DIPANGKASNYA kewenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, otomatis menyebabkan mantan ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ini sakit hati. Bukan hal yang tak mungkin jika Anas, memilih menyebrang ke partai lain.
“Bisa saja Anas menyebrang partai lain. Karena Anas sakit hati, kecewa karena dilengserkan dengan kasar sekali oleh SBY,” kata Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah.
Saya kira, lanjut Iberamsjah, tidak akan ada pertarungan terbuka dalam Rapimnas Partai Demokrat. SBY dinilai sangat kuat untuk dilawan.
“Anas akan menunggu momentum datang untuk melawan SBY, dengan cara-cara melemahkan Partai Demokrat dari dalam. Itu politik halus,” ungkapnya.
Meski saat ini posisi Anas lemah di internal PD, namun bukan berarti dia akan mengurangi safari DPC dan DPD. “Dua tahun terakhir Anas bergerilia, dia akan antisipasi dan berhitung soal cara apa melawan SBY dan mampu meninggalkan pukulan telak,” tukasnya.
Seperti yang diketahui badai yang menerjang PD hingga saat ini belum kunjung usai. Bahkan belakangan disebut-sebut perang dingin antara Anas Urbaningrum dan SBY semakin meruncing.
Perang dingin tersebut diduga sudah dimulai sejak Kongres PD tahun 2010 lalu. Dimana, SBY bersama kubunya mendukung Andi Mallarangeng sebagai Ketua Umum PD. Namun, alhasil, Anas bersama loyalisnya berhasil merebut kursi nomer satu di partai berlambang bintang Mercy itu.
Di ujungnya, kini, SBY kembali mengambil keputusan melalui rapat Majelis Tinggi untuk memangkas kewenangan Anas sebagai Ketua Umum terkait dengan anjloknya elektabilitas PD