Manuel Pellgerini dipastikan sedang menunggu hari-hari terakhirnya sebagai manajer di Etihad Stadium, usai hasil buruk Manchester City di tiga laga terakhirnya, yang menyebabkan amblasnya target mempertahankan trofi Premier league dan lolos ke perempat final Liga Champions.
City juga sudah tersingkir di dua trofi domestik Liga Inggris, Piala Liga dan FA Cup.
Bila City benar-benar amblas dari trofi Premier League dan gagal melaju di Liga Champians, nasib Manuel Pellegrini sebagai pelatih akan ikut tergusur.
Di Premier League, pekan kedua puluh delapan, Manchester City meneruskan tren kekalahannya setelah pulang dengan tangan hampa dari lawatannya dari Turf Moor, kandang Burnley.
The Citizens kalah tipis kosong berbanding satu gol dan gagal memangkas jarak dengan Chelsea.
Dalam pertandingan melawan Burnley, Minggu dinihari WIB, 15 Maret 2015, City tampil dominan dengan penguasaan, namun tidak efisien dengan hanya lima dari dua puluh satu1 attempts mencetak gol yang mengarah ke gawang.
Gol tunggal kemenangan Burnley dicetak oleh George Boyd. Namun begitu, meski menang, Burnley masih belum bisa beranjak dari zona degradasi dan menempati posisi kedelapan belas Premier League.
Sementara itu, City masih tertahan dengan lima puluh delapan poin di urutan kedua, dan hanya selisih satu poin dari Arsenal di posisi tiga yang menang tiga gol tanpa balas dari West Ham di saat yang sama.
Dengan Chelsea yang masih punya dua pertandingan untuk dimainkan, City yang kini tertinggal lima poin terancam makin tercecer.
Seusai laga, Manuel Pellegrini mengakui, peluang Manchester City mempertahankan gelar Premier League makin menjauh. Kekalahan dari Burnley diakuinya membuat City berada dalam posisi sangat sulit untuk melampui Chelsea.
“Kami harus terus berjuang, tapi melihat situasi saat ini, peluang untuk memenangi gelar jauh,” sahut Pellegrini di situs resmi klub.
“Masih ada peluang, tapi sekarang jadi lebih sulit setelah hasil ini. Kami harus lebih banyak menciptakan peluang daripada yang sudah kami lakukan dan menemukan lebih banyak ruang di pertahanan mereka.”
“Ini sebenarnya adalah pertandingan penting untuk kami, demikian pula dengan pertandingan setelah ini sampai akhir musim, jadi tentu kami sangat kecewa,” katanya.
Pellegrini juga menilai timnya tak tampil buruk saat kalah dari Burnley. City disebutnya hanya tidak menciptakan cukup peluang yang benar-benar matang untuk mencetak gol.
“Itu adalah penampilan yang normal dan saya pikir kami tidak tampil buruk. Kami menciptakan peluang lebih banyak, mereka punya satu shot on target dan mencetak gol cantik,” sahut Pellegrini seperti dikutip BBC.
“Kami tidak menciptakan cukup peluang untuk mencetak gol, tapi kami sangat tidak beruntung,” lanjut manajer asal Chile itu.
“Tentu kami melakukan sesuatu yang salah karena kami tidak menang seperti yang biasanya kami lakukan. Saya tidak ingin fokus ke satu atau dua pemain.”
“Kami adalah tim, skuat yang berisi 22 pemain, dan saya yakin mereka memberi yang terbaik. Penting untuk terus percaya pada apa yang mereka lakukan,” katanya menambahkan.
Usai kekalahan dari Burnley, The Citizens tak memiliki waktu untuk berlarut-larut dalam kekecewaan, karena segera menghadapi laga penting melawan Barcelona di Nou Camp pada leg kedua babak enam belas besar Liga Champions.
ManCity akan bertandang ke markas Blaugrana, Kamis 19 Maret 2015 dini hari WIB. Laga ini akan menjadi pekerjaan berat bagi Sergio Aguero dan kawan-kawan, karena pada leg pertama di Etihad Stadium, takluk satu gol banding dua.
“Penting untuk terus yakin dengan apa yang kami lakukan. Kans untuk meraih titel cukup berat, tapi kami harus terus bertarung untuk posisi kami. Dan, ada pertandingan penting melawan Barcelona,” kata manajer ManCity, Manuel Pellegrini, seperti dilansir Sky Sports.
Sementara itu, mengenai peluang mempertahankan titel Premier League, Pellegrini mencoba realistis.
“Secara matematis, masih ada kemungkinan (mempertahankan titel). Tapi, kenyataannya, ini menjadi lebih sulit,” kata mantan pembesut Villarreal, Real Madrid, dan Malaga tersebut.
Pellegrini juga berkomentar tentang keputusan wasit yang tak memberi penalti pada timnya di injury time, usai Pablo Zabaleta dijatuhkan Ben Mee. Menurutnya, keputusan tersebut bisa jadi salah, meskipun dia tak mau menjadikan hal itu sebagai pembelaan atas kekalahan The Citizenz.
“Mungkin itu penalti, tapi wasitlah yang memutuskan. Saya tak memiliki pandangan kuat (tentang itu) dan saya tak mau membicarakan keputusan wasit karena menurut saya itu bukanlah hal terpenting dari pertandingan semalam,” ucap manajer asal Chile tersebut.
sumber : sky sport, daily mail dan mirror