Hilmi Aminuddin, ketua majelis syuro “partai putih.” PKS, yang amat disegani oleh para kadernya, kini, menjadi bulan-bulan pemberitaan karena mangkir dalam pemeriksaan penyidik KPK, Jumat. Hilmi dituding melecehkan lembaga “rasuah” itu dengan alasan kesibukannya yang tidak bisa ditunda.
Pelecehan Hilmi terhadap panggilan sebagai saksi di KPK ini amat mengesalkan banyak pihak. Ia, sepertinya, menghindar dari Jumat “keramat” di KPK. Dan pengacaranya mengatakan, kesibukan sang “ustaz,” begitu ia disapa dengan amat khusuk oleh kadernya, tidak bisa ditunda.
Tidak hadir di KPK, Hilmi Aminuddin ternyata ada di Padang. Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera ini berada ibu kota Provinsi Sumatera Barat untuk hadir dalam pemancangan tiang perdana pembangunan rumah sakit Lippo Grup.
Mengenakan batik bermotif dan peci hitam, Hilmi duduk di sebelah Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, yang juga kader PKS. Hadir pula dalam acara yang berlangsung di Jalan Khatib Sulaiman Padang itu Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Ma’arif.
Seusai acara, Hilmi mengatakan sudah menerima surat panggilan KPK, Selasa, 7 Mei 2013. Namun, menurut dia, undangan acara di Padang lebih didulu diterimanya. ”Lagi pula saya dipanggil bukan sebagai tersangka. Tapi, saksi,” ujarnya. Dia memastikan akan memenuhi panggilan komisi antirasuah jika ada pemanggilan kedua.
Dengan ketidakhadirannya hari Jumat di KPK, penyidik akan menjadwal ulang pemeriksaannya sebagai saksi dalam kasus suap izin kuota impor daging sapi yang diduga melibatkan bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Kasus ini bermula dari tertangkapnya Ahmad Fathanah, yang disebut-sebut orang dekat Luthfi. Dia ditangkap dengan barang bukti Rp 1 miliar yang diduga suap dari PT Indoguna Utama, importir daging.
Menurut Ketua KPK Abraham Samad, Hilmi dipanggil karena lembaganya mendapat informasi bahwa Fathanah mengenal Hilmi. Namun, Samad menolak menguraikan lebih jauh perkenalan Ahmad dengan Hilmi. ”Kalau ada kaitan dengan tersangka, pasti saya panggil,” kata Samad.
Zainuddin Paru, pengacara PKS, mengaku tak mengetahui acara yang dihadiri Hilmi di Padang. Zainuddin meminta KPK menentukan jadwal ulang pemeriksaan lantaran aktivitas Hilmi sangat padat. “Justru saya datang dengan maksud menyampaikan ketidakhadiran hari ini. Kami minta dijadwalkan ulang, Selasa atau Rabu,” ujar Zainuddin di gedung KPK, Jumat, 10 Mei 2013.
Selain memeriksa Hilmi sebagai saksi, KPK juga telah menjadwalkan pemeriksaan Presiden PKS Anis Matta hari Senin mendatang. Sebelumnya, adik kandung Anis Matta dan anak kandung Hilmi telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di KPK.
Abraham Samad mengatakan, pemanggilan Hilmi tidak punya kaitan dengan politik. Pemanggilan Hilmi, menurutnya, sama saja dengan pemeriksaan wanita-wanita yang menerima “hadiah” dari Fathanah.
Menurut Samad, Hilmi diperiksa karena kenal dengan Luthfi Hasan Ishak dan Ahmad Fathanah. “Kita ingin menyesuai dengan berita acara yang sudah dibuat. Dan siapa pun bisa diperiksa. Tidak hanya Hilmi,” kata Samad kepada wartawan yang mengklarifikasi ketidakhadiran Hilmi dalam pemeriksaan hari Jumat.