“Penyakit” lupa?
Ya, ingatan manusia bisa berubah-ubah. Bahkan, hanya berjarak satu menit saja kita bisa lupa dimana benda yang baru saja kita letakan.
Ada banyak faktor yang memengaruhi daya ingat, tetapi sebagian besar disebabkan karena kita kurang berkonsentrasi.
Untuk menyiasatinya, ada cara sederhana yang bisa membuat kita mengingat apapun hanya dalam waktu lima5 menit. Cara ini sangat berguna bagi kalian yang memiliki sifat pelupa.
Beberapa minggu yang lalu lewat akun twitternya, Nielsen – seorang fisikawan kuantum, penulis sains dan peneliti pemograman komputer – membagi metode yang dia gunakan untuk menyimpan informasi tanpa batas waktu.
Teknik yang dia gunakan adalah sesuatu yang telah banyak diketahui oleh banyak orang, yaitu flashcard.
Selama dua tahun terakhir jenius asal Autralia ini diklaim berhasil menghafal sekitar 9.000 kartu, yang menguntungkan hidupnya secara keseluruhan.
Nielsen menggunakan sebuah aplikasi yang disebut Anki di desktop dan ponselnya, di mana ia menyimpan flashcard digital yang bisa dilihat sewaktu-waktu sepanjang hari.
Dia menghabiskan sekitar dua puluh menit dalam sehari untuk memeriksa flashcard tersebut sembari melakukan hal lain seperti menunggu antrian di toko kopi.
Cara ini telah memungkinkannya untuk memahami topik yang rumit seperti AlphaGo, sebuah program komputer.
Keuntungan memanfaatkan ‘pengulangan berjarak’ atau pengulangan yang dilakukan dengan jeda waktu tertentu sebagai teknik belajar telah dieksplorasi di masa lalu.
Pada dua tahun lalu, Sean H. K. Kang, seorang direktur laboratorium kognisi dan pendidikan di Dartmouth College, menyelidiki bagaimana ‘pengulangan berjarak’ dapat memberi manfaat bagi siswa di Amerika yang tak memiliki kinerja baik secara akademis dalam matematika, sains, dan membaca, sebagaimana siswa di negara lain.
Dia menyimpulkan bahwa menggabungkan pengulangan berjarak ke dalam pendidikan dapat memperbaiki hasil ujian sekolah para siswa.
Menurut Nielsen, penggunaan flashcards ia tingkatkan secara bertahap selama beberapa tahun terakhir. Hal ini diakuinya bisa mengendalikan kemampuan ingatannya.
“Perubahan terbesar adalah ingatan bukan lagi kejadian sembarangan, apalagi kesempatan,” tulis Nielsen lewat akun twitternya.
Menurutnya, mengingat sesuatu, dengan sedikit usaha dapat membuat pilihan pada ingatan. Jika menghapal merupakan suatu kemungkinan yang akan menyelamatkannya selama 5 menit masa depan, metode ‘pengulangan berjarak’ ini sangat efektif untuk dkiterapkan.
“Waktu yang diharapkan untuk mengulas dalam hidup ini adalah kurang dari lima menit, dnegan kata lain, butuh kurang dari lima menit untuk belajar…selamanya,” tulisnya.
Ada beberapa alasan yang bisa membuat Anda tiba-tiba lupa mau berbuat apa.
Para peneliti telah membuktikan bahwa keluar dari ruangan bisa membuat otak seolah-olah di-reset atau disetel ulang.
Anggaplah bahwa otak Anda sama seperti sistem komputer. Anda mungkin sudah menjalankan beberapa perintah, salah satunya mengambil air minum di dapur. Kemudian, Anda bangkit dari tempat duduk dan meninggalkan ruang kerja Anda.
Tindakan meninggalkan ruang kerja sama seperti mematikan dan menyalakan kembali sistem Anda.
Akibatnya, perintah yang tadinya sedang dijalankan terhapus dari sistem secara tiba-tiba. Maka, sesampainya di dapur Anda jadi bingung apa yang hendak dilakukan.
Hal ini terjadi karena rumitnya cara kerja otak manusia. Segala informasi yang disimpan dalam ingatan Anda tidak selalu siap sedia dan bisa diambil kapan pun.
Beragam informasi dan perintah dalam otak juga punya masa berlaku. Jika informasi atau perintah tersebut dirasa sudah tidak relevan, otak akan membuangnya dari ingatan jangka pendek.
Ketika Anda keluar dari suatu ruangan, otak menganggap bahwa informasi dan perintah yang tadinya di proses di ruangan tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Informasi itu akan kemudian dibuang supaya ada cukup ruang bagi informasi dan perintah baru lainnya. Maka, keputusan yang Anda buat di suatu ruangan bisa terlupakan ketika Anda pindah tempat.
Kalau Anda sering tiba-tiba lupa akan suatu hal, bisa jadi Anda sedang merasa cemas berlebihan.
Menurut dr. Maria Caserta, seorang ahli psikiatri klinis dari University of Illinois di Amerika Serikat, kecemasan yang tidak Anda sadari sepenuhnya ini bisa membuat pikiran tidak fokus. Karena pikiran Anda jadi ke mana-mana, Anda tidak bisa mengingat dengan jelas apa saja yang harusnya Anda kerjakan.
Jika Anda sering tiba-tiba lupa karena memendam kecemasan, tenangkan diri dengan mengambil napas dalam.
Setelah tenang, ulangi lagi tindakan Anda yang terakhir kalinya, seolah-olah sedang reka ulang kejadian. Hal ini akan membantu otak menata dan mengolah informasi dengan lebih rapi.
Apakah Anda sedang mengerjakan banyak hal sekaligus? Jika ya, tak heran kalau Anda bisa tiba-tiba lupa mau melakukan apa.
Pengamatan yang dilakukan oleh dr. Maria Caserta menunjukkan bahwa otak manusia hanya bisa benar-benar fokus melakukan dua sampai empat hal sekaligus.
Lebih dari itu, segala detail dan informasi yang masuk ke otak jadi kacau-balau. Ini karena berbagai saraf dan neuron di otak jadi terlalu aktif, tapi tidak ada prioritas yang jelas untuk memandu kerja otak.
Maka, otak akan kesulitan menyimpan informasi tersebut ke dalam ingatan jangka pendek atau panjang.
Tiba-tiba lupa bukanlah hal yang berbahaya. Hal ini bisa terjadi pada siapa pun, bahkan anak kecil dan orang muda sekali pun.