dengan skor tiga gol di Old Trafford.

“Maret adalah bulan yang benar-benar sulit. Saya pikir ini akan menjadi tahun yang berat buat kami. Tapi, saya sebenarnya berharap kami lebih kompetitif dan lebih dekat dengan papan atas,” kata Moyes di situs resmi klub.

Kekalahan dari City membuat MU tak beranjak dari peringkat ketujuh di klasemen sementara Liga Primer Inggris. Mereka tertinggal enam poin dari Everton yang duduk di peringkat kelima atau posisi terendah untuk lolos ke kompetisi Eropa.

Sebelum melawan City, Rabu dinihari WIB, MU selalu dikalahkan City pada laga derby di Old Trafford dalam dua musim terakhir. ‘Setan Merah’ tentu tak rela tetangganya itu membuat hat-trick kemenangan di Theatre Of Dreams.

Tapi, harapan MU untuk mengalahkan City tak kesampaian. Bukan cuma gagal menang, tim besutan David Moyes itu juga dipermalukan di hadapan puluhan ribu pendukungnya sendiri. MU menyerah dengan skor mencolok, tiga gol.

“Ini adalah malam yang buruk dan kami tidak pantas menang. Kami tidak cukup tajam dan kami tidak menciptakan cukup banyak peluang,” aku penyerang MU, Wayne Rooney, kepada MUTV.

“Tak ada yang suka dengan kekalahan pada laga derby. Derby adalah laga besar dan akan menyenangkan kalau menang, tapi ketika Anda kalah rasanya tidak enak. Bagi suporter dan bagi kami, kami harus lebih banyak menang dan tetap bersama,” tambahnya.

Lawan selanjutnya yang akan dihadapi MU adalah Aston Villa pada akhir pekan ini. Setelah itu, mereka akan menjamu Bayern Munich di perempatfinal Liga Champions.

“Kami punya dua pertandingan besar melawan Bayern Munich. Tapi, pertama-tama kami harus fokus ke pertandingan melawan Villa dan mencoba mengakhiri musim dengan positif,” kata Rooney.

Senada dengan Rooney, pelatih David Moyes mengeluh, “Kami tak memulai pertandingan dengan baik. City sangat bagus, tetapi permainan kami berkembang selama laga itu dan sampai gol kedua, kami punya kesempatan. Namun, pada akhirnya, kami tak cukup bagus.”

“Saya bertanggung jawab atas kinerja tim dan saya akan selalu begitu,” kata manajer asal Skotlandia itu.

“Semua orang tahu ini akan menjadi pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu untuk bisa mendapatkan hasil seperti yang kami inginkan. Tapi itu adalah pekerjaan yang harus saya selesaikan,” ujar Moyes.

Moyes sudah berkali-kali mengungkapkan akan membawa MU bermain lebih baik setiap mengali kekalahan. Namun, hingga sejauh musim ini, The Red Devils tidak pernah konsisten meraih kemenangan.

Setelah tampil mengesankan dalam dua atau tiga pertandingan, Wayne Rooney dan kawan-kawan pasti langsung tampil jeblok.

“Saya pikir ini akan menjadi tahun yang sulit bagi kami. Tidak perlu diragukan lagi, tapi saya berharap tim akan jauh lebih kompetitif dan bisa berada di puncak klasemen liga dibandingkan dengan kondisi kami saat ini,” ungkap bekas manajer Everton itu.

Exit mobile version