Site icon nuga.co

Mengatasi Perasaan Sensitif Yang Berlebih

So pasti, perasaan dan emosi yang dirasakan setiap orang berbeda-beda.

Ada yang lebih cuek tetapi ada pula orang yang memiliki perasaan yang lebih sensitif. Orang yang lebih sensitif cenderung mudah tersinggung bahkan memikirkan perkataan atau tindakan orang lain secara berlebihan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi perasaan yang terlalu sensitif agar tetap memiliki pikiran yang tenang?

Ternyata, beberapa orang memang terlahir dengan perasaan yang lebih sensitif dari kebanyakan individu.

Dilansir dari Psychology Today, orang dengan sensitivitas tinggi memiliki otak yang sedikit berbeda dan mudah terpicu oleh rangsangan dari luar.

Bentuk rangsangan tersebut tidak selamanya bersifat emosional, tetapi juga dapat berupa informasi sensorik. Hal ini membuatnya jauh lebih sensitif terhadap suara, cahaya, bahkan bau.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Ya, otak orang-orang yang sensitif memiliki insula yang sangat aktif. Insula merupakan bagian otak yang berkaitan dengan persepsi terhadap hal-hal di sekitar.

Tidak heran jika karakteristik ini banyak ditemukan pada seniman dan penulis karena berkaitan erat dengan kreativitas serta rasa empati yang tinggi.

Di saat bersamaan, orang-orang yang terlalu sensitif rentan mengalami masalah mental karena mereka sering kali kewalahan dengan perasaan mereka sendiri.

Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian dalam Personality and Individual Difference pada tahun 2014.

Dalam penelitian tersebut, perasaan yang terlalu sensitif dapat dihubungkan dengan adanya gen 5-HTLPR, yang sering kali ditemukan pada kondisi-kondisi psikologis seperti depresi.

Terkadang, memiliki perasaan yang lebih sensitif dari orang lain dapat menguntungkan Anda dalam beberapa hal. Misalnya, mempunyai perasaan empati serta toleransi yang tinggi.

Namun, hal ini juga membuat Anda lebih mudah mengalami stres, yang dapat muncul dari berbagai hal.

Konflik dengan teman, kritik dari atasan di tempat kerja, bahkan ekspektasi tinggi dari anggota keluarga juga dapat memicu stres.

Untungnya, kondisi ini dapat Anda hadapi dan atasi dengan melakukan beberapa langkah.

Ada  langkah yang  bisa Anda lakukan untuk mengatasi perasaan yang sensitif:

Langkah awal yang paling penting dimulai dari diri Anda sendiri. Cobalah untuk mengenali perasaan apa yang sedang Anda rasakan ketika suatu masalah, konflik, atau pemicu stres apapun muncul.

Apakah Anda sedang merasa marah, kecewa, sedih, atau ada perasaan lainnya?

Setelah menemukan kata yang paling menggambarkan emosi Anda, lanjutkan ke cara berikutnya untuk mengatasi emosi akibat perasaan sensitif Anda.

Tanyakan kepada diri Anda sendiri. Mengapa perasaan tersebut bisa muncul?

Misalnya, Anda merasa marah dan kecewa setelah mengobrol dengan teman. Apakah perasaan marah dan sedih tersebut muncul akibat perkataan teman Anda yang menyinggung?

Mengenali dan menamai jenis emosi yang dirasakan, serta memahami apa pemicunya, dapat membantu Anda mengambil langkah selanjutnya untuk mengatasi emosi yang Anda alami.

Hal yang sering dilakukan oleh orang-orang sensitif adalah mengkritik perasaannya sendiri.

Contohnya, ketika mereka dihadapkan oleh suatu masalah, mereka akan berkata, “seharusnya aku tidak perlu merasa sesedih atau semarah ini.”

Satu hal yang perlu Anda pahami adalah, emosi atau perasaan apapun tidak dapat dihilangkan sama sekali. Setiap orang pasti akan merasakan emosi jenis apapun, baik marah ataupun sedih.

Apabila Anda tidak mencoba mengenali perasaan yang dialami dan malah “menyingkirkan” bentuk emosi yang ada, Anda akan terbiasa berpikir bahwa merasakan marah dan sedih adalah bentuk kegagalan.

Kenyataannya, cara ini justru tidak membantu Anda mengatasi perasaan sensitif yang Anda rasakan.

Cara lain yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi perasaan sensitif adalah memikirkan apakah Anda perlu mengambil langkah tertentu mengenai masalah tersebut.

Jika perasaan Anda tersakiti oleh seorang teman atau anggota keluarga, Anda mungkin akan merasa marah dan dendam bila tidak membicarakan masalah tersebut ke orang yang bersangkutan.

Pada kondisi ini, Anda dapat membicarakan masalah dengan baik-baik, dan tentunya dalam kondisi yang lebih tenang.

Anda juga dapat melakukan kegiatan positif untuk mengalihkan pikiran Anda terlebih dahulu. Ketika pikiran Anda teralih, Anda akan merasa lebih tenang, sehingga dapat melihat masalah dari perspektif yang baru.

Beberapa kegiatan yang dapat Anda lakukan adalah berjalan-jalan menikmati udara segar, menelepon teman, membaca buku, atau melakukan hobi lain yang Anda suka.

Exit mobile version