Serangan “hacker” global dengan nama sandi “OpSaveGaza” yang dihimpun oleh “AnanGhost” sejak Jumat, 11 Juli 2014, “mendarat” di server berita harian Israel, Haaretz yang menyebabkan terhentinya seluruh aktifitas jaringan komputer media prestise terbitan Tel Aviv itu.
Warga Israel yang juga rata-rata adalah pembaca Haaretz menerima pesan singkat dari akun tersebut. Pesan dengan bahasa Inggris yang kacau itu berisi informasi bahwa sebuah roket dari Gaza telah berhasil menghancurkan pabrik petrokimia Israel yang terletak di Haifa. SMS itu menyarankan warga Haifa untuk dievakuasi. Demikian dikutip dari i24.com.
Tidak hanya satu pesan yang masuk ke ponsel para pembaca Haaretz, tapi dua SMS. Dalam SMS kedua diberitakan bahwa sebanyak 25 warga Israel telah terbunuh karena roket yang menghantam pabrik petrokimia di Kota Haifa.
Dilansir melalui Haaretz.com, 11 Juli 2014, SMS yang dikirim pada 9 Juli lalu tersebut merupakan SMS palsu. Rupanya, sebelum mengirimkan SMS, hacker telah masuk terlebih dahulu ke dalam server Haaretz dan melumpuhkan jaringannya kala itu. Tidak lupa, hacker juga mengambil data-data pembaca termasuk informasi nomor telepon.
“Sepertinya hanya pemiliki iPhone yang menjadi target pengiriman SMS palsu itu. Kami tidak memiliki layanan pengiriman SMS. Kami hanya memiliki layanan update berita. Itupun kami kirimkan melalui sistem notifikasi ke pengguna melalui aplikasi smartphone. Untuk sistem tersebut, kami yakin masih aman,” ujar pihak Haaretz.
Setelah mengetahui adanya sms palsu yang bertebaran di antara para pembaca mereka, Haaretz langsung mengirimkan klarifikasi dalam dua bahasa. Bahasa Inggris dan Bahasa Hebrew. Dalam pesan tersebut dikatakan bahwa dua SMS sebelumnya bukan berasal resmi dari Haaretz.
Meski belum jelas siapa hacker yang telah berhasil masuk ke server Haaretz namun pihak keamanan negara zionis itu menuduh Hamas. Menurut Haaretz dan pihak keamanan zionis, sms tersebut dikirim untuk menyerang psikologis warga Israel sehingga menimbulkan ketakutan dan panik.
Perang psikologis ini merupakan kali ke sekian yang menghantam Israel. Serangan yang sama pernah dilancarkan 20 bulan lalu.
Kala itu, hacker berhasil membuat akun email dan Facebook page palsu. Akun-akun ini disebar untuk mengaburkan informasi seolah-olah Hamas yang sukses menghabisi Israel. Berita palsu seperti ini otomatis akan membuat takut warga.
Sampai saat ini, situs Haaretz telah pulih dan aktif di dunia online.