Site icon nuga.co

Nunung Ditangkap Karena Memakai Sabu

Kabar mengejutkan tentang artis yang memakai narkoba kembali menghebohkan masyarakat.

Kali ini, pelawak Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran ditangkap polisi akibat memiliki sabu.

Keduanya ditangkap bersama dengan seorang pengedar narkoba.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menyebut Nunung dan suaminya membeli sabu seberat 2 gram dari seorang pengedar dengan harga Rp3,7 juta.

Penangkapan ketiga orang ini diawali dari laporan masyarakat. Setelah menjalankan tes urine, dipastikan bahwa Nunung dan suaminya juga positif mengunakan narkoba.

Proses penangkapan Nunung dan suami terjadi pada Jumat 19 Juli 2019 siang.

Sebelumnya, polisi sempat melakukan pengawasan dan penelusuran di kediamannya.

Pihak pertama yang ditangkap adalah Hari Moheriyanto, pengedar narkoba yang bertransaksi dengan Nunung

Sekitar empat puluh lima menit kemudian, Nunung dan suaminya kemudian digerebek di rumahnya yang ada di kawasan Jalan Tebet Timur, Jakarta Selatan.

Setelah digeledah, didapatkan sisa sabu. Sabu ini adalah sisa dari yang dibeli dari sang pengedar

Nunung dan suaminya diketahui sudah menggunakan narkoba selama 5 bulan. Tujuan dari penggunaan narkotika ini adalah demi menambah stamina saat bekerja.

“Nunung dan suaminya sudah melakukan transaksi dengan Hari sekitar sepuluh kali dalam tiga bulan terakhir. Mereka berdua mengaku sudah menggunakan sabu dalam lima  bulan terakhir demi menjaga stamina untuk bekerja. Hasil tes urine juga menunjukkan positif,” terang Kombes Pol Argo.

Sabu atau methamphetamine memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi kondisi saraf kita.

Penggunaannya akan memicu efek euphoria, meningkatnya suasana hati, konsentrasi, serta rasa percaya diri.

Bagi mereka yang membutuhkan stamina tambahan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, efek dari penggunaan sabu tentu akan sangat terasa.

Sayangnya, sebagaimana narkoba pada umumnya, dampak kesehatan dari penggunaan sabu juga sangat berbahaya.

Dalam jangka pendek akan memicu penurunan berat badan dengan drastis, merusak pola tidur, memicu mual-mual, delusi, hingga gangguan mental seperti mudah marah, menjadi lebih agresif, mengalami halusinasi, mudah cemas, atau menjadi hiperaktif.

Sabu juga bisa menyebabkan efek seperti kejang-kejang, apalagi jika dikonsumsi dengan berlebihan.

Sabu bisa menyebabkan dampak ketergantungan. Pengaruh dari narkoba ini sangatlah dahsyat sehingga bisa membuat tubuh kehilangan nafsu makan dengan drastis dan akhirnya memicu kekurangan nutrisi.

Bahkan, pembuluh darah juga bisa mengalami kerusakan parah akibat hal ini.

Jika sampai pembuluh darah rusak, maka denyut jantung juga akan meningkat drastis demi membuat oksigen bisa terdistribusi ke berbagai bagian tubuh.

Sayangnya, hal ini bisa memicu kerusakan jantung, menyebabkan masalah aritmia, hingga memicu stroke yang berpotensi mematikan.

Mengingat kemampuannya dalam memicu ketergantungan, berhenti menggunakan sabu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Bahkan, banyak mantan pengguna sabu yang mengaku masih merasakan gejala dan keinginan untuk menggunakannya lagi meski sudah sangat lama tidak lagi mengonsumsinya.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan sabu dalam merusak sistem di dalam otak yang mengendalikan hormon serotonin dan dopamine, hormon yang bisa membuat kita merasakan tenang dan berbahagia.

Melihat fakta ini, pengguna sabu memang sebaiknya meminta bantuan dokter atau datang ke tempat rehabilitasi demi membantunya mengatasi kecanduan obat terlarang ini.

Prosesnya tentu akan sangat berat dan bisa saja berlangsung sangat lama, namun hal ini perlu untuk dilakukan demi mencegah dampak yang jauh lebih buruk jika terus menggunakan sabu.

Exit mobile version