nda mungkin salah satu dari begitu banyak orang yang setiap hari memikirkan kematian.
Meski Anda tidak menginginkannya, tanpa disadari pikiran tentang kematian sering mampir, padahal mungkin kematian adalah satu hal yang ditakuti.
Tapi, apakah normal jika Anda sering memikirkan tentang kematian?
Sebelum memahami tentang kebiasaan memikirkan kematian, Anda perlu ketahui bahwa sering memikirkan kematian bukan pertanda Anda mengalami fobia kematian atau bukan pula pemicu dari keinginan untuk bunuh diri. Pasalnya, ketiga hal tersebut berbeda.
Sering memikirkan kematian tergolong normal. Bahkan, terus-menerus memikirkannya mungkin bisa memberikan dampak yang baik pada Anda dalam menjalani hidup.
Pasalnya, saat Anda sering memikirkan kematian, mungkin saja Anda tidak sedang merasa takut dengan kematian itu.
Melainkan, Anda memikirkan bagaimana mempersiapkan diri Anda menghadapi kematian. Justru, memikirkan kematian memberikan kesan bahwa hidup ini adalah sesuatu hal yang harus disyukuri.
Karena, seperti fakta dari kematian yang pasti akan dirasakan oleh semua orang, hidup yang berharga ini suatu hari akan selesai dan ditutup dengan kematian.
Maka dari itu, memikirkan kematian tergolong hal penting agar Anda bisa lebih memberikan arti dari hidup yang Anda jalani saat ini.
Misalnya, dengan terus mengingat kematian, Anda akan semakin semangat untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, teman, dan lingkungan sekitar.
Selain itu, Anda juga akan mengurangi hal-hal yang tidak berguna, sehingga Anda tidak akan menyesal jika menghadapi kematian kelak.
Ada beberapa dampak yang baik yang mungkin Anda alami jika memang sering memikirkan tentang kematian.
Jika Anda sadar bahwa semua orang pada akhirnya akan mati, Anda akan lebih menikmati hidup, karena Anda tahu hidup ini akan berakhir pada satu titik tertentu, meski Anda tidak tahu pasti kapan terjadinya.
Dengan pemikiran itu, Anda akan lebih menghargai hidup yang Anda miliki saat ini. Justru, Anda mungkin akan melupakan segala beban yang Anda miliki karena Anda tidak ingin menyibukkan hidup Anda untuk memikirkan yang tidak membuat Anda merasa bahagia.
Misalnya, Anda mungkin tidak akan mudah marah jika Anda harus mengantre lama, menghadapi cuaca yang tidak bersahabat. Anda tahu bahwa marah hanya karena hal kecil yang tidak bisa Anda kendalikan tidak akan membuat Anda merasa bahagia.
Mengingat hidup ini sangat singkat, Anda justru akan semakin menghargai diri sendiri.
Misalnya, jika Anda sering mengingat kematian, Anda akan sadar bahwa waktu adalah hal yang berharga. Jadi, Anda tidak akan menghabiskan waktu dengan orang yang jahat dan menyebalkan.
Justru, Anda akan menghabiskan dan hanya akan memedulikan orang yang berarti untuk hidup Anda. Bahkan mungkin, Anda tidak perlu repot-repot mendengarkan ucapan orang lain yang tidak penting untuk Anda.
Oleh karena itu, dengan sering memikirkan kematian, Anda tidak akan merasa setiap waktu yang Anda lalui akan terbuang sia-sia.
Sering memikirkan kematian juga membuat Anda selalu termotivasi dalam menjalani hidup. Anda akan semakin semangat melakukan kegiatan bermanfaat karena Anda tidak ingin menjadi orang yang biasa-biasa saja dalam hidup.
Anda juga tentu tidak ingin hidup Anda berlalu begitu saja. Maka dari itu, dengan sering memikirkan kematian, Anda termotivasi untuk memberi arti lebih pada hidup yang sedang Anda jalani saat ini.
Sayangnya, tidak semua orang bisa membayangkan kematian dengan hati dan pikiran yang tenang. Pada beberapa orang, memikirkan kematian sering kali dilakukan tanpa disadari, sehingga meski tidak ingin memikirkannya, pikiran tersebut sering kali muncul.
Pada orang tertentu, memikirkan kematian bisa saja memberikan dampak yang kurang baik pada hidupnya. Apalagi, jika pikiran tentang kematian membuatnya khawatir.
Maka, sebaiknya hindari pikiran tentang kematian jika Anda tidak mampu menanggung beban mental yang akan Anda dapatkan.
Umumnya, saat Anda tidak bisa mengontrol munculnya pikiran tentang kematian, padahal Anda tidak mau memikirkannya, Anda mungkin menjadi lebih defensif. Artinya, Anda mungkin ‘menolak’ kenyataan bahwa suatu hari Anda akan mati.
Hal ini membuat Anda menjalani hari seolah hidup Anda tidak akan pernah berakhir. Perspektif yang salah ini akan membuat Anda kesulitan menentukan mana yang sebaiknya Anda anggap penting dan mana yang tidak.
Di samping itu, jika Anda tidak mau percaya bahwa semua orang akan mati, lama-kelamaan Anda akan menjadi pribadi yang tidak bermoral.
Maksudnya, karena berpikir bahwa Anda tidak akan pernah mati, Anda semakin tidak menghargai hidup yang Anda jalani. Anda pun perlahan-lahan akan menjadi pribadi yang kaku, sinis, dan suka menebar kebencian kepada diri sendiri dan orang lain.
Oleh sebab itu, bila perasaan khawatir sudah tidak tertolong lagi, lebih baik temui ahli kesehatan mental profesional dan konsultasikan mengenai masalah Anda. Saat itu, dokter akan mengetahui apakah Anda memang mengalami gangguan kecemasan atau tidak.