Dua gol van Persie ke gawang Wigan Athletic, Minggu malam WIB, dalam laga “Community Shield,” menghapus sebagian kegalauan publik “Iblis Merah” terhadap kemampuan David Moyes menuntun Manchester United ke trek juara Premier League musim ini.
Laga “Community Shield,” yang merupakan “selebrasi” pembuka Premier League, merupakan ajang tradisi sepakbola Inggris mempertemukan juara liga dan juara FA, selalu mengisyaratkan kondisi tim.
Kali ini, Moyes boleh lega sejenak. Tapi di kepala publik “Setan Merah” masih tersisa “perang dingin” yang belum usai antara “striker” Wayne Ronney dengan sang pelatih baru. Ronney, yang malam itu absen di pertandingan yang memberi trofi untuk MU, dikabarkan masih belum pulih dari cedera bahunya.
Media Inggris, sejak Moyes berumah di Old Trafford memang sudah meniup bara api permusuhan antara keduanya. Media Inggris dengan sangat “sadis” mengungkapkan kisah perseteruan antara Moyes dan Ronney ketika kedua masih berstatus pemain dan pelatih di Everton.
Kadatangan Moyes ke Old Trafford makin memantik kegaduhan ini setelah sang pelatih secara terbuka menegaskan, Ronney akan menjadi pemain pelapis untuk Robin van Persie. Sebelum Moyes datang, kala MU masih digenggam oleh Alex Ferguson, Ronney memang sudah ditepikan.
Terlepas dari ketidakhadiran Ronney di lapangan, MU lewat Van Persie telah mengisyarat akan sangat kompetitif dalam mempertahankan juara di Premier League. Persie dalam laga krusial dengan Wigan, klub yang terdegradasi musim ini, langsung membawa MU memimpin di menit ke-6 yang menyambut umpan Patrice Evra dari sisi kiri.
Bola sundulan mantan pemain Arsenal ini bersarang di sisi bawah gawang Wigan tanpa bisa ditahan Scott Carson. Sayangnya tak lama berselang The Red Devils harus kehilangan bek Rafael yang cedera. Ia digantikan Chris Smalling di menit ke-15.
Wigan berusaha lepas dari tekanan Van Persie cs, namun peluang yang mereka dapatkan di kotak penalti MU masih bisa dijinakkan barisan pertahanan MU. Sementara Wilfred Zaha pun beberapa kali melakukan ancaman ke kotak penalti Wigan.
Danny Welbeck nyaris menambah gol untuk MU, tetapi tendangannya dari kiri kotak penalti masih mampu ditepis Scott Carson. Hingga babak pertama usai kedudukan masih tetap 1-0 untuk keunggulan MU.
Memasuki babak kedua, Wigan sanggup menunjukkan perlawanan, sayangnya lagi-lagi lini belakang United seperti menjadi tembok tebal yang sulit ditembus Shaun Maloney cs. Sementara itu, United sendiri tetap mencoba bermain menekan.
Serangan Setan Merah seringkali berawal dari pergerakan Zaha ataupun Welbeck, yang tak jarang turun ke second line. Kerjasama apik diperlihatkan lini depan United, sekaligus mampu membuat skor menjadi 2-0-.
Gol kedua United kembali dicetak Van Persie pada menit ke-59, berawal dari umpan Welbeck, Van Persie langsung melepaskan tembakan, yang sempat membentur kaki James Perch dan berubah arah hingga menggetarkan jala gawang Wigan.
Setelah defisit dua gol, Pelatih Owen Coyle langsung mengganti tiga pemainnya dan memasukkan Chris McCann, Callum McManaman, dan Marc-Antoine Fortune. Kendati demikian, sesungguhnya jalannya pertandingan tak jauh berbeda dari sebelumnya.
United sendiri mulai mengendurkan serangan mereka, dan terlihat tak lagi agresif seperti sebelumnya. Roger Espinoza sempat mengancam gawang United pada menit ke-73, tapi tendangannya masih bisa ditahan oleh De Gea.
Pertandingan pun mulai berjalan kurang menarik, karena United tak lagi memperlihatkan hasrat menambah gol, sedangkan Wigan kesulitan menyerang pertahanan Setan Merah. Alhasil, hingga wasit Mark Clattenburg meniup peluit panjang tanda laga berakhir, skor tetap 2-0 untuk kemenangan United.