Site icon nuga.co

Farhat “Bangkrut” dan Berkelit Disidang Cerai dengan Nia

Proses perceraian Farhat Abbas dengan penyanyi Nia Daniati mengalami ganjalan, karena belum menemukan titik penyelesaian masalah pembagian harta gono gini. Kedua pihak, dalam sidang Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Rabu siang, 12 Maret 2014, sepakat untuk bercerai, dan belum menemukan kesepakatan mengenai harta gono gini dan jaminan nafkah.

“Dalam kasus ini ada dua masalah yang ingin diselesaikan. Cerai dan harta gono gini. Ada dua minggu berbicara tentang gono gini, yang belum berhasil,” kata Abdul pengacara Nia Daniati di PA Jakarta Selatan, Rabu siang.

Menurut Abdul, selama dua minggu ini ia dan klienya menunggu jawaban dari pihak Farhat untuk masalah gono gini tersebut. “Selama dua minggu ini menunggu dari pihak Farhat dan lawyer-nya,” kata Abdul. “Rupanya beliau mempersiapkan jawaban untuk hari ini,” lanjutnya.

Abdul mengatakan pula, Nia memiliki alasan kuat untuk menuntut pembagian harta yang dimilikinya bersama Farhat selama dua belas tahun berumah tangga.

“Dalam perkawinnan memang itu harta bersama,” kata Abdul lagi.

Miftaahu Jannah, pengacara Farhat Abbas, mengungkapkan kliennya tidak mampu membiayai Nia Daniati Rp 100 juta per bulan. Yang mampu diberikan Farhat adalah Rp tujuh juta per bulan.

Lalu bagaimana tanggapan pelantun ‘Gelas-Gelas Kaca’ itu?

“Dia yang buat dia yang tanda tangan. Seharusnya komit dengan omongan janjinya apalagi itu semua tertulis,” katanya Nia Daniati yang datang dengan baju warna kuning bunga-bunga dan sedikit “nge=jreng” di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Saat ditanya lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya menyebabkan Farhat tidak mampu memberikan nafkah Rp 100 juta kepada Nia, ia pun enggan menanggapinya. Padahal saat sang juru bicara Farhat berulang tahun, pengacara kontroversial itu memberikan sebuah mobil Vellfire.

“Nggak tahu saya yang jelas kalian tahu beritanya seperti apa. Masyarakat luas juga tahu seperti apa jelasnya,” tegasnya.

Dahulu, Farhat pernah menyatakan dirinya akan memberikan nafkah sebanyak Rp 100 juta per bulan untuk Nia. Namun hari ini melalui kuasa hukumnya, Farhat meralat hal tersebut.

Miftaahul Jannah selaku kuasa hukum Fahat mengatakan, kliennya akan memberikan nafkah hanya sebesar Rp 7 juta per bulan. Lho kok plin-plan?

“Mungkin saat itu kondisi keuangan masih memungkinkan tetapi saat ini hanya mampu Rp tujuh juta. Jadi nafkah sesuai dengan kemampuan,” jelasnya..

Sidang akan dilanjutkan Rabu pekan depan, dengan beragendakan replik dan menghadirkan saksi dari pihak Nia Daniati.

“Pembagian harta, rumah atas nama Nia, rumah itu atas nama dia, dan ada juga mobil. Kemarin belum ada titik temu itu. Farhat ingin membagi dua kalau masalah rumah,” jelas Abdul.

“Kecuali mobil, mobil semuanya ke Nia, hanya rumah yang dimusyawarahkan,” lanjutnya.

Sebelum mendapatkan harta gono gini berupa rumah, Nia, dikatakan oleh Abdul, tak akan pergi dari kediamannya di Jakarta, yang telah dihuninya sejak 2002 itu. “Selama belum dibagi, Nia tetap tinggal di rumah itu. Farhat minta dijual dan dibagi dua, tapi Nia memertahankan rumah itu,” terang Abdul.

Dikatakan pula oleh Abdul, rumah tersebut dibeli oleh Nia ketika masih aktif sebagai vokalis.

Exit mobile version