“Perang” strategi dan kata- kata antara Barcelona dengan Paris Saint Germain jelang laga Liga Champions tidak hanya terjadi antar pelatih dan pemain kedua tim, tapi sudah merebak ke suporter masing-masing klub.
Paris Saint Germai, Senin kamerin datang ke Barcelona untuk sebuah laga tandang enam belas besar Liga Champions di Nou Camp Stadium Rabu dini hari WIB.
Kedatangan Paris Saint Germain ini disambut dengan nada hinaan untuk sang presidennya Nasser Al Khelaifi
Menurut rencana, Blaugrana menjadi tuan rumah lebih dahulu dengan menjamu Paris Saint Germain di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Akan tetapi, jelang pertandingan krusial itu Al Khelaifi mendapat perlakukan tidak menyenangkan dari suporter tuan rumah.
Seperti ditulis laman media Prancis L’Equipe berdasarkan laporan televisi Spanyol Esports Cope, Al Khelaiifi dan Direktur Olahraga klub asal Paris itu Leonardo dicemooh pendukung Barcelona terkait rumor Les Parisien ingin merekrut Lionel Messi pada musim depan.
“Bajingan, pencuri. Tinggalkan Messi, pencuri. Beri saya satu juta euro,” ujar suporter Barcelona.
Masa depan Messi bersama Barcelona hingga jelang laga masih abu-abu. Kontrak La Pulga sendiri akan habis pada akhir musim ini. Meski demikian, Messi belum juga buka suara terkait kariernya pada musim depan.
Menurut L’Equipe, sikap pendukung klub asal Catalunya tersebut akan memanaskan persaingan Barcelona dengan Paris Sain Germain dalam memperebutkan tiket ke babak perempat final Liga Champions.
Selain itu, hinaan suporter Barcelona juga menambah deretan kontroversi antara Blaugrana dan Paris Saint Germain.
Selain peristiwa memilukan bagi Paris Saint Germain di empat tahun lalu, hubungan mereka dengan La Barca retak dengan dibajaknya Neymar oleh klub ibu kota Prancis itu
Pada babak enam belas besar Liga Champions pada mjuism itu, Paris Saint Germain menang empat gol tanpa balas dari Barca di leg pertama dan berpeluang ke perempat final.
Akan tetapi, di leg kedua di Camp Nou, Barcelona membuat keajaiban dengan menang enam gol berbalas satu gol yang membuat Paris Sain Germain tercampak dari Liga Champions
Tentang Lionel Messi sendiri, yang menjadi pangkal keributan suporter Barca, seperti ditulis media Spanyol “marca,” sempat tampil inkonsisten di awal musim.
Posisi Messi kini seperti terlahir kembali. Ia menjadi beringas dan bisa jadi momen tidak tepat dalam lagi dengan Paris Saint Germain nanti
Catatan impresif Messi dalam beberapa laga terakhir bersama Barcelona membuat Les Parisen ketar-ketir. Terlebih raksasa Liga Prancis itu dipastikan tak diperkuat pemain bintangnya, Neymar.
Sejauh ini Messi telah mengemas delapan gol dalam lima pertandingan terakhir Barcelona di La Liga. Ketajaman Barca sebagai sebuah tim juga sedang bagus-bagusnya.
Statistik mengilap Messi jadi modal bagus Barcelona jelanglaga leg pertama
Masalah internal yang sempat membuat Barcelona gontai sepertinya sudah selesai. Hubungan buruk Messi dan manajemen berangsur membaik dan membuat suasana ruang ganti Azulgrana kian bergairah.
Menurut laporan AS, kebangkitan Messi terjadi sejak pertandingan melawan Valladolid atau sebelum Natal tahun lalu. Chemistry yang terjalin manis dengan Pedri jadi salah satu faktor penyebabnya.
Messi sempat kehilangan arah di awal musim lantaran tak punya tandem sebaik Luis Suarez yang dibuang ke Atletico Madrid. Kini, Messi sudah menemukan penggantinya dalam diri Pedri.
Barcelona arahan Ronald Koeman makin solid. Buktinya, mereka tak terkalahkan pada sembilan laga berturut-turut di mana tujuh di antaranya diakhiri dengan kemenangan.
Selain Messi, para pemain di lini depan seperti Pedri, Antoine Griezmann, Frenkie de Jong, dan Ousmane Dembele juga sedang berapi-api.
Hanya saja, Barcelona juga sempat terjatuh ketika kalah dari Athletic Bilbao di final Piala Super Spanyol serta kalah di leg pertama semifinal Copa del Rey. Namun khusus di Copa del Rey, Barca masih punya kans membalikkan defisit dua gol pada leg kedua nanti.
Kunci Barca kembali menggeliat adalah menjaga Messi tetap bahagia.
“Dia benar-benar terlibat dalam permainan Barcelona. Dia terlihat bahagia di sepanjang pertandingan,” kata Koeman setelah Barcelona menang atas Deportivo Alaves.
Tak dimungkiri, Messi bermain apik saat melawan Alaves. Selain dua gol dan satu assist, Messi tampil menonjol dan amat menyatu dengan rekan setimnya.
AS bahkan menggambarkan penampilan Messi seperti anak-anak yang bermain dengan teman-temannya di teras sekolah. Pemilik nomor punggung 10 itu tampak rileks dan superior.
Ia menjawab kebutuhan tim di setiap momen pertandingan dan bisa bekerja sama dengan siapapun pemain terdekatnya di lapangan.
Hubungan pemain dan pelatih juga terlihat lebih kuat dari sebelumnya. Setiap kali Messi dipercaya tampil maka pertandingan akan berbuah manis.
Messi bakal berusia tiga puluh empattahun dalam beberapa bulan ke depan, tetapi Messi menunjukkan kualitas yang sama, yakni menjadi penentu pertandingan kapan pun dia mau.
“Jika kami ingin menyingkirkan Paris Saint Germain, maka kami membutuhkan Messi dengan performa terbaiknya,” ujar Koeman usai pertandingan melawan Alaves.
Barca menatap laga dengan Les Parisen dengan modal bagus. Sebaliknya, Parisen justru diterpa masalah.
Pelatih Mauricio Pochettino harus kehilangan Neymar dan Angel Di Maria karena cedera.
Neymar mengalami cedera ketika memperkuat Paris Saint-Germain melawan Caen di Piala Prancis. Hasil tes medis menyebut Neymar mengalami cedera panggul.
Sementara Di Maria cedera paha saatmenang dari Marseille di Liga Prancis. Ini menjadi kerugian besar bagi Parisen yang harus berhadapan langsung Azulgrana.
Kylian Mbappe diharapkan jadi pembeda di lapangan ketika Neymar dan Di Maria absen. Mauro Icardi, Moise Kean, Julian Draxler kemungkinan bakal jadi starter saat melawat ke Camp Nou.
Parisen bertolak ke Camp Nou dengan aroma dendam. Sebab, mereka pernah disingkirkan secara dramatis pada Liga Champions empat musim silam.
Itu merupakan pertemuan terakhir klub kota Paris itu dengan Barcelona di fase gugur Liga Champions. Kala itu Les Parisiens sempat merasa di atas angin usai meraih kemenangan empat gol tanpa balas di Parc des Princes.
Parisens begitu perkasa di kandang lewat dua gol Di Maria, Draxler dan Edinson Cavani. Namun, asa mereka lolos ke perempat final buyar ketika berbalik jadi korban kekalahan telak di markas Barcelona.
Neymar, yang kala itu masih memperkuat Barcelona ikut andil menyumbang dua gol, sementara empat gol lainnya terjadi berkat Luis Suarez, Messi, Sergi Roberto, dan bunuh diri Layvin Kurzawa. Sementara gol tunggal Parisens dicetak Edinson Cavani.
Itu menjadi kekalahan menyakitkan yang tak mungkin dilupakan fan Paris Sain Germain. Menang telak di kandang, kemudian hancur babak-belur pada leg kedua.
Parisens perlahan bangkit dan berhasil lolos ke final Liga Champions musim lalu. Sayang, mimpi klub kaya raya asal Prancis itu lagi-lagi kandas.
Les Rouge et Bleu harus puas finis sebagai runner up usai dikalahkan Bayern Munchen di Lisbon, Portugal. Gol semata wayang Munchen dicetak oleh mantan pemain PSG, Kingsley Coman
Kini, mimpi Parisens untuk berjaya di kompetisi Eropa kembali menemui jalan terjal. Sebab, lawan yang bakal dihadapinya adalah raksasa Spanyol Barcelona.
Perjuangan Parisens untuk melangkah ke perempat final juga terbilang sulit lantaran motor serangan, Neymar, mengalami cedera. Di kubu lawan, megabintang mereka Lionel Messi sedang on fire.
Bisa dibilang, Parisens berada di momen tidak tepat untuk menghadapi Barcelona yang sedang berada dalam bentuk permaianan terbaiknya.