Kekalahan terburuk yang dialami Paris Saint Germain kala menjalani leg kedua enam belas besar Liga Champions di Nou Camp dengan enam gol berbanding satu atas Barcelona masih menyisakan kemarahan para penggemar kesebelasan Perancis itu.
Ketika para pemain mendarat di bandara Le Bourget, Paris, Jumat pagi WIB, mereka pun disambut caci maki pendukungnya.
Bahkan beberapa di antara mereka coba merusak mobil pemain serta menghalangi mereka keluar dengan memukul-mukul mobil ketika sang pemain coba untuk pergi.
“Individu-individu ini menghina para pemain sebelum beraksi vandal pada mobil mereka,” kata juru komunikasi klub PSG, seperti dikutip dari ESPN FC. “Beberapa mobil rusak.”
“Dalam suasana yang agresif dan tidak menyenangkan seperti ini, semua mobil dikawal untuk memastikan keselamatan para pemain, keluarga mereka, dan juga anggota staf klub. Seorang individu sempat tertabrak ringan oleh mobil pemain yang berusaha kabur dari kerumunan yang mengancam fisik sang pemain dan juga keluarganya.”
PSG mengonfirmasi bahwa saat ini mereka telah melapor pada pihak kepolisian dan juga menanti hasil penyelidikan soal ini.
Pemain PSG yang disebutkan dalam laporan menabrak penggemar adalah Thiago Motta — yang sebenarnya tak bermain di Nou Camp.
Ketika Motta coba mengendarai mobilnya menjauhi massa, ia sempat mengenai penggemar yang berada di depan mobil.
Namun melalui agennya, Motta menegaskan bahwa ia tidak sedang berusaha melindas sang penggemar.
“Thiago sempat dihentikan,” kata Alessandro Canovi, agen Motta. “Istrinya ada di sampingnya dan suporter memukul-mukul atap dan bagian samping mobilnya.”
“Ia ingin keluar dari sana secepat mungkin. Ia maju, tapi tidak merasa menabrak penggemar. Jika memang ia mengenai seseorang kami meminta maaf, tapi ini belum terbukti.”
Dikabarkan Marca, Suporter yang tertabrak kemudian dibawa ke rumah sakit di Saint-Denis untuk menjalani pemeriksaan.
Motta telah menghungi penggemar itu secara langsung untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Sementara itu, pemilik Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi mengaku sulit untuk menerima kekalahan dari Barcelona dan tersingkir dari ajang Liga Champions.
PSG datang ke Camp Nou dengan membawa keunggulan empat gol.
Mereka bahkan masih ada di atas angin di pengujung pertandingan saat Barcelona unggul tiga gol berbanding satu.
Namun Lionel Messi dan kawan-kawan ternyata mampu mencetak tiga gol tambahan di tujuh menit terakhir. Blaugrana pun lolos ke babak perempat final dengan agregat enam berbanding lima gol.
“Walaupun kami terkena dua penalti di laga ini, namun kami tak akan menjadikan hal itu sebagai alasan. Yang pasti, kami tak bermain baik di babak pertama.”
“Setelah menang di leg pertama, sangat sulit bagi kami menerima kekalahan di leg kedua,” ujar Al Khelaifi seperti dikutip dari Goal.
“Kebobolan tiga gol di tujuh menit terakhir jelas sulit untuk diterima. Kami sudah berusaha memberikan yang terbaik.”
“Setelah menang di leg pertama, tujuan kami jelas semakin jelas ke babak perempat final. Tetapi dalam sepak bola tak ada hal yang benar-benar pasti,” ucap Al Khelaifi.
Dengan kegagalan di Camp Nou, maka PSG harus memendam keinginan mereka untuk juara Liga Champions. Kini fokus mereka kembali ke ajang domestik.
“Saya belum berbicara dengan para pemain karena waktunya belum tepat. Semua sangat terganggu dengan hasil ini. Kami harus menenangkan diri,” kata Al Khelaifi.