Klub-klub liga saudi bisa bermain di liga champions. Itu ambisi besar. Ambisi megalomania. Bagaikan magma. Yang percikan apinya sudah beterbangan kemana-mana.
Ke ligue one, premier liga, bundesliga maupun la liga untuk menyebut beberapa liga eropa yang merasakan pijar petrodollarnya.
Saya tertarik mengikuti jalan cerita ini. Jalan cerita dari sebuah talksport yang kemarin tayang. Menghadirkan direktur sepakbola pro liga eropa. Michael Emenalo.
Sang direktur tergagap ketika berkelebat pertanyaan dari host talksport tentang kemungkinan liga saudi menjadi begian dari laga-laga di liga champions.
Semula ia masih bersikukuh liga champions hanya menjadi rumah bagi klub-klub anggota tetapnya. “Tidak untuk klub di luar liga itu.” katanya.
Tapi, setelah didesak dan merasa terdesak oleh sebuah kenyataan bahwa di liga saudi telah berjejal pemain terbaik dunia sang direktur meluruskan jawabannya.
“Tidak untuk besok dan besok…tapi tak menutup kemungkinan di masa depan.”
Pertanyaan itu diajukan host talksport bersamaan dengan surat para eksekutif dari liga pro saudi yang mengajukan permintaan luar biasa kepada uefa.
Permintaan agar para juara liga mereka bisa tampill di kompetisi klub papan atas sepakbola eropa
Usulan ini bersifat entri ‘wild card’ atau ‘tim undangan’. Yang oleh media bola “sky sports” ditulis sebagai lompatan ke masa depan yang tidak masuk akal.
Terlepas dari apa yang ditulis “sky sport” tidak diragukan lagi bahwa dunia sepakbola telah memperhatikan kesepakatan transfer tim-tim saudi pada musim panas ini.
Para pemain dengan nama besar termasuk Ronaldo, Neymar, Riyad Mahrez, dan Jordan Henderson, semuanya telah tinggal di Saudi. Di Itihad, al Hilal atau pun lainnya.
Tak lama lagi akan, jendela transfer musim dingin depan, ada nama hebat lewat transfer hebat Moh Salah yang akan diberi hamparan karpet merah di itihad. Klub Riyadh.
Sadar atau tidak dunia kini eko sistem peta sepakbola dunia sudah diporak-porandakan oleh saudi league. Saudi liga yang masih berkutat diposisi dua puluh tujuh liga dunia.
Itu rilis yang saya baca pagi tadi di “opta power rankings” Sebuah lembaga pemeringkat liga dunia.
Lembaga prestise. Hasil ranking surveinya gak bisa disogok lewat depan dan belakang. Atas bawah. Samping kiri dan samping kanan.
Bukan seperti lembaga pemeringkat calon bakal presiden negeri ini. Yang surveinya pesanan. Bisa diumpetin, di sogok sekalian di”beli.” Hahaha…
Karena gak bisa di sogok peringkat liga saudi itu nilainya tujuh puluh satu koma sembilan empat.
Berada di bawah “south korean league k” Di atas “israeli premier league.”
Saya meminta Anda, mohon ya, jangan membandingkannya dengan “english premier league.” Gak kan sebanding. Jangan juga bandingkan klub-klub saudi seperti la hilal, eltihad dengan manchester united,
Masih jauh dan sangat jauh. Liga inggris itu memiliki nilai delapan tujuh koma enam-enam. Tak pernah tergeserkan. Sejak dulu kala…Kala sepakbola yang putarannya bak gasing. Gak pernah berhenti.
Dan liga saudi kini mencobanya. Lewat mega transfer duit petrodollar. Guna meraih lompatan peringkat di pelataran sepakbola liga. Yang tak mudah.
Tak bisa dibeli dengan duit. Saudi liga terus mencobanya. Memboyong pemain “karatan” dan “karat tinggi” tapi belum juga naik peringkatnya
Tidak cukup dengan beli pemain,. “saudi league” juga merusak eko sistem transfer lewat petro duitnya. Belum mempan.
Mereka hanya berhasil dan tidak berhasil mendatang pemain karatan. Sebut saja dua nama. Christiano Ronaldo dan Karim Benzema. Berhasil.
Sebut nama lain. Lionel Messi dan Kylian Mbappe. Gagal.
Pemain “karat” tinggi seperti Moh Salah belum. Tertunda. Belum berhasil.
Saya gak ingin menyebutnya gagal. Untuk mengenyahkan kata gagal, Godaan terus digelontorkan. Al Itihad, klub riyadh lewat lembaga keuangan milik keluarga kerajaan terus menggedor.
Liverpool “pemilik” Moh Salah, si king mesir itu, masih bertahan hingga penutupan jendela transfer di ujung pekan awal bulan ini.
Saya tak tahu apakah si “merah” premier league itu masih mampu bertahan hingga transfer musim depan.
Pemilik klub pernah bertanya ke Juergen Kloop, sang pelatih. Jawaban si Jerman ini satu kata: “no.” Jawaban ini menyebabkan Salah masih bisa bertahan.
Gak tahu hingga kapan kata “no” ini menguap. Uapnya “no” kemarin senilai dua ratus lima belas juta poundsterling. Empat koma satu triliun rupiah. Memecahkan rekor transfer pemain di bumi.
Apakah Itihad akan berhasil dan Liverpool akan menjual Mohamed Salah. Desakan untuk The Reds makin kencang. Jual saja di bursa transfer musim panas tahun depan. Itu waktu yang tepat melepasnya.
Salah merupakan pemain top Al Ittihad dikabarkan juga sudah mengajukan penawaran ke Liverpool untuk Mohamed Salah.
Namun raksasa liga preimer menolak tawaran fantastis dari klub itihad. Saudi. Dengan begitu, sang penyerang bertahan di Anfield.
The Reds mampu menangkis minat yang ditunjukkan pada superstar menjelang akhir jendela musim panas. Peluang Salah untuk menyelesaikan kontraknya sekarang kurang dari fifty-fifty: “Mungkin!
Mereka tidak akan membiarkannya pergi. Dia adalah pemain sepak bola muslim terbesar di dunia Kemenangan terbesar bagi mereka adalah mendapatkan pemain sepak bola muslim terbesar di dunia.
Saya tidak terkejut jika mereka mengincarnya. Itu adalah tawaran yang sangat besar dan saya berharap mereka terus datang dan terus meningkatkan standar tersebut.
Bukan hanya karena durasi kontraknya, mereka mungkin mencari dia untuk menjadi duta seumur hidup. Saya tidak melihat mereka akan pergi.”
Salah akan berusia tiga puluh dua tahun musim panas mendatang saat memasuki tahun terakhir kontraknya di anfield. Akan berakhir setahun kemudian
Mohamed Salah Hamed Mahrous Ghaly merupakan pemain sepak bola profesional asal Mesir/ Kini bermain sebagai penyerang untuk klub liga primer. Liverpool. Salah satu pemain terbaik di dunia, i
Ia dikenal dengan kemampuannya mengeksekusi bola, dribbling, dan kecepatannya.
Dianggap sebagai pemain yang cepat, gesit, pekerja keras dan taktis, dengan teknik yang baik dan insting mencetak gol,
Salah dikenal karena kecepatan, pergerakan, penyelesaian akhir yang klinis, kelincahan, keterampilan menggiring bola, sentuhan pertama, dan kontrol bola
Kemampuannya untuk menggunakan kecepatan dan bakatnya pada bola untuk melewati lawan, dan menciptakan peluang mencetak gol untuk dirinya sendiri atau rekan satu timnya.
Ia sempat digadang-gadang bakal jadi pemain termahal di dunia
Juergen Klopp tampak tenang menghadapi situasi ini. ini menjawab dengan santai kemungkinan Mo Salah angkat kaki dari Anfield. “Anda bercanda, bukan?
Seminggu setelah kita menutup jendela transfer, Anda bertanya tentang jendela transfer Januari?”
Tentu saja, Anda tidak bisa menunggu hingga Desember untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini,” ucap pelatih berkebangsaan Jerman tersebut.
“Kita akan lihat apa yang terjadi sampai saat itu. Saya tidak khawatir dalam saat ini. Saya bahkan tidak memikirkannya sampai Anda membuka luka itu lagi. Tidak, saya tidak khawatir,” tambahnya.
Kesabaran dan sikap tenang mantan pelatih ini tampaknya mencerminkan keyakinannya pada proyek klub saat ini dan hubungannya dengan sang pemain.
Klopp ingin memastikan bahwa timnya tetap kompetitif dan tidak terpengaruh oleh spekulasi transfer.