Pria? “Ya iseng. Bahkan, terkadang, mesum.” Itu yang disimpulkan oleh Dr Terri Fisher, professor dari Ohio State University’s Mansfield, tentang pikiran lelaki terhadap perempuan dalam sebuah penelitiannya yang dipublikasikan oleh “Jurnal Sex of Research.”
Benarkah? Penelitian yang dipimpin langsung oleh Dr Terri Fisher, melibatkan sejumlah mahasiswa dan mahasiswi yang terdiri dari 163 perempuan dan 120 pria. Para ilmuwan yang tergabung dalam penelitian itu melacak pola pikir responden dengan alat penghitung digital atau “tally counters”, yang memuat berbagai foto serangkaian aktivitas manusia, yakni makan, tidur dan seks.
Libido pria, bisa dibilang bagaikan gunung merapi aktif, bisa meletus kapan saja. Setelah mengamati pola pikir perempuan dan pria, penelitian di Ohio itu membeberkan hasil studi mengenai perilaku berpikir manusia terhadap seks, terutama pria, dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut rilis dari hasil penelitian itu, sebanyak 59 responden diminta melacak foto orang sedang makan, 61 responden diminta melacak foto orang terlelap. Kemudian, seluruh responden diminta untuk melacak berbagai foto seksi dan lainnya yang berkaitan dengan seks.
Hasilnya, responden pria memikirkan makanan sebanyak 18 kali per hari dan mengantuk 11 kali sedangkan responden perempuan memikirkan makanan sebanyak 14 kali per hari dan mengantuk 8.5 kali. Dalam hal seks responden pria diketahui memikirkannya sebanyak 19 kali per hari, sementara responden perempuan hanya 10 kali per hari!
Kesimpulannya, dalam satu hari pria bisa membayangkan seks setiap tujuh detik. Dan bila diakumulasikan, selama sekitar 16 jam dalam kondisi terjaga, pria memikirkan tentang seks sebanyak 8000 kali, wow!
Makan, tidur dan seks, dalam ilmu psikologi diklaim sebagai tiga kebutuhan dasar manusia. Maka dari itu, penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Sex of Research ini hanya mempelajari perilaku berpikir manusia berlandaskan tiga hal tersebut.
“Kami menemukan perbedaan signifikan dari pola pikir pria dan perempuan. Tidak hanya seks saja, ternyata cara dan jalan berpikir pria dan perempuan secara merata, sama sekali berbeda. Dan temuan ini terbilang signifikan dan dapat dipercaya.’’ ujar Fisher, seperti yang dikutip dari laman CBN News.
Memang lelaki tak mau mengungkapkan pikirannya tentang seks secara berterus terang. Makanya tak perlu menunggu pria mengatakan apa yang sedang dipikirkannya.
Makanya pahamilah pikirannya dengan membaca gerak tubuh atau gestur secara kasat mata.
Kalau seorang lelaki sedang berbohong, dia seringkali menggaruk hidung atau telinganya. Ketika pria merasa khawatir kebohongannya akan terungkap, detak jantungnya meningkat dan aliran darah naik ke hidung, telinga, dan dagu. Alhasil, kondisi ini membuat bagian tubuh tersebut menjadi gatal.
Jika sudah seperti ini, yang bisa Anda lakukan agar tak terjebak dengan kebohongannya adalah memasang wajah paling ramah. Lalu berikan si dia pertanyaan yang menunjukkan seakan-akan Anda penasaran. Jangan tunjukkan sikap menuduh, kata Leslie Seppinni, PsyD, terapis pernikahan dan keluarga di Los Angeles.
Anda juga perlu lebih sabar mendengarkan ceritanya, dari pertanyaan pancingan yang Anda buat. Lama-kelamaan dia akan terperangkap sendiri dalam kebohongannya, dan Anda menemukan fakta yang sebenarnya.
Tanda lain dari cara berpikir lelaki dengan geraknya bisa juga diamati kalau ia membawa berita buruk. Dia akan mengatupkan bibir. Ketika pria ingin mengeluarkan sesuatu hal dari dalam dirinya, mulutnya menjadi tegang. Lalu pria akan menekan bibirnya, yang menunjukkan dia tidak bisa memutuskan mana yang terbaik. Atau membuka mulutnya dan bicara apa adanya tentang kabar buruk, atau sebaiknya diam saja.
Anda bisa membuatnya mengaku mengenai perbuatannya yang buruk bagi hubungan. Katakan saja kepadanya bahwa dia terlihat sangat bingung, lalu berikan pertanyaan pancingan seperti “Mungkin ada yang ingin kamu bicarakan, kok terlihat bingung sekali?”
“Jangan tunjukkan reaksi berlebihan. Cobalah tunjukkan ekspresi netral agar pria tak mengubah niatnya untuk mengungkapkan berita buruk, meskipun nantinya akan mengecewakan Anda,” kata Scott Haltzman, MD, pengarang buku The Secrets of Happy Families.
Nah ini dia tanda kalau dia terusik. Ketika pria merasa tidak nyaman dan pertahanan dirinya terkoyak, dia akan memegang jam tangannya seakan-akan memperbaiki posisinya. Sikap ini menunjukkan pria memproteksi dirinya sendiri karena egonya mulai terusik.
Pria suka menjadikan dirinya seperti pahlawan. Jadi, ketika atasan atau pasangannya bersikap merendahkan dirinya, kepercayaan dirinya bisa jatuh.
“Ketika perasaan pria tersakiti, dia akan merasa kehilangan kekuatan dirinya,” kata Haltzman. Ia menyarankan sebaiknya Anda memberikan waktu baginya untuk menyendiri dan mendapatkan kembali kontrol dirinya.
Ada hal lain dari geraknya kalau dia bimbang, Pria seperti menyembunyikan sesuatu di tangannya. Saat mulai mempertanyakan kelanjutan hubungannya bersama pasangan, dia juga akan menghindari intimasi.
“Cara pria mencari solusi dan membuat keputusan tentang hubungannya adalah dengan menciptakan jarak fisik dengan pasangan. Saat pria melakukan ini, dia sedang berproses dengan perasaannya,” kata pakar body-language, Patti Wood.
Respons terbaik yang bisa Anda lakukan sebagai pasangannya adalah membuka dirinya. Posisikan diri Anda untuk siap menerima atau mendengar apapun yang ingin disampaikannya. Ajak dia bicara dan terbuka. Beruntung jika pria mau membuka dirinya. Jika pun tidak, berikanlah ruang dan waktu kepadanya untuk menyendiri dan memikirkan solusinya, kata Haltzman.