Site icon nuga.co

Fatin Kembali “Ngangkot” ke Sekolah

Fatin Shidqia Lubis kembali ke sekolah. Dan Fatin akan kembali “ngangkot.” Artinya, kembali naik angkot. Itu rutinitas keseharian sebagai anak sekolahan yang akan dijalani Fatin dihari-hari sekolahnya nanti. Rutinitas yang akan ia ulang lagi setelah empat bulan “absen” ketika ia menjadi finalis X-Factor Indonesia.

Siapkah Fatin? “Ya, siaplah. Aku kan memang anak sekolahan. Anak kelas dua yang tahun ini, kalau nggak tinggal kelas akan jadi murid kelas tiga,” katanya dengan santai dan tergelak.

Sebagai murid sekolahan, Fatin tidak memiliki persiapan khusus. Yang dilakukan pemenang X-Factor Indonesia pertama ini siap saja kembali ke sekolah. Senang. Dan bisa kumpul serta heboh dengan teman-teman. Selain senang, untuk kembali ke sekolah Fatin juga mempersiapkan diri dengan peralatan tulisnya.

“Persiapannya kecil-kecilan. Mau ujian juga kan. Paling ngangkot lagi, paling bawa pensil dua,” kata Fatin kepada kontributor “nuga.co,” Afrida, di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu.

Fatin mengakui, selama berada empat bulan di karantina banyak ketinggalan materi pelajaran. Fatin harus banyak bertanya kepada teman-temannya dan menggunakan sistem belajar kebut semalam menjelang ujian nanti.

“Persiapannya tanya-tanya ke temen, ini pelajarannya gimana, materinya apa, udah sampai mana saja. Makanya entar pakai sistem belajar kebut semalam nih jadinya. Lirik juga, materi juga,” pungkasnya.

Sejak menjadi finalis X-Factor Indonesia dan dikenal banyak orang, Fatin Shidqia Lubis memang “mengabaikan” materi pelajaran sekolah. Awalnya ia masih dikirimi sang ayah materi-materi yang harus dia pelajari. Tetapi memasuki pekan-pekan terakhir ia tak sempat lagi mengikuti pelajaran. Waktunya, latihan dan latihan.

Tentang ketenarannya, dengan sederhana dan jujur, Fatin mengaku sempat merasa terkekang. Namun, akhirnya dia menyadari hal tersebut telah menjadi risiko yang harus dihadapinya. Apalagi, dia sudah menanamkan pandangan itu sejak masuk lima besar.

“Enggak terkekang sih, tapi enggak munafik ada rasa-rasa kayak gitu. Tapi aku ya waktu masuk lima besar juga aku tahu kalau aku sudah dikenal, jadi risikonya dari awal aku sudah tahu, jadi buat aku wajar-wajar saja sih,” kata Fatin.

Agar tidak mudah dikenali, Fatin pun mengakalinya dengan memakai masker saat bertandang ke rumah temannya. “Soalnya aku juga kemarin main ke tempat teman aku, terus aku ngangkot, tapi aku pakai masker,” tandasnya.

Tentang pacar? Fatin mengatakan,” ne..ne.. nantilah. Belum kepikir dulu.” Sedangkan lelaki yang dikait-kaitkan dengan dirinya Fatin mengatakan, hanya sebatas kawan. Ia menyebut Mikha Angelo hanya kawan. “Sohib,” gitu Mbak.

“Belum kepikir,” katanya ketika ada orang menyebut beberapa nama. Sementara itu, orangtua Fatin Shidqia, Bahari Lubis memaklumi bila anaknya dekat dengan pria. Sebagai orangtua, Bahari tidak mempermasalahkan anaknya dekat dengan lawan jenis.

“Saya kenal Fatin, dia cepat dekat dengan siapa pun,” kata Bahari Lubis. Ketika di karantina ia tidak hanya dengan Mikha Angelo, Fatin juga mengaku dekat dengan peserta-peserta lainnya seperti Dicky Adam dan Isa Raja.

“Ya dia suka cerita dekat dengan Dicky Adam, Isa Raja. Saya bilang biarkan saja begitu. Justru orang harus dekat dengan siapa pun, biarkan saja. Kita juga pernah muda kok,” katanya.

Exit mobile version