Site icon nuga.co

Ribuan Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja di DPRA

Ribuan mahasiswa yang tergabung dari berbagai kampus di Banda Aceh, hari ini, Kamis, delapan Oktober,  melakukan aksi demonstrasi di halaman Gedung DPR Aceh  menuntut penolakan penuh terhadap Undang-Undang Cipta Kerja yang baru beberapa hari lalu disahkan oleh DPR RI, Kamis.

Aksi itu berlangsung di bawah guyuran hujan lebat. Tak peduli dengan cuaca yang sedang tidak bersahabat, para mahasiswa terus berorasi menyampaikan aspirasi rakyat. Mereka meminta agar DPR Aceh mengawal UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Dalam orasi mahasiswa menyebutkan, Undang-Undang Ciptaker hanya mementingkan kepentingan partai dan perusahaan, bukan kepentingan rakyat Indonesia, apalagi rakyat Aceh.

Omnibus Law juga dinilai telah mengkhianati kekhususan Aceh, dengan lahirnya seluruh kegiatan penerbangan akan dikenakan pajak

Jika DPR Aceh tidak menindaklanjutinya, maka pengkhianatan itu akan terus terjadi.

Para mahasiwa berorasi secara bergantian dari atas mobil dengan pengeras suara, sejumlah atribut aksi juga turut ditenteng berupa spanduk dan karton bertulisan kalimat protes dan mosi tidak percaya terhadap pemerintah.

Usai tengah hari mahasiswa makin berjubel datang dan mereka menaiki atap depan gedung dan membakar ban bekas untuk menghadirkan sensasi  atas aksi itu.

Petugas menutup satu sisi akses jalan di depan gedung dan membiarkan para mahasiswa melepaskan unek-uneknya.

Salah seorang anggota masyarakat yang menyaksikan demo itu hanya bisa tersenyum kecut sembari mengatakan, aksi ini merupakan pegejawantahan tuntutan dari banyak eksponen.

Mahaiswa mungkin punya cara sendiri dalam melakukan aksinya.

Puluhan petugas pengamanan dari polisi dan Satpol PP juga terlihat bersiaga mengamankan berlangsungnya aksi damai tersebut.

Aksi mahasiswa  mulai membubarkan diri  usai asar. Sebelum bubar, beberapa peserta aksi mencoret-coret gedung .

Selain itu, peserta aksi ramai-ramai berfoto dengan latar tulisan-tulisan tersebut. Sedangkan sejumlah mahasiswa yang sebelumnya di bawah juga ikut naik ke atas. Mereka berdiri di atas atap gedung.

Sebelumnya, bulan lalu pada tanggal yang sama  ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Aceh juga  melakukan aksi demo di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh

Ratusan mahasiswa yang awalnya melakukan aksi demonstrasi dengan menyampaikan orasi di halaman kantor DPRA, berhasil masuk ke dalam gedung utama DPRA.

Dalam aksi itu, mahasiswa menyampaikan beberapa poin tuntutan yang saat ini menjadi persoalan di kalangan masyarakat, termasuk diantaranya terkait penggunaan dana corona di Aceh, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Koordinator lapangan Dedi Adistira, menyampaikan aksi demo ini bukan kepentingan pribadi mahasiwa, melainkan kepentingan atau kekhawatiran masyarakat Aceh terhadap pemimpinnya hari ini.

“Kami ingin DPRA melakukan fungsinya dan meminta pertanggungjawaban Pemerintah Aceh terkait penanganan Covid-19, yang kebijakan-kebijakannya sangat tidak jelas,” kata Dedi.

Ia juga menegaskan, DPRA juga harus menjalankan fungsinya dan mempertanyakan terkait perubahan dana coronaBerikut beberapa tuntutan yang disampaikan mahasiswa aksi demo

Exit mobile version