Site icon nuga.co

Penjara Labuhan Ruku Porakporanda

Pascakerusuhan di Penjara Kelas IIA Labuhan Ruku, kondisi bangunan mengalami porakporanda, karena hampir seluruh ruangan ludes dirusak dan dilalap api dan hanya rumah ibadah dan aula yang tersisa.

“Rusak semua, Hingga siang ini napi masih dikumpulkan di lapangan untuk didata kembali,” kata Amrin seorang petugas lapas kepada kontributor “nuga.co” di Medan, Arminsyah dari lokasi penjara Senin siang psca kerusuhan.

Menurut Amrin, api masih menyala di beberapa ruangan. Seperti ruang penyimpanan arsip dan ruang tempat tidur napi. Namun nyala api sudah tidak sebesar semalam.

Saat ini, katanya, ratusan personel TNI dan Polri disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan susulan. Puluhan personel TNI ditempatkan di dalam lapas, sementara polisi berjaga di luar.

Seperti diberitakan, ratusan napi mengamuk dengan merusak dan membakar fasilitas Lapas Labuhan Ruku. Salah satu pemicu kerusuhan adalah kekecawaan mereka dengan pemberian remisi yang dianggap tidak merata serta adanya kutipan liar yang dilakukan sipir.

Arminsyah yang melaporkan dari tempat kejadian, memberitahu para petugas penjara sedang bergotong royong membereskan sisa-sisa kebakaran. Sejumlah ruangan seperti sel para napi dan kantor lapas kini menjadi puing-puing.

Petugas lapas pun harus merobohkan beberapa bagian bangunan, seperti atap, jendela, dan jerjak besi yang hangus terbakar.

Hingga menjelang siang, diperkirakan ada sekira 400 personel dari Kepolisian dan TNI yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan sejak Minggu malam hingga Senin pagi. Sementara itu, para napi yang tadi malam sempat keluar dari sel masing-masing masih tetap berada di dalam lapas.

Sebelum terbakar, kerusuhan terjadi di dalam lapas antara napi dan petugas lapas. Sejumlah napi yang protes dengan remisi perayaan HUT Ke-68 Kemerdekaan RI kemudian melakukan pembakaran sejumlah ruangan lapas, mulai dari dapur, sel napi, hingga kantor lapas.

Akibat kerusuhan tersebut, 30 napi kabur, namun 11 diantaranya berhasil ditangkap dan menyerahkan diri.
Untuk antisipasi terhadap kerusuhan susulan sebanyak 500 dari 858 narapidana di Lapas Labuhan Ruku, akan dipindah ke lapas lain di Sumut. “Para napi akan dipindah ke 13 lapas di Sumut,” ujar Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkum HAM Sumut, Amran Silalahi, yang berada di lokasi kerusuhan..

Di antara lapas tersebut terletak di Kotamadya Tanjung Balai, Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kota Tebing Tinggi.

Terkait kerugian akibat perusakan dan pembakaran Lapas Labuhan Ruku, Amran belum bisa menyebut pasti nilainya. Namun ia menyebut ada beberapa senjata yang terbakar.

Sejak kerusuhan pecah dan berujung kepada pembakaran Lembaga Pemasyarakatan Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, aparat kepolisian sudah menangkap kembali 17 narapidana yang sempat kabur.

Penangkapan sejumlah napi itu kembali ditegaskan Kepala Polres Batubara AKBP JP Sinaga kepada wartawan saat ditemui di Lapas Labuhan Ruku, Senin tengah hari. “Kita sudah amankan sebanyak 17 dari 30 orang napi yang sempat kabur tadi malam,” kata Sinaga.

Dari ke 17 napi itu, kata Sinaga, ada 12 orang napi diamankan di Polsek Labuhan Ruku, dua orang napi di Polsek Lima Puluh, sementara tiga napi lainnya dihantar oleh orangtua masing masing napi ke Lapas Labuhan Ruku.

Selain itu, kata Kapolres, pascarusuh dan kebakaran Lapas, polisi sudah mengevakuasi 26 orang napi perempuan dari Lapas Labuhan Ruku. Satu di antaranya hamil tua dan dibawa ke rumah sakit. Sedangkan, 25 lainnya dibawa ke Lapas Tanjung Balai.

Ia menambahkan, sejauh ini sudah 12 orang diperiksa terkait kerusuhan yang terjadi Minggu sore itu. Namun belum seorang pun yang ditetapkan sebagai tersangka. “Tim labfor sudah diturunkan untuk melakukan identifikasi dan memeriksa puing-puing kerusakan untuk mencari barang bukti,” sambungnya.

Exit mobile version