Sebuah penelitian terbaru datang dengan berita mengejutkan.
Perempuan yang mengonsumsi kontrasepsi akan mengalami perubahan bentuk otak.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang mengungkapkan perubahaan cara kerja tubuh perempuan akibat pil KB.
Penelitian ini menunjukkan steroid sintesis yang biasa terdapat dalam pil kontrasepsi bisa mengecilkan bagian tertentu dari otak perempuan.
Tak hanya itu, zat ini juga mengubah fungsi bagian tersebut.
Tiga tahun lalu, ahli saraf dari University of California, Los Angeles mencoba mencari tahu tentang potensi perubahan bentuk otak perempuan ini.
Mereka memindai otak sembilan puluh perempuan, baik yang menggunakan pil kontrasepsi atau tidak.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa dua wilayah otak utama lebih tipis pada perempuan yang menggunakan pil kontrasepsi.
Kedua wilayah tersebut adalah korteks orbitofrontal lateral dan posterior cingulate cortex.
Uniknya, kedua wilayah ini terlibat dalam regulasi emosi, pegambilan keputusan, dan respons hadiah.
Bisa jadi inilah alasan beberapa perempuan mengalami efek perubahan suasana hati saat mengonsumsi pil kontrasepsi.
“Beberapa perempuan mengalami efek samping emosional negatif dari mengonsumsi pil kontrasepsi oral, meski temuan ilmiah yang diselidiki telah tercampur,” ungkap Nicole Petersen, penulis utama penelitian ini kepada Huffington Post
“Jadi, mungkin saja perubahan pada korteks orbitofrontal lateral ini terkait dengan perubahan emosional yang dialami beberapa perempuan saat menggunakan pil kontrasepsi,” imbuhnya.
Sayangnya, temuan ini didasarkan pada pengujian ukuran sampel yang kecil. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya penelitian terkait bentuk otak akibat pemakaian pil kontrasepsi.
Sebelumnya, pada delapan tahun lalu, tim dari Austria juga menemukan bahwa pil kontrasepsi bisa mengubah bentuk otak yang terkait dengan pembelajaran, memori, dan reglasi emosi.
Hanya saja, penelitian pada tahun itu menunjukkan penebalan pada wilayah-wilayah otak, bukan menipiskannya.
Dengan kata lain, temuan baru ini bertentangan dengan milik tim Austria. Meski begitu, dua temuan tersebut sama-sama membuktikan bahwa pil kontrasepsi mengubah bentuk otak para perempuan konsumennya.
“Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah penipisan kortikal di area ini terkait perubahan perilaku, dan juga untuk mengidentifikasi apakah penggunaan secara kausal atau hanya secara tidak langsung terkait dengan perubahan morfologi otak,” tulis para peneliti dalam jurnal Human Brain Mapping.
Bagi Anda pengguna pil kontrasepsi, jangan buru-buru takut. Sebab, belum ada bukti bahaya dari kondisi penipisan wilayah otak tersebut.
“Kemungkinan bahwa suatu bentuk kontrasepsi kimia yang diterima memiliki kemampuan mengubah struktur kasar otak manusia adalag penyebab gangguan kecemasan, bahkan jika perubahannya sangat kecil untuk saat ini,” ujar Craig Lensey dari University of Richmond, AS yang tak terlibat penelitian ini dikutip dari Science Aler
“Bagaimanapun, perempuan harus memiliki semua informasi medis dan neurobiologis yang dapat mereka gunakan untuk menentukan keputusan kontrasepsi pribadi apa yang mereka pilih,” tutupnya.