Site icon nuga.co

Wenger Tegaskan Masih Layak di Arsenal

Arsene Wenger, Rabu dinihari WIB, 10 Desember 2014, membuktikan dirinya masih layak sebagai pelatih di Emirates usai menempatkan Arsenal sebagai salah satu tim di fase “knock-out” Liga Champions, dengan mengalahkan Galatasaray empat gol berbanding satu di laga terakhir grup.

Tiga hari sebelum laga pertandingan di Istanbul melawan Galatasaray, pelatih yang sudah delapan belas tahun menangani Arsenal itu di demo di stasion Stoke City setelah timnya kalah dua berbanding satu di laga kelima belas Premier League dan menempatkan “The Gunners” di posisi enam klasemen.

Kasus di stasion Stoke City itu adalah lanjutan dari penumpukan kejengkelan fans Arsenal atas Wenger yang terus menuai kekalahan di laga liga dan laga Europa. Di liga Arsenal dikalahkan MU dan Stoke City. Sedangkan di laga Liga Champions “The Gunners” dua kali kalah dari Dortmund dan Anderlecht.

Sebelum menjalani laga krusial melawan Galatasaray, Wenger sempat berang dan mengtakan untuk melihat hasil kerjanya di tim hingga akhir musim. Dan pelatih asal Perancis itu membuktikan bahwa Arsenal bisa memastikan tiket babak knock out Liga Champions.

Beberapa jam sebelum laga Wenger meminta para pemainnya tetap trengginas saat tampil menghadapi Galatasaray demi tak mengulang hasil mengecewakan saat menghadapi Anderlecht.

Arsene Wenger memang puas dengan Arsenal saat mengalahkan Galatasaray. Meski begitu, laga imbang melawan Anderlecht dan kekalahan dari Borussia Dortmund meninggalkan rasa pahit untuk sang manajer.

Walau pun laga itu hanya menjadi penentu peringkat antara The Gunners dan Borussia Dortmund, Wenger ingin menunjukkan ke fansnya bahwa tim sudah pulih dari “sakit” kekalahan di Premier League.

“Apa yang terjadi kepada kami adalah sesuatu yang tak bisa dipahami, kami harus bisa pulih dari penderitaan itu. Kami harus menunjukkan kepada semua orang kalau kami bisa merespons dengan baik dan dengan jalur yang tepat. Meskipun kelihatannya sulit untuk bisa menjadi pemuncak klasemen grup,” ucap dia.

The Gunners mengakhiri babak penyisihan Grup D dengan kemenangan empat banding satu di markas Galatasaray, Rabu dinihari WIB. Lukas Podolski dan Aaron Ramsey masing-masing menyumbang sepasang gol Arsenal yang hanya bisa dibalas Galatasaray lewat gol Wesley Sneijder.

Dengan kemenangan itu, Arsenal duduk di peringkat kedua klasemen dengan tiga belas poin, di bawah Borussia Dortmund dengan angka yang sama tapi unggul produktivitas gol. Pasalnya untuk finis teratas, Arsenal mesti bisa menang dengan selisih enam gol.

Ini artinya, tim London Utara itu akan berjumpa dengan tim-tim yang lebih berat di babak Enam Belas Besar seperti Real Madrid, Barcelona atau Paris St. Germain, Bayern Munich, AS Monaco, dan Porto..

“Sedikit frustrasi tapi kami tahu saat turun minum, kami harus mencetak enam gol tanpa kebobolan. Saya rasa fakta kami harus mengeluarkan Flamini dan Ramsey mengurangi daya gedor di lini depan,” ucap Wenger kepada Sky Sports.

“Di babak kedua, kami memiliki lebih banyak masalah dalam mendikte permainan. Sayangnya, itu tidak cukup tapi kami finis dengan tiga belas poin dan kami tampil baik malam ini.”

“Kami memiliki penyesalan dengan pertandingan kami di Dortmund. Di kandang sendiri kami tampil baik. Secara keseluruhan kami menang empat dan sekali imbang tapi satu angka melawan Anderlecht di kandang kami menyesalinya,” imbuh dia.

Melawat ke Turk Telekom Arena, Arsenal tampil luar biasa di empat puluh lima5 menit pertama dengan memimpin tiga gol dari Galatasaray lewat Podolski dan dua gol Ramsey.

Galatasaray meningkatkan serangannya di babak kedua namun baru bisa mencetak gol di menit-menit akhir dan pertandingan ditutup dengan gol Lukas Podolski di injury time.

Dengan kemenangan ini, Arsenal duduk di posisi kedua klasemen akhir Grup D dengan tiga belas poin di bawah Borussia Dortmund yang memiliki angka yang sama tapi kalah selisih gol. Sedangkan Galatasaray finis sebagai juru kunci dengan satu poin.

Exit mobile version