Site icon nuga.co

Usia Wanita Lebih Panjang dari Lelaki

Siapa yang lebih panjang usianya di antara lelaki dan wanita?

Jawabnya tuntas. Wanita!

Yang, sebuah penelitian baru kembali menegaskan bahwa usia harapan hidup wanita lebih tinggi dari pria.

Dengan kata lain, kaum hawa punya usia yang panjang dibanding kaum adam.

Lantas?

Studi lainnya juga menyebut, usia panjang itu bukannya tanpa kekurangan.

Harapan hidup wanita memang lebih lama, tapi mereka dibebani dengan fisik yang lemah.

Melansir Reuters, para ilmuwan melakukan studi pada pasien Medicare yang berusia enam puluh lima tahun ke atas.

Medicare merupakan program kesehatan bagi kaum lanjut usia.

Studi dilakukan guna mencari tahu bagaimana kelemahan dan cacat fisik memengaruhi aktivitas harian.

Para ilmuwan juga mengikuti pasien untuk mengetahui harapan hidup mereka.

Data dikumpulkan secara berkala selama tiga periode sejak tiga puluh empat tahu silam.

Selama jangka waktu tersebut, diketahui rata-rata wanita hidup hingga usia delapan puluhan tahun, selama penelitian.

Sementara pria tidak sampai ke usia tersebut.

Tapi, usia panjang tersebut tidak serta-merta dibarengi dengan kesehatan.

Malah, hasil studi menunjukkan bahwa tiga puluh persen wanita berusia enam puluh lima tahun ke atas punya kondisi fisik yang lemah dan bahkan lumpuh.

Sementara, pria kendati tidak berusia panjang, punya kondisi fisik yang lebih baik.

Hanya dua puluh dua persen dari pria berusia enam puluh lima tahun ke atas yang punya fisik lemah atau lumpuh.

Sayangnya peneliti tidak bisa menemukan penyebab kelemahan fisik pada wanita di usia lanjut.

Namun disinyalir hal itu berkaitan dengan kebiasaa wanita meremehkan kesehatan di usia muda, selain gaya hidup tidak sehat.

“Tidak hanya itu, wanita juga kerap mengalami keterbatasan finansial di usia tua sehingga tidak bisa mengakomodasi perawatan kesehatan yang memadai,” ujar Vicki Freedman dari Institute for Social Research di University of Michigan, yang juga merupakan kepala penelitian.

Kelemahan fisik membuat kaum wanita sulit melakukan aktivitas harian termasuk merawat diri sendiri, seperti mandi, memasak, berbelanja atau menyetir.

Hal tersebut bukan hanya membebani secara fisik, melainkan juga secara finansial karena banyak yang memilih petugas profesional untuk merawat lansia.

Studi tersebut dipublikasikan di American Journal of Public Health beberapa hari lalu.

Sebuah riset lainnya yang juga menyangkut wanita menemukan, perempuan cenderung membutuhkan tidur lebih banyak daripada pria karena otaknya yang kompleks.

Para peneliti mendapati bahwa wanita membutuhkan waktu tidur dua puluh menit lebih lama dibandingkan pria, mengingat otak wanita bekerja lebih keras pada siang hari.

Studi yang dilakukan di Inggris ini menguji ratusan partisipan yang terdiri dari pria dan wanita dengan umur setengah baya.

“Salah satu fungsi utama tidur adalah untuk memberikan waktu perbaikan pada otak,” ujar penulis kajian tersebut, Jim Horne, seperti dilansir dari Independent.

Horne yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Pusat Penelitian dan Riset Tidur di Universitas Loughborough itu juga menjelaskan bahwa pada saat tidur, bagian korteks di kepala berhenti terhubung dengan syaraf.

“Saat tidur terlelap, korteks yaitu bagian otak yang bertanggung jawab atas ingatan, bahasa dan hal-hal lain, tidak terhubung dengan syaraf dan masuk dalam mode perbaikan,” katanya.

Dia menambahkan, jumlah jam tidur yang dibutuhkan wanita pun tergantung dengan kompleksitas dan intensitas kegiatan otaknya selama satu hari penuh.

Menurutnya, makin banyak seseorang menggunakan otak dalam satu hari, maka otak butuh lebih banyak waktu untuk memperbaiki diri. Dengan kata lain, waktu tidur yang lebih lama.

“Wanita cenderung melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Artinya mereka menggunakan otak mereka lebih dari pria. Karena itu pula, kebutuhan tidur kaum wanita sangat besar,” ujarnya.

Meski demikian, Horne juga menyatakan, bahwa pria yang bekerja dalam lingkungan yang kompleks dan melibatkan pembuatan keputusan juga cenderung membutuhkan tidur lebih banyak daripada pria biasanya.

Studi soal tidur juga menemukan bahwa wanita yang mengalami kekurangan waktu tidur akan mengalami beberapa efek psikologis seperti perasaan tertekan, depresi, dan mudah marah.

Exit mobile version