Saat kantuk menyerang dan pekerjaan masih menumpuk, apa yang harus Anda lakukan. Minum kopi?
Sebuah riset di Inggris, yang dilakukan “Katrina Webb,” untuk “Nescafe Alegria, didapat kesimpulan bahwa pekerja yang minum kopi lebih bahagia, humoris dan berpenghasilan lebih tinggi dari peminum lainnya
Riset oleh “Katrina Webb,” dilakukan melalui kuisioner online terhadap pelanggannya di Inggris. Mereka ditanyai secara acak tentang penghasilan dan posisi mereka di tempat kerja
“Webb” tak dapat memastikan apakah kopi membuat orang berpandangan lebih jauh ke depan. Atau mereka minum kopi karena ingin mencapai sukses.
Dalam survei juga terlihat bahwa peminum kopi mencintai pekerjaannya yang nyatanya lebih kompetitif. Juga terungkap peminum kopi mmemiliki kegembiraan kala berada di kantor.
‘Peminum kopi lebih suka di kantor, sementara peminum teh lbih suka bersenang-senang di luar kantor,’ demikian ungkap Webb pada beberapa media di Inggris.
Studi juga memperlihatkan peminum kopi jarang terlambat ke kantor. Mereka juga lebih suka tinggal lebih lama setelah jam kantor, dua kali dalam minggu kerja biasa. Lebih banyak dari mereka mendapat minimal satu kali promosi dalam 5 tahun.
Peminum kopi cenderung tak suka bergossip dengan teman kerja sementara menikmati minumannya dan mereka lebih memilih berselancar di internet saat bekerja.
Kafein memang sering diteliti secara kontroversial. Tetapi orang sering lupa, bahwa kafein tak dapat mengembalikan kemampuan konsentrasi, analisa, ketelitian, kewaspadaan dan jauh lebih penting, kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Hanya tidurlah yang dapat mengembalikan vitalitas kita.
Bagaimana dengan tempat kerja yang menyediakan kopi untuk meningkatkan produktivitas pekerjanya? Tidak salah, tetapi sebaiknya kita mulai mengatur konsumsi kopi. Jika sepanjang hari terus bolak-balik pantry untuk menyeduh kopi, tentu ada yang salah dengan kesehatan tidur.
Ketika kantuk menyerang dan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, biasanya pekerja kantora akan langsung mengandalkan kopi. Padahal, kantuk merupakan isyarat dari tubuh agar kita beristirahat.
Kopi memang mengandung kafein yang bisa membuat kita lebih bersemangat dan merasa bisa fokus. Saat mengantuk, sebenarnya, yang dibutuhkan adalah tidur, bukan kopi.
Sampai saat ini belum ada satu zat pun yang bisa menggantikan efek restoratif tidur.
Kafein hanya akan memberikan efek bugar dan secara emosi lebih positif, tetapi kemampuan otak yang sudah lelah tidak bisa dibantu dengan kafein.
Jika kantuk datang di siang hari, disarankann untuk tidur siang sebentar. Luangkan saja tidur siang sekurangnya dua puluh menit menit. Kita pasti akan bangun segar dengan semangat dan kemampuan bekerja lebih optimal.