Site icon nuga.co

Stres Itu Penyakit “Gaya Hidup” Buruk

Stres?

Ya, siapa yang tidak pernah mengalaminya.

Mereka yang tinggal di kota besar pasti tak luput dari kasus ini.

Bisa macam-macam pemicunya.

Karena pekerjaan atau bisa dengan jalanan yang macet.

Imbasnya, stres dianggap hal biasa.

Namun ternyata kondisi stres tersebut bisa jadi berbahaya.

Stres itu lebih berbahaya dibandingkan Anda mengonsumsi gula yang banyak. Ini prinsip dasar

Stres itu meningkatkan adrenalin, dan adrenalin akan meningkatkan gula dalam tubuh dengan sangat cepat. Hanya dalam hitungan menit.

Kondisi stres yang dialami seseorang akan memicu tubuh memproduksi hormon Epinephrine atau yang juga dikenal sebagai adrenalin.

Epinephrine ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal.

Hormon epinephrine biasa dihasilkan tubuh sebagai respon fisiologis ketika seseorang berada dalam kondisi tertekan, seperti saat akan dalam bahaya, diserang, dan berusaha bertahan hidup.

Kondisi ini disebut fight-or-flight response.

Dengan kehadiran epinephrine ini, tubuh akan mengalami kenaikan aliran darah ke otot atau jantung sehingga berdetak lebih kencang, serta pembesaran pupil mata.

Selain itu, epinephrine menaikkan gula darah dengan cara meningkatkan pelepasan glukosa, gugus gula paling sederhana, dari glikogen yang beredar dalam darah.

Setelah itu, epinephrine juga meningkatkan pembentukan glukosa dari asam amino atau lemak yang ada pada tubuh.

Nah ini bahayanya. Begitu gula darah melonjak drastis, pankreas akan otomatis menghasilkan insulin untuk mengendalikan gula darah.

Nah kalau sering mengalami kondisi seperti ini, insulin pada pankreas akan ‘habis’ atau jadi bermasalah.

Kondisi stres yang terus berlangsung dalam rentang waktu yang lama, membuat pankreas menjadi tidak dapat mengendalikan produksi insulin sebagai hormon pengendali gula darah.

Kegagalan pankreas memproduksi insulin ‘tepat pada waktunya’ ini yang menyebabkan rangkaian penyakit metabolik seperti diabetes mellitus.

Bila ditambah dengan gaya hidup yang buruk, kurang olahraga, serta memiliki faktor risiko diabetes, maka bukan tidak mungkin penyakit yang diidentikkan dengan penyakit perkotaan tersebut akan terjadi.

Gula memang menjadi penyebab diabetes, tapi stres, bisa jadi pemicu terjadinya diabetes lebih cepat.

“Jadi sebenarnya konsumsi gula itu bukannya dihilangkan, tapi dikurangi. Sedangkan kalau bisa, hindari hal yang dapat membuat stres akut,” terangnya

Berjuang menyeimbangkan antara kesibukan bekerja dengan hidup sehari-hari seringkali ‘menelan korban’.
Ada yang harus mengorbankan keluarga dan ada juga yang harus mengorbankan karier mereka di kantor.

Hal ini bisa memicu stres dalam kehidupan sehari-hari.

Namun ada beberapa cara untuk membantu menjaga kehidupan yang sehat, bebas stres dan juga lebih santai.

Exit mobile version