Jangan pernah menyimpan marah yang panjang. Umur panjang dari marah atau kesal dapat merusak jantung dan kesehatan mental Anda
Anda tahu? Ketika merasa marah, tekanan darah akan meningkat. Ini bersamaan dengan peningkatan suhu tubuh, naiknya frekuensi pernapasan dan denyut jantung melaju dengan cepat serta pupil akan melebar.
Ini semua menggambarkan betapa dahsyatnya kalau marah itu hinggap ke diri Anda dan lantas dibebani oleh tubuh.
Marah itu memang manusiawi. Semua orang pasti pernah merasa marah. Tapi kemarahan adalah emosi yang benar-benar rumit dan dapat mempengaruhi beberapa bagian tubuh.
Marah adalah emosi yang wajar, namun bisa berimbas negatif pada tubuh. Marah memiliki spektrum yang berbeda, mulai dari frustasi ringan, kesal, hingga marah yang meledak-ledak.
Tak hanya mempengaruhi emosi, marah juga akan mempengaruhi otak Anda. Bagian otak yang akan merespon terlebih dahulu saat Anda marah adalah amygdala. Amygdala merespon emosi dan insting yang berkaitan dengan rasa takut, stres, dan perasaan terancam.
Ketika Anda merasa marah, darah akan langsung mengalir ke frontal cortex dan mengurangi kemampuan berpikir secara rasional pada seseorang. Hasilnya bisa menguntungkan, tetapi juga bisa merugikan Anda.
Karena itu, ketika merasa marah, banyak orang yang bertindak tidak rasional dan akhirnya menyesal. Jika marah, sebaiknya hitung dari satu sampai sepuluh sebelum bertindak, karena kemampuan otak untuk berpikir rasional sedang tidak optimal.
Selanjutnya, efek kemarahan akan menyebabkan kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon adrenalin dan hormon stres, yaitu cortisol.
Kemudian darah yang biasanya mengalir ke perut dan usus akan berubah arah ke otot dan menyiapkan tubuh Anda untuk bertarung. Karena itu, kadangkala seseorang bisa melakukan hal yang di luar kemampuan fisiknya ketika marah, seperti dilansir oleh “Daily Health Post”.
Saat marah, tekanan darah juga akan meningkat, suhu tubuh meningkat, kecepatan napas dan detak jantung juga meningkat, serta pupil akan melebar. Ini semua yang terjadi pada tubuh Anda ketika marah dalam satu waktu. Bagaimana jika Anda sering marah? Dalam jangka panjang hal-hal tersebut akan merusak kesehatan jantung dan mental Anda.
Jangan kira kemarahan Anda hanya akan mempengaruhi orang-orang di sekitar. Kemarahan justru merusak kesehatan Anda lebih parah dibandingkan bagi orang-orang di sekitar Anda. Setelah mengetahuinya, sebaiknya mulai saat ini jangan terlalu sering marah. Jika mengalami masalah dengan kontrol emosi, coba pertimbangkan untuk menghubungi terapis yang bisa membantu Anda.
Bila Anda termasuk orang yang mudah meledak ketika marah dan sering mengalami kemarahan, ini juga mempengaruhi kondisi tubuh.
Kemarahan adalah emosi alami yang negatif. Kemarahan memiliki spektrum yang berbeda, mulai dari frustrasi ringan, marah, sampai luapan kemarahan. Tidak hanya mempengaruhi emosi, kemarahan juga mempengaruhi otak Anda.
Dilansir dari Medicmagic, bagian dari otak yang akan merespon di muka ketika Anda marah adalah amigdala. Amigdala merespons emosi dan naluri yang terkait dengan rasa takut, stres, dan perasaan terancam.
Ketika Anda merasa marah, darah akan mengalir langsung ke korteks frontal dan mengurangi kemampuan untuk berpikir rasional. Hasilnya dapat menguntungkan, tetapi juga dapat merugikan Anda. Karena itu, ketika merasa marah, banyak orang tidak bertindak rasional dan akhirnya menyesal.
Ketika merasa marah, Anda harus menghitung dari satu sampai sepuluh sebelum bertindak, karena kemampuan otak untuk berpikir rasional tidak optimal.
Selain itu, efek dari kemarahan akan menyebabkan kelenjar adrenal memproduksi hormon adrenalin dan stres, yaitu kortisol.
Kemudian darah yang biasanya mengalir ke lambung dan usus akan mengubah arah ke otot dan mempersiapkan tubuh Anda untuk melawan. Hal itu yang menyebabkan seseorang bisa melakukan hal-hal yang di luar kemampuan fisik mereka ketika mereka marah.
sumber :“daily health post” dan healthscience