Saling ngotot. Laga sengit. Bahkan saling tindih dan serang. Itulah performa laga dua elit Premier League Arsenal melawan Manchester City di Emirates Stadium, Sabtu malam WIB, 13 September 2014, yang berakhir dua berbanding dua.
Baik Arsenal mau pun City hanya kebagian, masing-masing, satu poin. City unggul lebih dulu, tapi Arsenal kemudian menyamakan dan sempat gantian memimpin sebelum laga akhirnya berakhir imbang.
Gol City keunggulan berasal dari kreasi Sergio Aguero dan menjadi satu-satunya gol di paruh pertama laga.
Di babak kedua Arsenal sukses menyamakan kedudukan melalui gol yang dicetak oleh Jack Wilshere yang kemudian dilanjutkan dengan gol Alexis Sanchez.
Setelah itu giliran The Citizens yang merespons. Saat laga mendekati tujuh menit akan berakhir Martin Demichelis menjebol gawang Arsenal untuk membuat skor jadi dua banding dua.
ESPN mencatat, Arsenal dan City sama-sama melepaskan lima belas tembakan sepanjang pertandingan. Bedanya Arsenal membuat enam tembakan tepat sasaran, sedangkan City delapan.
Tambahan satu poin membuat Arsenal kini duduk di posisi tujuh dengan koleksi enam poin dari empat laga hasil dari satu kali menang dan tiga kali seri. Sementara City ada di posisi tiga dengan raihan tujuh poin dari empat laga hasil dari dua kali menang,sekali kalah, dan sekali lainnya imbang.
Usai laga “midfielder The Gunners,” Jack Wilshere, kecewa dengan raihan hasil seri itu yang diraih timnya.
Wilshere menyimpan kekecewaan atas hasil imbang ini. Meski begitu, dia juga memuji karakter Arsenal ang mampu bangkit dari ketertinggalan.
“Saya lebih fit dan fit lagi seiring dengan berlangsungnya pertandingan. Saya pulih dengan cepat setelah melakoni pertandingan di Inggris dan kami merasa bugar, yang saya pikir itu tampak dalam cara kami mengawali laga,” tutur Wilshere di BT Sport.
“Di laga lainnya, saya mungkin diberi penalti. Tapi, tak ada suatu hal yang disengaja. Saya pikir kami menunjukkan karakter yang bagus untuk bisa bangkit dari ketertinggalan satu gol. Tapi usai unggul dua banding satu, kami kecewa tak bisa memenangi pertandingan,” imbuhnya.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, kepada “:Sky Sport” mengatakan tak terlalu kecewa dengan hasil imbang itu. Ia juga mengaku tak masalah dengan jam kick-off pertandingan yang lebih awal saat laga dimulai.
Laga Arsenal kontra ManCity memang di mulai pukul 12.45 waktu setempat atau 18.45 WIB.
Wenger percaya lebih awalnya jam kick-off dibanding yang lain tidak masalah, dan dia lebih memilih mendesak timnya untuk memperbaiki penampilan saat melawan tim papan atas. Pelatih asal Perancis ini merasa performa yang buruk di lapangan tidak terkait jam kick-off.
“Saya tidak pernah benar-benar berpikir waktu kick-off akan berdampak pada permainan kami. Itu adalah soal penampilan. Kinerja buruk tidak terkait waktu kick-off,” kata Wenger, seperti dilansir Soccerway, Sabtu malam WIB, 13 September 2014.
“Kami hidup dalam masyarakat di mana Anda perlu mencari penjelasan untuk semuanya. Jangan lupa, kami adalah orang-orang yang kompetitif, ketika lawan Anda lebih baik, tak jarang Anda kalah,” lanjutnya.
Ketimbang mempermasalahkan waktu kick-off untuk timnya yang lebih awal, Wenger memilih menuntut Mesut Oezil dan kawan-kawan untuk bermain lebih agresif, khususnya saat berhadapan dengan tim-tim besar. Menurut Wenger, kegagalan juara musim lalu juga akibat tidak cukup agresifnya para pemain The Gunners.
Musim lalu, saat bertemu pesaing berat seperti Chelsea, ManCity, dan Liverpool, total Arsenal kebobolan tujuh belas gol. Wenger ingin anak-anak asuhannya bermain lebih menyatu agar tak ada lagi jumlah gol banyak ke gawang klub London Utara ini.
“Mari kita tidak membuat masalah psikologis. Apa yang sangat sulit secara psikologis adalah ketika kalah, dan dalam pekerjaan saya, yang terpenting selalu menemukan alasan yang benar, tapi saya tidak berpikir ada hubungannya dengan waktu kick-off yang lebih awal,” ujar dia.